Tak ada anggaran, 90 persen kandang satwa kebun binatang Solo rusak
Merdeka.com - Kondisi kebun binatang Solo, atau yang lebih dikenal dengan Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) memprihatinkan. Setelah dulu banyak satwa mati, kini giliran kandang hewan yang rusak.
Kerusakan bahkan mencapai lebih dari 90 persen. Dari sekitar 70 kandang, hanya tiga yang layak.
Minimnya anggaran menjadi alasan pengelola TSTJ tidak mampu memperbaiki kandang di tepi Sungai Bengawan Solo itu. Sepinya pengunjung membuat pemasukan dari tiket buat operasional taman satwa tak mencukupi. Apalagi buat perawatan dan perbaikan kandang.
-
Mengapa kepunahan burung meningkat? Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Science ini menekankan peran penting manusia dalam krisis kepunahan burung, yang semakin memburuk dalam beberapa dekade terakhir.
-
Kenapa kerajinan Sangkar Burung Sedayu menurun? Banyak pengrajin di desa itu yang perlahan-lahan beralih ke bidang pekerjaan lain karena persaingan yang makin ketat.
-
Kenapa populasi Kucing Merah menurun? Kucing Merah kini populasinya semakin menurun dan jarang ditemui dibandingkan dengan spesies kucing lainnya.
-
Apa yang terjadi pada pekerja kebun binatang? 'Seorang pekerja di taman margasatwa di Krimea meninggal pada hari Rabu (16/10) ketika ia diserang singa,' ungkap pihak berwenang seperti yang dilaporkan oleh AP pada Kamis (17/10).
-
Mengapa penjualan petai petani muda ini menurun? Saat TikTok Shop ditutup, penjualan produk mereka menurun drastis. Biasanya mereka bisa menjual hingga ribuan paket per hari. Dengan TikTok Shop ditutup, mereka hanya bisa menjual 100-an paket per hari.
-
Kenapa populasi harimau menurun drastis? Hilangnya habitat, perubahan iklim, perburuan, dan perdagangan ilegal hanyalah beberapa faktor yang menyebabkan penurunan populasi harimau.
"Selama ini kami hanya menggantungkan pemasukan tiket, hiburan, dan parkir. Penyertaan modal sebesar Rp 5 miliar yang dijanjikan Pemerintah Kota (Pemkot) Solo sampai saat ini belum cair," ujar Direktur Utama Perusahaan Daerah (Perusda) TSTJ, Bimo Wahyu Widodo Dasir Santoso, Jumat (8/4).
Anggaran sebesar Rp 5 miliar dijanjikan, kata Bimo, sesuai dengan peraturan daerah (Perda) Pendirian TSTJ menyatakan Pemkot Solo wajib memberikan penyertaan modal. Namun sampai saat ini, duit itu belum cair. Penyertaan modal sebenarnya akan digunakan buat pengembangan TSTJ serta menata kawasan kebun binatang, termasuk perbaikan kandang.
"Selain perbaikan, kami juga akan memindahkan kandang-kandang satwa yang ada di area belakang taman ke area paling depan. Jadi pengunjung yang masuk bisa langsung melihat koleksi satwa," ucap Bimo.
Selain kandang, lanjut Bimo, fasilitas penunjang lain seperti danau buatan berada di tengah taman tidak terawat. Tak hanya kotor, kondisi air danau juga menimbulkan bau tidak sedap sehingga membuat pengunjung kurang nyaman. Area taman satwa mulai beroperasi sejak 1983 itu juga terlihat kumuh.
(mdk/ary)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kehidupan harimau Sumatera di Medan Zoo menjadi sorotan setelah tiga ekor satwa asli Indonesia itu mati dalam waktu dua bulan pada akhir 2023 lalu.
Baca SelengkapnyaJumlah hewan kesayangan yang melimpah di Indonesia menimbulkan beragam permasalahan bagi para pemilik anabul dan hewan peliharaan.
Baca SelengkapnyaNamun Wali Kota Medan masih merahasiakan kapan waktu efektif penutupan Medan Zoo
Baca SelengkapnyaArea persawahan di Jakarta tersebut terdampak kekeringan panjang
Baca SelengkapnyaMenurut Atep, turunnya ratusan monyet dari bukit Tawilis diduga tidak ada makanan di habitatnya sehingga kemudian turun menyerang dan menjarah lahan warga.
Baca SelengkapnyaCurhatan wanita di Bali bantu beri makan ratusan monyet yang kelaparan akibat hutan dibabat.
Baca SelengkapnyaSituasi ini sudah berlangsung lama, terutama sejak kebijakan pemerintah yang tidak lagi mendukung sektor pertanian pascareformasi.
Baca SelengkapnyaPersawahan di Rorotan, Cilincing sepi aktivitas petani lantaran kering total.
Baca SelengkapnyaPadahal pasar pusat kota ini merupakan pasar tekstil terbesar se-Asia Tenggara.
Baca SelengkapnyaHama ini menyebabkan para petani kehilangan sawahnya hingga 200 hekatre siap panen.
Baca SelengkapnyaBanyak lahan persawahan menguning karena diserang hama wereng dan tikus.
Baca Selengkapnya