Tahun Baru 2022, Menag Ajak Masyarakat Jadikan Nilai Agama Motivasi Berbuat Kebajikan
Merdeka.com - Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas mengatakan tahun baru 2022 sebagai penanda waktu tentang masa lalu, hari ini, dan sekaligus masa mendatang. Momen tahun baru mengandung makna evaluasi dan mawas diri. Tentang hal ini, semua merasakan bahwa selama 2021, bekal nilai-nilai agama telah mampu menguatkan kita sebagai bangsa dalam menghadapi pandemi Covid-19.
“Baik evaluasi, mawas diri, maupun sikap optimis dalam menyambut tahun baru, ketiganya penting dilakukan agar kita bisa menjadi orang yang beruntung, yang terus berusaha agar hari ini lebih baik daripada hari kemarin,” kata Menag Yaqut, Jumat (31/12).
Dia menjelaskan tahun baru juga sekaligus menyimpan makna optimisme dalam menatap masa depan. Menyongsong tahun 2022, dia meminta meningkatkan kesadaran akan pentingnya memosisikan nilai-nilai agama sebagai inspirasi dan motivasi untuk terus berbuat kebaikan.
-
Apa kata-kata Tahun Baru Islam 2024? Selamat tahun baru Islam 1 Muharam 1446 Hijriah. Jadikan setiap detik berharga dalam mengejar kesuksesan dunia dan akhirat yang penuh berkah.
-
Siapa yang mengucapkan tahun baru 2024 Islami? Ucapan tahun baru 2024 islami ini bisa dikirimkan ke kerabat atau sanak saudara.
-
Apa arti Tahun Baru Islam? Tahun baru Islam adalah saat kita merenungkan kesalahan masa lalu dan berkomitmen untuk menjadi lebih baik di masa depan.
-
Apa tujuan ucapan Maulid Nabi 2024? Untuk memaknai peringatan ini, terdapat berbagai ucapan Maulid Nabi Muhammad SAW 2024 yang bisa disimak, yaitu sebagai berikut.
-
Bagaimana cara menyambut tahun baru 2024 Islami? MenyambutĀ tahun baruĀ dapat Anda isi dengan harapan, refleksi, dan tekad baru.
-
Apa tujuan ucapan selamat Tahun Baru Islam? Ucapan selamat tahun baru Islam bukan hanya sebagai bentuk ucapan seremonial biasa, melainkan memiliki dampak positif untuk umat dan bangsa.
Yaqut juga menambahkan, pemerintah mencanangkan 2022 sebagai Tahun Toleransi. Hal ini, ujarnya, akan menjadi mailstone atas upaya menjadikan Indonesia sebagai barometer kerukunan umat beragama di dunia.
“Saya meyakini Indonesia mampu, sebab karakter dasar masyarakatnya adalah sangat toleran dan sangat menghargai perbedaan. Berawal dari pencanangan Tahun Toleransi di 2022, kita ingin menjadikan Indonesia barometer kehidupan yang rukun dan harmoni dalam keberagaman dunia,” ungkapnya.
Menurut Gus Yaqut, hal ini akan diukur bersama melalui indeks keberagamaan atau religiosity index. Dalam jangka menengah, indeks tersebut akan mengukur perilaku keberagamaan di Indonesia setiap tahun secara berkala hingga 2024.
“Selamat Tahun Baru 2022. Terus rajut persaudaraan dan mari bangkit bersama untuk masa depan Indonesia yang maju, toleran dan rukun dalam keragaman,” tutupnya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menag Nasaruddin Umar mengucapkan selamat Natal 2024 kepada umat Kristiani.
Baca SelengkapnyaNasaruddin mengingatkan pentingnya hidup damai di tengah keberagaman.
Baca SelengkapnyaNasaruddin berpesan kepada masyarakat untuk menebar kasih dan menguatkan bangunan kemanusiaan.
Baca Selengkapnya"Ini sebagai wujud tanggung jawab kita bersama sebagai warga negara Indonesia," ujar Yaqut.
Baca SelengkapnyaMenteri Agama Nasarudin Umar mengucapkan selamat Natal 2024 kepada seluruh umat Kristiani di Indonesia.
Baca SelengkapnyaKemenag terus mengampanyekan pentingnya moderasi beragama.
Baca SelengkapnyaPerjuangan Nabi Muhammad SAW telah menginspirasi para ulama dalam memperjuangkan kemerdekaan.
Baca SelengkapnyaSemakin kita menyatakan diri sebagai orang yang punya iman, maka besar tanggung jawabnya untuk mengedepankan toleransi.
Baca SelengkapnyaHUT ke 236 Kota Denpasar mengangkat tema "Ajibinayaā€¯.
Baca SelengkapnyaPresiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto saat menghadiri acara Perayaan Natal Nasional 2024 di Indonesia Arena, Kompleks Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta.
Baca SelengkapnyaSekretaris Komisi KWI Romo Diakon Frans Adi Kristi Prasetya mengharapkan pentingnya momen Natal untuk memperkuat hubungan antar umat beragama.
Baca SelengkapnyaNamun demikian, Abdul menekankan di bulan Ramadan tidak berarti melarang adanya perdebatan atau kritik yang tajam antar kelompok asal dengan kepala dingin.
Baca Selengkapnya