Tahanan ngamuk: Ku bakar sel ini, biar mati kita semua
Merdeka.com - Tahanan Supriadi (32) warga Jalan Gambir Pasar 8 Tembung, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deliserdang diduga mengalami gangguan mental. Tahanan itu mengamuk dalam sel dan mengancam akan membakar markas polsek di daerah itu.
Kapolsek Percut Sei Tuan, Kompol Ronald Sipayung mengetahui peristiwa tersebut, memerintahkan agar tahanan Supriadi segera dikirim ke Rumah Sakit Jiwa di Simalingkar Medan.
Sebab, menurut dia, tahanan yang kurang waras itu, sangat membahayakan nantinya dan menimbulkan hal-hal yang tidak diingini. "Jadi, wajar tahanan yang mengalami gangguan mental itu dimasukkan ke Rumah Sakit Jiwa," kata Kompol Ronald.
-
Mengapa pelaku mengancam korban? Korban sebenarnya sempat kabur kembali ke Kota Salatiga. Namun korban tidak berdaya karena diancam pelaku akan menyebarkan video dan foto hasil hubungan intim mereka. Karena takut korban kembali ke Solo dan disekap hingga Januari 2023.
-
Kenapa pelaku mengancam korban? Isi pesannya berisi kalimat ancaman bahwa akan memviralkan video-video asusila tersebut, jika korban tidak mau diajak berhubungan badan.
-
Kenapa polisi bakar polisi? 'Yang menjadi catatan dari peristiwa ini adalah pertama motif. Motifnya adalah saudara Briptu Rian sering menghabiskan uang belanja yang harusnya dipakai untuk membiayai hidup ketiga anaknya, mohon maaf, ini dipakai untuk main judi online,' ujarnya, Minggu (9/6).
-
Kenapa polisi tersebut mengancam warga? 'Kau belum tahu di keluarga aku banyak yang jadi polisi ye, kau belum tahu dengan aku ye,' kata pelaku mengancam korban.
-
Kenapa polisi ini disekap? 'Kejadian itu berawal dari rasa sakit hati pelaku AI terhadap istri korban. Karena telah memberitahukan tempat tinggal dan alamat bekerja tersangka terhadap orang yang mencarinya,' ujar Kasat Reskrim Polrestro Tangerang, Rabu (8/11). Kemudian, AI menceritakan hal ini kepada N dan S dan disepakati oleh para pelaku untuk melakukan tindakan percobaan pembunuhan terhadap korban.
-
Kenapa TNI menganiaya KKB? 'Karena ada informasi dari masyarakat yang menyatakan akan adanya pembakaran Puskesmas di Omukia Kabupaten Puncak. Nah kemudian terjadilah tindakan kekerasan ini,' sambungnya.
Informasi yang diperoleh menyebutkan, Supriadi yang diketahui memiliki kelainan jiwa, tetap ditahan Polsek Percut Sei Tuan, walau sudah dijelaskan pihak keluarganya pada saat ditangkap.
Supriadi merasa tak betah di dalam sel dan membuat onar dengan berupaya membakar ruang tahanan tersebut. Namun, beruntung aksinya itu dapat dicegah oleh tahanan lainnya, sehingga kebakaran tak sampai terjadi.
Bahkan, Supriadi juga terlibat perkelahian dengan tahanan lain, karena melarang dirinya melakukan pembakaran di dalam kamar sel.
Polisi yang mendengar dan mengetahui aksi perkelahian tersebut, langsung memerintahkan tahanan lain untuk menyeret Supriadi ke kamar sel tersendiri.
Tapi Supriadi bukan menjadi takut, dia malah menantang akan membunuh semua yang berada di sel tahanan. "Tempat saya bukan di sini kubakar sel ini, biar mati kita semua," ucap Supriadi.
"Apa kalian polisi, tembak saja saya biar mati sekalian. Kalian kira takut aku sama kalian," katanya. Demikian dilansir dari Antara.
Sebelumnya, tersangka Supriadi ditangkap polisi Minggu (12/10) sore, karena ingin membakar Kantor pajak di Jalan Baru Pasar 7 Tembung, Kecamatan Percut Sei Tuan. (mdk/did)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Korban tak mau mengikuti aturan yang telah ditetapkan oleh napi senior
Baca SelengkapnyaKorban Briptu RDW akhirnya meninggal dunia setelah kondisinya terus memburuk.
Baca SelengkapnyaAtas peristiwa tersebut pelaku bakar diri mengalami luka bakar serius di sekujur tubuhnya.
Baca Selengkapnya