Tahun 2017 disebut momentum kebangkitan politik kaum santri
Merdeka.com - Tahun 2017 disebut merupakan momentum kebangkitan politik kaum santri, yang ditandai dengan kecenderungan praktik partisipasi dan identitas politik kebangsaan yang diperankan kaum santri. Hal ini disebutkan dalam pemaparan refleksi akhir tahun 2017 yang digelar Islam Nusantara Center (INC), di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Kamis (28/12).
Direktur INC A Ginanjar Sya'ban mengatakan sejak dideklarasikannya Hari Santri pada 2015, sepak terjang politik kaum santri bukan lagi menjadi wacana pinggiran, tapi sudah menjadi wacana arus utama populer di negeri ini.
"Dari hari ke hari, tren bahasan politik santri ini bisa dibilang semakin meluas," kata alumni al-Azhar, Kairo, Mesir ini seperti dilansir Antara, Kamis (28/12).
-
Kapan Hari Santri Nasional diperingati? Tanggal 22 Oktober setiap tahunnya di Indonesia diperingati sebagai Hari Santri.
-
Kapan Hari Santri Nasional dirayakan? Setiap 22 Oktober, umat Muslim di Indonesia merayakan Hari Santri.
-
Mengapa Hari Santri Nasional dirayakan? Peringatan ini bertujuan untuk meneladani perjuangan santri zaman dulu dan mengaplikasikan perjuangannya dalam kehidupan sehari-hari.
-
Kenapa Hari Santri Nasional dirayakan? Hari Santri Nasional digelar untuk memperingati andil para santri dalam memperjuangkan serta mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
-
Kapan Hari Santri diperingati? Terpilihnya tanggal 22 Oktober sebagai Hari Santri Nasional bukan tanpa alasan. Tepat pada 22 Oktober 1945 lalu, peran santri dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia terbukti dalam Resolusi Jihad oleh KH Hasyim Asy’ari.
-
Apa yang dirayakan di Hari Santri? Hari Santri Nasional diketahui jatuh pada tanggal 22 Oktober. Hari Santri Nasional sendiri merupakan wujud konkret dari pengakuan pemerintah terhadap perjuangan santri hingga kalangan agamis dalam memajukan negara Indonesia.
Ginanjar menjelaskan membaca partisipasi politik kelas menengah santri setidaknya bisa dipahami dari dua sudut pandang, yaitu penggunaan instrumen teknologi digital dan jaringan komunitas sosial keagamaan.
Berkaca hal tersebut, praktik politik kelas menengah santri tidak lagi melulu dengan dunia pesantren yang berkutat pada kitab kuning atau mushala, tapi kini praktik politiknya berkembang.
Ia menyebutkan misalnya dari mengaji atau dakwah daring (online). Ramadhan 2017 jagad media sosial dipenuhi mengaji daring oleh para santri. Dalam era teknologi seperti saat ini, pilihan menjaring aspirasi politik jalur kelas menengah santri melalui berbagai media berbasis teknologi tentu pilihan tepat dan cerdas.
Dalam konteks ini, kata dia, pada penutup 2017, tepatnya 5 November 2017 para santri menasbihkan seorang tokoh dari kalangan santri yaitu A Muhaimin Iskandar sebagai Panglima Santri Nusantara, dengan harapan dapat mewujudkan aspirasi dan kepentingan dunia pesantren.
Penulis buku Masterpiece Islam Nusantara Zainul Milal Bizawie mengatakan dalam perkembangannya, lembaran sejarah telah mencatat kiprah politik santri yang awalnya terkesan lokal dan parsial, tapi ternyata selalu memiliki pengaruh signifikan terhadap iklim politik nasional.
Area politik santri yang selalu fenomenal ini, kata dia, antara lain terjadi di kantong santri yang tersebar di wilayah Indonesia, khususnya di Jawa, Nusa Tenggara Barat, Sumatera, dan Sulawesi.
"Di sinilah dimensi artikulasi, partisipasi, dan peran politik kelas menengah santri, menjadi salah satu titik pusat perhatian," ujarnya.
Menurut Zainul, meski dikenal sebagai negeri multikultural, Indonesia termasuk sebagai benteng peradaban santri. Bahkan, Indonesia merupakan salah satu pusat identitas politik Muslim di dunia.
Zainul memaparkan, berbagai masalah ketimpangan sosial, ekonomi, dan politik bisa diminimalkan melalui berbagai koneksi jaringan komunitas pesantren, madrasah, dan keluarga.
Ia menekankan relevansi makna politik kelas menengah santri dengan identitas politik nasional 'Indonesia kerja bersama' di tahun-tahun ke depan.
Semua pihak tentu berharap agar peran dan kontribusi politik santri terus berjalan baik, beretika, dan bermanfaat bagi seluruh rakyat Indonesia berdasarkan Negara Kesatuan Republik Indonesia, Pancasila, UUD 1945, dan Bhinneka Tunggal Ika.
"Inilah saatnya, pemimpin dari kalangan santri melengkapi pemerintahan Jokowi ke depan," tuturnya.
INC yang berdiri pada 2017 adalah lembaga kajian dan riset yang bertujuan untuk membangun pemahaman dan mempromosikan Islam dan kebangsaan dalam perspektif rahmatan lil alamin.
Lembaga ini rutin menyelenggarakan diskusi rutin tentang turats ulama Nusantara, khazanah tafsir Nusantara, sufi Nusantara, kajian Alquran di Nusantara, Islam dan kebangsaan, diskusi, dan lain sebagainya.
(mdk/rzk)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kata-kata ucapan Hari Santri Nasional 2023 bisa dibagikan kepada sahabat dan orang-orang terdekat.
Baca SelengkapnyaPuncak Hari Santri Nasional 2023 dilaksanakan di Jawa Timur. Begini momen seru ratusan ribu syekhermania berselawat hingga tebak-tebakan berhadian sepeda.
Baca SelengkapnyaWakil Wali Kota Pasuruan Adi Wibowo bertindak sebagai inspektur upacara, Minggu (22/10).
Baca SelengkapnyaSantri di era modern dan digitalisasi seperti saat ini diharapkan mampu memberikan sumbangsih pemikira maupun tenaga,
Baca SelengkapnyaKalangan santri banyak terdiri atas anak-anak NU sama seperti anak-anak pada umumnya
Baca SelengkapnyaHari Santri Nasional digelar untuk memperingati andil para santri dalam memperjuangkan serta mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
Baca SelengkapnyaSituasi panas yang terjadi di ruang publik berpotensi disusupi agenda politik tertentu
Baca SelengkapnyaHari Santri diperingati setiap 22 Oktober sejak ditetapkan oleh Presiden Jokowi pada 2015.
Baca SelengkapnyaPjs Bupati Bandung Dikky Achmad Sidik, membacakan sambutan Menteri Agama Nasaruddin Umar, pada apel peringatan Hari Santri Nasional tersebut.
Baca SelengkapnyaKetua DPR RI Puan Maharani berharap Hari Santri Nasional Tahun 2024 dijadikan momentum mewujudkan santri yang inovatif dan kreatif.
Baca SelengkapnyaJika sebelumnya begitu kencang hembusan politik identitas, sekarang isunya bergeser menjadi oligarki dan dinasti politik.
Baca SelengkapnyaPAN meraih 3,1 persen. Angka itu meningkat jika dibandingkan survei pada Maret lalu hanya 2 persen.
Baca Selengkapnya