Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Tahun politik, interpretasi data statistik rawan diselewengkan politisi

Tahun politik, interpretasi data statistik rawan diselewengkan politisi Ilustrasi Kampanye. ©2015 Merdeka.com

Merdeka.com - Di tahun politik 2019 mendatang, Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Purbalingga menilai data statistik bakal digunakan oleh politisi untuk bahan mengkritisi lawan politik, atau menjadi ajang menentukan visi misi memamerkan arah kebijakan berbasis data tersebut. Namun ada hal yang memprihatinkan, ketika data tersebut dibelokkan atau diinterpretasikan tidak sebagaimana mestinya.

Kepala BPS Purbalingga, Suprih Handayani mengatakan di tahun politik, data statistik akan jadi primadona. Misalnya data statistik akan digunakan oleh politisi dalam debat atau dialog calon. Dengan berbagai sudut pandang, semua calon legislatif semisal, memberikan data dan ditanggapi dengan berbagai analisis.

Namun ada hal yang menurutnya memprihatinkan. Ketika data tersebut dibelokkan atau diinterpretasikan tidak sebagaimana mestinya.

Orang lain juga bertanya?

"Data salah diinterpretasikan dan hanya mempertimbangkan keuntungan bagi pihak tertentu. Hal ini sangat berbahaya, karena interpretasi itulah yang akan digunakan untuk membentuk opini untuk menentukan pilihan. Bagi pihak terpilih interpretasi tersebut akan digunakan pedoman kebijakan ketika mereka menjabat," kata Suprih dalam seminar memperingati Hari Statistik Nasional (HSN) 2018 di Operational Room Graha Adiguna Kompleks Pendopo Dipokusumo Purbalingga, Kamis (20/9).

Terkait interpretasi tersebut, BPS Purbalingga menyelenggarakan Seminar yang bertemakan 'Interpretasi Data untuk Optimalisasi Pembangunan Kabupaten Purbalingga' dengan pemateri M Sairi Hasbullah mantan Deputi Kepala BPS RI Bidang Statistik Sosial. Seminar ini diharapkan memberi pemahaman yang benar dalam membaca statistik serta mengetahui lebih detail sumber persoalan nilai data yang muncul.

Sementara itu Plt Bupati Purbalingga, Dyah Hayuning Pratiwi menyampaikan Pemkab Purbalingga sebagai pengguna data selalu mengandalkan data makro dari BPS untuk dimanfaatkan dalam arah kebijakan pembangunan. Oleh karena harapannya ke depan BPS selalu menyajikan data yang akurat, valid, reliabel, dan bisa dipercaya untuk kemaslahatan Purbalingga.

"Baseline data itu merupakan dasar dalam menentukan kebijakan. Banyak program-program pemerintah baik mulai bantuan sosial, jaminan sosial Rastra, RTLH dan sebagainya itu penyalurannya didasari data. Data juga menjadi elemen penting untuk evaluasi kinerja pemerintah, sehingga segala bentuk pencapaian bisa terukur," katanya.

Berbicara data kemiskinan saat ini Pemkab Purbalingga menggunakan 2 jenis data, yakni data makro dari BPS. Sedangkan data mikro dari hasil pemutakhiran basis data terpadu tahun 2015 yang dikeluarkan oleh Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K-Kemensos), yang isinya lebih detail by name by address.

"Untuk data makro kemiskinan, Purbalingga dari tahun ke tahun selalu mengalami penurunan. Dari angka 19,7% tahun 2015 turun menjadi 18,8% di tahun 2017. Artinya ada berbagai program pemerintah dalam pengentasan kemiskinan cukup tepat sasaran. Meskipun belum signifikan. Ini PR pemerintah tidak tidak hanya berperan untuk penurunan kemiskinan tapi lebih dalam tingkat keparahan kemiskinan juga bisa diturunkan," katanya.

Menurutnya problem pendataan kemiskinan saat ini, khususnya data mikro adalah data yang sudah tersaji tidak diperbarui. Selain itu petugas pendataan mikro dilakukan oleh Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) yang memiliki personil terbatas dan tidak memiliki keahlian khusus dalam hal pendataan statistik.

