Tahun ini ada Asian Games, Kapolda Sumsel tegaskan jangan ada lagi karhutla

Merdeka.com - Kapolda Sumsel Irjen Pol Zulkarnain Adinegara mengimbau seluruh perusahaan atau korporasi yang bergerak di perkebunan dan kehutanan untuk mulai siaga dalam mencegah kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Karhutla tahun ini jangan sampai terjadi karena berpengaruh terhadap pelaksanaan Asian Games Agustus 2018.

"Mulai tahun ini dan tahun-tahun mendatang tidak ada lagi terjadi kebakaran hutan. Apalagi Sumsel nanti tuan rumah Asian Games, jangan bikin malu wajah Indonesia," ungkap Zulkarnain usai apel siaga karhutla yang diselenggarakan oleh PT Sampoerna Agro di Kebun Gading Cempaka, Kabupaten Ogan Komering Ilir, Rabu (14/3).

Apel siaga itu juga disertai dengan kesepakatan bersama dan penandatanganan komitmen siaga karhutla oleh Kapolda Sumsel, Forkopimda, BPBD, Manggala Agni dan lebih dari 19 perusahaan perkebunan di Kabupaten Ogan Komering Ilir.

Menurut dia, di samping individu, perusahaan memiliki tanggung jawab penuh atas lahan yang digarap. Sebab, BMKG memprediksi kemarau akan dimulai pada bulan Juni sampai September 2018 atau bersamaan dengan pelaksanaan pesta olahraga terbesar di Asia itu.

"Ini perintah langsung dari Bapak Presiden. Tak hanya perusahaan, semua pihak baik TNI, Polri, pemerintah daerah dan seluruh elemen masyarakat harus siaga," ujarnya.

Pelaksana tugas Bupati Ogan Komering Ilir HM Rifai mengatakan, bencana karhutla 2015 menjadi pelajaran penting bagi masyarakatnya. Sebab, tak hanya menghabiskan ribuan hektare lahan, karhutla juga mengakibatkan Sumsel menjadi sorotan dunia karena dinilai sebagai penyumbang asap.

"Alhamdulillah tahun 2016 dan 2017 kita terhindar dari bencana karhutla dan tahun ini mudah-mudahan tidak terjadi juga. Di sinilah diperlukan kerjasama yang baik semua pihak," kata dia.

Sementara itu, Chief Operating Operation (COO) Pt Sampoerna Agro, Parluhutan Sitohang menambahkan, selain meningkatkan sarana peralatan internal, pihaknya terus melakukan pembinaan keberlanjutan terhadap Kelompok Tani Peduli Api (KTPA). Sejak 2016, pihaknya telah membina 500 kader KTPA dari 53 desa di 15 kecamatan yang berada di wilayah operasional.

"Ini bagian upaya pencegahan selain kesiagaan dari internal perusahaan," katanya.