Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

'Tahu-tahu izin pabrik semen di Rembang sudah keluar'

'Tahu-tahu izin pabrik semen di Rembang sudah keluar' Petani semen kaki di depan Istana. ©2016 Merdeka.com/Muhammad Luthfi Rahman

Merdeka.com - Sukinah (40), satu dari 9 'Kartini Gunung Kendeng', Jawa Tengah, menyesalkan sikap Pemerintah Kabupaten Rembang yang diduga lebih memihak pada perusahaan semen ketimbang warganya. Hal ini ditunjukkan dari keluarnya Izin Usaha Pertambangan (IUP) semen di daerahnya.

"Kalau itu tahu-tahu izinnya sudah keluar, yang di Rembang sendiri itu. Di tanah itu ada IUP, baru sedikit yang dijual," kata Sukinah di LBH Jakarta, Rabu (13/4).

Selain itu, katanya, di Desa Tegal Dowo, Kecamatan Gunem, Kabupaten Rembang saat ini marak makelar tanah yang mulai membujuk warga agar mau menjual lahan ladang dan pertanian miliknya. Beberapa lahan juga sudah dibebaskan untuk pembangunan pabrik semen.

"Lahan milik warga, ada transaksi ada, sama makelar," terang Sukinah.

Selain pemerintah daerah setempat, hal yang disayangkan adalah gugatan terhadap PT Semen Indonesia oleh warga di PTUN Semarang diklaim kedaluwarsa. Dia pun heran mengapa gugatan warga dianulir. Padahal pengadilan telah menggelar 19 kali sidang atas perkara ini.

"Kalau Rembang sudah gugat, sudah 19 sidang putusan malah katanya Kedaluwarsa di PTUN Semarang. Tapi kalau aku sendiri, logikanya kalau kedaluwarsa kenapa enggak dari dulu. Sudah 19 kali sidang kok malah kedaluwarsa," ucapnya.

Sukinah juga bercerita berbagai rayuan terhadap warga pun saat ini gencar dilakukan, meskipun dinilai tak sebanding. Menurut Sukinah, perusahaan semen yang akan mencaplok lahan warga itu hanya memberikan sejumlah sembako saja.

"Semen dikasih Sarimi 10, terus sama sembako yang mau melepaskan lahannya," cerita Sukinah.

Sebelumnya, aksi sembilan 'Kartini Gunung Kendeng', Jawa Tengah yang menolak pembangunan pabrik semen di kampungnya akan kembali digelar di Istana Negara, Jakarta. Sekitar pukul 13.00 WIB mereka terlihat berangkat dengan menggunakan mobil bak dibantu oleh pihak Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta.

Aksi lanjutan ini digelar karena aksi yang pertama kemarin di lokasi yang sama, belum mendapat tanggapan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi). Dalam aksi ini ada sekitar 12 orang yang turut serta. Adapun 9 orang yang kakinya dicor dan 3 lainnya membantu segala aktivitas mereka. Mereka berasal dari Purwodadi, Pati, dan Rembang.

Kesembilan perempuan itu adalah Supini, Surani, Rieb Ambarwati, Deni, Ngadinah, Sukinah, Karsupi, Murtini dan Surani.

(mdk/ren)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kini Dibuatkan Prasasti, Begini Fakta Sejarah Bedol Desa Warga Terdampak Pembangunan Waduk Sermo Kulon Progo
Kini Dibuatkan Prasasti, Begini Fakta Sejarah Bedol Desa Warga Terdampak Pembangunan Waduk Sermo Kulon Progo

Ribuan warga asli melakukan transmigrasi demi pembangunan Waduk Sermo

Baca Selengkapnya
Protes Ada Tambang Pasir, Warga Sekampung di Lumajang Cor Jalan
Protes Ada Tambang Pasir, Warga Sekampung di Lumajang Cor Jalan

Budi, salah seorang warga mengaku resah dan khawatir jika ada aktivitas tambang pasir

Baca Selengkapnya
Resmi, Pabrik Semen Gresik Ditetapkan Sebagai Objek Vital Nasional
Resmi, Pabrik Semen Gresik Ditetapkan Sebagai Objek Vital Nasional

Pabrik Semen Gresik dinilai berperan dalam meningkatkan atau menghasilkan nilai tambah sumber daya alam strategis.

