Tabungan di bank hilang Rp 4 miliar, Daud lapor polisi
Merdeka.com - Malang benar nasib Daud Wibawa. Pria yang sehari-hari berprofesi sebagai pengusaha yang bergerak di bidang perhubungan tersebut harus kehilangan uang tabungannya sebesar Rp 4 miliar yang disimpan di Bank Mandiri.
Korban yang merasa tak pernah melakukan transaksi pun sempat melakukan protes kepada pihak bank, namun tak membuahkan hasil yang memuaskan korban. Hingga akhirnya, Daud memutuskan untuk melaporkan hal tersebut ke Mabes Polri.
"Saya sudah melaporkan kasus tersebut pada November 2012 lalu. Dalam laporan polisi bernomor Lp/889/XI/2012/PMJ/Bareskrim," ujar Daud saat ditemui di Mapolda Metro Jaya, Senin (1/4).
-
Siapa pelaku penipuan? Kelima tersangka tersebut telah dilakukan penahanan sejak tanggal 26 April 2024 dan terhadap satu WN Nigeria sudah diserahkan kepada pihak imigrasi untuk diproses lebih lanjut,' tuturnya.
-
Siapa yang terlibat dalam penipuan ini? Ia dituduh sebagai kaki tangan Barbara, namun tampaknya sangat bersedia untuk bersaksi melawan istrinya itu dengan imbalan hukuman yang lebih ringan.
-
Apa yang dicuri dari bank? Suatu hari, tiba-tiba nasabah korporat datang ke salah satu bank di Amerika Serikat (AS). Ia melaporkan kehilangan uang. Tak tanggung-tanggung jumlahnya sampai USD 400.000.
-
Siapa yang tertangkap terkait penipuan ini? Ada tiga WNA diduga melakukan pungutan liar berkedok sumbangan agama.
-
Bagaimana orang menipu dengan bukti transfer palsu? Tindakan membuat bukti transfer dengan tulisan tangan sering kali berakhir dengan ketahuan oleh penerima, dan pengiriman bukti transfer melalui chat dapat mengundang tawa.
-
Bagaimana cara penipu mencuri uang dari rekening korban? Melansir dari Info Security Magazine, kasus ini baru saja terjadi dalam penerbangan domestik dan bandara di Australia yakni Perth, Melbourne, dan Adelaide. Kepolisian Federal Australia (AFP) telah menangkap seorang penduduk Australia berusia 42 tahun yang diduga memasang jaringan titik akses wifi gratis palsu di bandara. AFP menjelaskan titik akses tersebut dipasang di beberapa lokasi dan meniru jaringan yang sah untuk menangkap data pribadi dari korban yang tidak menaruh curiga yang secara tidak sengaja terhubung ke jaringan tersebut.
"Tapi dilimpahin ke Polda. Jadi sekarang sedang diusut oleh Direktorat Reserse Kriminal Khusus," lanjutnya.
Terkait pelaporannya, Daud melaporkan tindak pidana perbankan yang terjadi sejak Mei 2003 hingga September 2011 oleh Bank Mandiri Cabang Krekot di Jalan Samanhudi, No.11, Jakarta Pusat. "Saya sudah cukup lama menjadi nasabah Bank Mandiri di cabang itu dan ternyata rekening saya berkurang sejak tahun 2003 hingga 2011 senilai Rp 4 miliar lebih," paparnya.
Daud yang datang ke Dirkrimsus Polda Metro Jaya untuk mengetahui perkembangan hasil penyelidikan kasus itu mengatakan, selama itu dirinya tak pernah melakukan transaksi terkait pengambilan uang sebesar itu.
"Laporan pengambilan uang sebesar itu tercatat dalam print out yang dikeluarkan bank, tercatat ada 160 transaksi atas nama dan tanda tangan pemilik rekening. Padahal saya tidak pernah melakukan transaksi," ucapnya lagi.
Daud menuding pihak bank telah melakukan tindak pidana dengan memalsukan tanda tangan dan identitas korban untuk melakukan transaksi pengambilan.
"Saya berharap ada itikad baik dari pihak bank untuk menyelesaikan kasus ini, namun protes saya tak ditanggapi sehingga jalur hukum saya tempuh," imbuh Daud sambil menunjukkan sejumlah bukti print out transaksi yang dinilainya fiktif itu. (mdk/did)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penggelapan uang ini hanya dilakukan dalam beberapa hari.
Baca SelengkapnyaMY melakukan penggelapan dengan cara mengambil uang dari dalam brankas bank Unit Busalangga secara bertahap. Kemudian uang tersebut ditransfer ke rekeningnya.
Baca SelengkapnyaSuratul Padli mengatakan bahwa dirinya bersama istri mengetahui adanya pencatutan nama mereka untuk kredit tersebut.
Baca SelengkapnyaIa nekat membobol tabungan nasabah prioritas di bank tempatnya bekerja
Baca SelengkapnyaSaat dia mencocokkan data yang dibawa penagih, diduga ada praktik pemalsuan data-data tersebut diduga palsu.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu bermula saat korban tertarik dan akhirnya masuk grup pesugihan di Facebook
Baca SelengkapnyaPembobolan diduga dilakukan teller semenjak tahun 2015 silam.
Baca SelengkapnyaAwalnya korban menerima telepon oleh pelaku yang mengaku sebagai petugas BPJS
Baca SelengkapnyaMenggugat salah satu bank BUMN ke Pengadilan Negeri (PN) Singaraja setelah uang tabungan di rekeningnya lenyap sebesar Rp248 juta.
Baca SelengkapnyaPelaku menawarkan program Bank BUMN fiktif kepada nasabah.
Baca SelengkapnyaTas berisi uang Rp450 juta hasil jual tanah yang baru saja diambil dari bank lenyap dibawa kabur pelaku
Baca SelengkapnyaBTN tidak pernah mengeluarkan produk investasi dengan iming-iming bunga tinggi hingga mencapai 10 persen per bulan.
Baca Selengkapnya