Tahun 2016, anggaran Polri naik Rp 10 triliun

Merdeka.com - Anggaran Polri pada 2016 mendatang akan naik secara signifikan. Jatah Korps Bhayangkara naik Rp 10 triliun dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) tahun 2015 senilai Rp 57,1 triliun.

Kapolri Jenderal Badrodin Haiti mengatakan, kenaikan anggaran dana Polri karena didorong oleh Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP). Kenaikan yang didapat Polri ini merupakan dana terbesar dibanding kementerian atau lembaga lain.

"Tahun 2016, Kepolisian RI mendapatkan kenaikan dana penambahan karena didorong oleh dana PNBP," kata Badrodin di STIK PTIK, Kebayoran Baru, Jaksel, Rabu (29/8).

Mendapat dana penambahan, imbuh Badrodin, polisi akan intensifkan tugas serta memaksimalkan target kepolisian sehingga penggunaan dana dari pemerintah itu bisa disalurkan sesuai target.

"Itu akan diintensifkan. Dana itu akan disalurkan ke semua operasional, penegakkan hukum, pembinaan masyarakat, pencegahan," kata Badrodin.

Selain itu, jelas dia, anggaran penyidikan hanya akan dipenuhi 36 persen dari kebutuhan. Dana 36 persen itu akan ditingkatkan secara rutin. Sementara mobilisasi penyidik akan diatur secara situasional, tidak setiap saat.

"Kalau yang ditangani cukup banyak, bisa bentuk satgas, bukan berarti mobilisasi itu harus permanen, tidak," tandasnya.

Saat ditanya soal anggaran tambahan dari pemerintah tersebut apakah akan dialokasikan untuk pembangunan gedung Bareskrim yang sebelumnya direncanakan akan dibangun 17 lantai, Badrodin menjawab dengan tenang tergantung perencanaan.

"Lihat kebutuhan. Prioritas kan diajukan jajaran cukup banyak, lihat kebijakan pemerintah juga," tutup dia.