Baca Selengkapnya
Melihat Kampung Milyarder Dadakan Relokasi Pertamina di Tuban, Megah dan Ada yang Pakai Marmer
Melihat Kampung Milyarder Dadakan Relokasi Pertamina di Tuban, Megah dan Ada yang Pakai Marmer

Kabar terbarunya, sejumlah kediaman di kampung relokasi tersebut nampak begitu megah dan mewah.

Baca Selengkapnya
Kisruh di Rempang, Ini Rancangan Presiden Soeharto untuk Pembangunan Pulau Batam
Kisruh di Rempang, Ini Rancangan Presiden Soeharto untuk Pembangunan Pulau Batam

Batam sudah dijadikan daerah industri di era Presiden Kedua Indonesia, Soeharto melalui Keputusan Presiden No. 74 tahun 1971.

Baca Selengkapnya
Kembangkan Wisata Tebing Breksi, BUMDes Desa Sambirejo Sleman Ciptakan Banyak Lapangan Kerja bagi Warga Sekitar
Kembangkan Wisata Tebing Breksi, BUMDes Desa Sambirejo Sleman Ciptakan Banyak Lapangan Kerja bagi Warga Sekitar

Sebanyak 400-an warga Desa Sambirejo ikut mengelola Taman Wisata Tebing Breksi. Mereka tak perlu merantau jauh demi hidup yang layak

Baca Selengkapnya
Dibangun Belanda Tahun 1916 dan Jadi Tempat Wisata, Waduk di Blora Ini Kini Terancam Limbah Tambang Minyak Bumi
Dibangun Belanda Tahun 1916 dan Jadi Tempat Wisata, Waduk di Blora Ini Kini Terancam Limbah Tambang Minyak Bumi

Keberadaan Waduk Tempuran diapit oleh dua desa penghasil minyak bumi

Baca Selengkapnya
Jokowi Sebut Persemaian Mentawir Sudah Rampung, Siap Hijaukan Kawasan IKN
Jokowi Sebut Persemaian Mentawir Sudah Rampung, Siap Hijaukan Kawasan IKN

Persemaian Mentawir siap menghijaukan ibu kota nusantara.

Baca Selengkapnya
Warga Kampung Kaliki Merauke Bersyukur Harapan Miliki Sawah Sendiri Diwujudkan Pemerintah
Warga Kampung Kaliki Merauke Bersyukur Harapan Miliki Sawah Sendiri Diwujudkan Pemerintah

Keinginan sejak lama warga Distrik Kurik, Kabupaten Merauke, Papua Selatan untuk memiliki lahan pertanian padi akhirnya terpenuhi.

Baca Selengkapnya
Safari Politik, Gibran Kunjungi Perajin Tembaga Boyolali
Safari Politik, Gibran Kunjungi Perajin Tembaga Boyolali

Menurutnya, harus ada intervensi dari pemerintah untuk mengembangkan usaha para pelaku UMKM.

Baca Selengkapnya
Dulu Salah Satu Terbesar di Indonesia, Intip Kondisi Tambang Timah Dabo Singkep Riau yang Kini Terbengkalai
Dulu Salah Satu Terbesar di Indonesia, Intip Kondisi Tambang Timah Dabo Singkep Riau yang Kini Terbengkalai

Sekitar dua abad silam, geliat produksi logam ini terus meningkat hingga menjadi salah satu yang terbesar di dunia.

Baca Selengkapnya
Berkunjung ke Boyolali, Gibran Sambangi Sanggar Seniman Muda Lereng Merapi
Berkunjung ke Boyolali, Gibran Sambangi Sanggar Seniman Muda Lereng Merapi

Gibran menyatakan, anak muda yang memiliki komitmen kebangsaan harus didukung penuh.

Baca Selengkapnya