Syamsu Djalal: Tentara banyak tantangan, polisi banyak tentengan
Merdeka.com - Kasus penembakan empat orang tahanan di Lapas Klas II Cebongan, Sleman, DIY diduga hanya sebuah rekayasa yang dilakukan pihak tidak bertanggung jawab, untuk menghancurkan TNI. Dugaan pelaku yang mengarah ke personel Kopassus juga dinilai tidak berdasar.
"Saya khawatir masyarakat akan menjadi semakin benci sama kita. Saya tegaskan, Kopassus itu satu peluru satu nyawa, enggak mungkin cuma berondong peluru untuk empat orang tanpa senjata," kata Mayjen (Purn) TNI AD Syamsu Djalal saat diskusi kasus penembakan di Cebongan, di Poenam Coffee, Kebon Sirih, Jakarta, Senin (1/4).
Karena itu, Syamsu mendesak Polri segera mengungkap dan menangkap pelaku kasus penembakan tersebut. Dia menilai, kalau kasus ini semakin berlarut, maka satu-satunya pihak yang dirugikan adalah TNI.
-
Apa kasus yang sedang diselidiki? Pemerasan itu berkaitan dengan penanganan kasus dugaan korupsi di Kementan tahun 2021 yang tengah ditangani KPK.
-
Kasus apa yang sedang diselidiki? Kejagung melakukan pemeriksaan terhadap adik dari tersangka Harvey Moeis (HM) terkait kasus dugaan tindak pidana korupsi dalam pengelolaan tata niaga komoditas timah di wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) di PT Timah Tbk tahun 2015 sampai dengan 2022.
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
-
Apa yang dilakukan polisi tersebut? Penyidik menetapkan Bripka ED, pengemudi mobil Toyota Alphard putih yang viral, sebagai tersangka karena melakukan pengancaman dengan pisau terhadap warga.
-
Bagaimana polisi menangani kasus perundungan ini? Polisi memastikan bahwa kasus ini diproses secara hukum meski kedua tersangka masih di bawah umur. Polisi akan menerapkan sistem peradilan anak terhadap kedua pelaku. Kedua pelaku terancam pidana penjara selama tiga tahun dan denda Rp72 juta.
-
Apa kasus yang sedang dihadapi Siskaeee? Kasus produksi film porno yang melibatkan Selebgram, Fransiska Candra Novita Sari alias Siskaeee dan kawan- kawan akhirnya dinyatakan lengkap Kejaksaan Tinggi (Kejati) DKI, setelah dilimpahkan Ditreskrimsus Polda Metro Jaya.
"Polisi kerjanya sekarang apa dalam masalah ini? Kasusnya sampai mana sekarang? Jangan seakan-akan melimpahkan kita kepada masyarakat, bahwa ini tuduhan ke TNI semata," terangnya.
Sambil bercanda, Syamsu membandingkan kondisi TNI dengan Polri saat ini. Menurutnya, kondisi kedua instansi penjaga kemanan negara itu berbanding terbalik.
"Kalau TNI punya banyak tantangan, kalau Polri punya banyak tentengan," ungkapnya sambil tertawa.
Dugaan pelaku adalah anggota Kopassus juga dinilai prematur. Sebab, selain memiliki kemampuan satu peluru satu nyawa, prajurit Kopassus juga dilatih membunuh menggunakan tangan kosong.
"Saya yakin itu bukan Kopassus. Saya tambahkan lagi, pasukan khusus itu bisa membunuh tanpa senjata karena mereka bisa dilatih seperti itu," terangnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
penambahan penyidik POM TNI ini dibutuhkan karena jumlah prajurit dan jenis pelanggaran yang dilakukan cukup banyak serta bervariasi.
Baca SelengkapnyaDewasa ini kerap terjadi 'kenakalan' yang dilakukan Prajurit TNI. Bahkan, ada yang sampai menghilangkan nyawa hingga berujung bui.
Baca SelengkapnyaProses penyidikan kasus tersebut telah ditangani oleh Kodam XVII/ Cendrawasih maupun dengan Korem 172. Dengan profesional selama proses penyelidika
Baca SelengkapnyaSindikat penggelapan kendaraan menyewa gudang TNI di Sidoarjo
Baca SelengkapnyaTotal sebanyak 45 orang prajurit Yonarmed 2/Kilap Sumagan masih terus menjalani pemeriksaan secara maraton.
Baca Selengkapnya