(mdk/bal)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Komisi XI Kritisi Usulan Kenaikan Anggaran BPS
Komisi XI Kritisi Usulan Kenaikan Anggaran BPS

Anggota Komisi XI DPR RI Fraksi Partai Golkar Puteri Komarudin turut menyampaikan sejumlah catatan.

Baca Selengkapnya
Komisi VIII DPR Minta Bansos Tak Jadi Alat Politik di Pilkada 2024
Komisi VIII DPR Minta Bansos Tak Jadi Alat Politik di Pilkada 2024

Menurut DPR, momentum pelaksanaan pilkada seperti saat ini berpotensi memunculkan kasus politisasi bansos.

Baca Selengkapnya
Ikrar Nusa Bhakti Sindir ‘Framing’ Lembaga Survei Unggulkan Capres Tertentu
Ikrar Nusa Bhakti Sindir ‘Framing’ Lembaga Survei Unggulkan Capres Tertentu

Kredibilitas lembaga survei dipertanyakan jelang Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya
Hasil Survei Populi: Masyarakat Cemas Permainan Politik Uang di Pilpres 2024
Hasil Survei Populi: Masyarakat Cemas Permainan Politik Uang di Pilpres 2024

Persoalan politik uang menempati posisi pertama di angka 37,2 persen.

Baca Selengkapnya
Sekjen PDIP Minta Pemilu 2024 Dikawal karena Ada Konflik Kepentingan
Sekjen PDIP Minta Pemilu 2024 Dikawal karena Ada Konflik Kepentingan

Terlebih, hasil survei menunjukkan bahwa konflik kepentingan berpotensi terjadi dengan penyalahgunaan kekuasaan.

Baca Selengkapnya
Jurus Calon Kepala Daerah Dongkrak Elektabilitas Lewat Data Inflasi
Jurus Calon Kepala Daerah Dongkrak Elektabilitas Lewat Data Inflasi

Para petahana atau penjabat (Pj) kepala daerah kerap memamerkan penurunan inflasi di daerahnya.

Baca Selengkapnya
PDIP: Kecurangan Pilkada Bisa Picu Kekuatan Rakyat
PDIP: Kecurangan Pilkada Bisa Picu Kekuatan Rakyat

PDIP menilai pilkada merupakan satu kesatuan kekuatan partai dengan paslon dengan tim pemenangan yang menyatu dengan rakyat.

Baca Selengkapnya
Sudirman Said Bocorkan Isi Percakapan Jusuf Kalla Bertemu Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto
Sudirman Said Bocorkan Isi Percakapan Jusuf Kalla Bertemu Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto

Jusuf Kalla (JK) sempat membenarkan pertemuannya dengan Hasto.

Baca Selengkapnya
KPU dan Bawaslu Diminta Cepat Antisipasi Kerawanan Pemilu
KPU dan Bawaslu Diminta Cepat Antisipasi Kerawanan Pemilu

Situasi terakhir menunjukkan kondisi yang mulai mengkhawatirkan.

Baca Selengkapnya
Rawan Terjadi Konflik, Begini Strategi Bawaslu DIY Hadapi Pilkada 2024
Rawan Terjadi Konflik, Begini Strategi Bawaslu DIY Hadapi Pilkada 2024

Bawaslu telah meminta pemangku kepentingan terkait bersinergi menyiapkan langkah strategis menghadapi kerawanan pilkada

Baca Selengkapnya
'Pilkada 2024 Ini Menjadi Titik paling Buruk dari Persoalan Etik Moral'
'Pilkada 2024 Ini Menjadi Titik paling Buruk dari Persoalan Etik Moral'

"Jadi setting-an endorsment itu bagian proses buruk ini, kalau dulu pejabat-pejabat itu masih malu lakukan endorse, sekarang enggak malu-malu," kata Jeirry.

Baca Selengkapnya
SMRC: Politik Uang Tidak Berjalan Efektif Dalam Pemilu 2024
SMRC: Politik Uang Tidak Berjalan Efektif Dalam Pemilu 2024

Politik uang cenderung mahal karena dampaknya yang tidak sebanding dengan ekspektasi.

Baca Selengkapnya