Tak ada biaya sekolah, pengacara kondang ini dulu suka palak preman
Merdeka.com - Asep Ruhiat adalah pengacara kondang di Riau yang namanya ngetop di kalangan pejabat dan masyarakat. Siapa sangka di balik kesuksesannya kini, dia dulu seorang preman dan gemar memalak penumpang dan kernet angkot.
Anak pertama dari tiga bersaudara ini mengenyam pendidikan sekolah Aliyah (setara SMA) di Kabupaten Garut, Jawa Barat, dari memeras uang para preman-preman terminal. Itu dilakukannya sejak tahun 1993 hingga 1996.
"Sejak Sekolah Aliyah di Garut, saya memang suka memeras orang yang belagu dan sok-sokan, kalau melawan saya hajar, dan saya ambil paksa uangnya," ujar Asep memulai ceritanya kepada merdeka.com, Sabtu (28/2) dini hari di kantornya, Pekanbaru, Riau.
-
Siapa yang berhadapan dengan preman? Seorang wanita berhadapan dengan aksi preman di kawasan Palmerah, Jakarta Barat.
-
Apa yang dilakukan preman tersebut? Saat mengemudi, dia dikejutkan lantaran sang preman mengaku terserempet. Seketika, ada adu mulut terjadi. Bahkan, sang preman mengaku memiliki KTA Polri.
-
Siapa pria perkasa itu? Peneliti menduga pria tersebut adalah pendukung raja yang berkuas di wilayah unifikasi Swedia, Denmark, dan Norwegia antara 1397 dan 1523.
-
Mengapa preman itu menantang ke Polsek? Saat diajak, sang preman justru menantang. 'Diarahin papi ke Polsek Palmerah supaya masalah kelar,' imbuhnya. Bahkan, dia mengaku jika memiliki Kartu Tanda Anggota (KTA) Polri.
-
Bagaimana preman itu bereaksi? 'Pakai ditunjuk-tunjuk, seram banget gue tremor. Tapi papi masih ladenin karena tahu kita benar dan tidak melanggar apa-apa,' lanjutnya.
-
Bagaimana cara Soeharto mengatasi preman? “Tindakan tegas Bagaimana? Ya Harus Dengan Kekerasan,“ Tetapi kekerasan itu bukan lantas dengan tembakan. “Dor, dor, dor!“ Tetapi yang melawan ya, mau tidak mau harus ditembak. Karena melawan mereka ditembak. Kata Soeharto.
Asep melakukannya guna membayar uang sekolah, sebab kedua orangtuanya yang bekerja sebagai petani tidak cukup untuk membiayainya sekolah sehingga dia harus mandiri.
Asep disegani para preman karena keahliannya dalam berkelahi. Asep tak pernah kalah jika diajak berkelahi oleh para preman yang ingin coba-coba menguji fisiknya. Tak ayal, namanya sangat tersohor saat bersekolah di kalangan pelajar di Kabupaten Garut.
"Semua siswa kenal dan merasa takut sama saya saat itu, karena saya sangat kejam kepada orang yang sok jagoan, tapi kalau orang lemah ya enggak mungkin saya lawan," ujar pria kelahiran 20 November 1974 itu sambil tersenyum.
Karena namanya sangat dikenal sebagai preman di kalangan pelajar, Asep menjadi orang yang ditakuti di Terminal Garut. Untuk membayar uang sekolah, Asep juga bekerja menjadi calo penumpang di terminal tersebut.
"Saya carikan penumpang, lalu saya giring ke angkot, dan saya minta bayaran dari si sopir, kalau enggak dikasih oleh kernet atau supir, atau dikasih cuma sedikit, saya maki-maki dan saya marah-marah, karena saya sudah lelah carikan penumpang," kenang pria yang saat ini berusia 40 tahun.
Meski suka emosi dan memaki para sopir, tak satupun yang berani melawannya. Hal itu membuat Asep mulus menjalani profesinya sebagai calo penumpang.
Tidak hanya itu, setiap ada preman pendatang baru di terminal, Asep tak segan-segan menghajarnya jika orang tersebut merasa jagoan.
"Yang merasa jagoan di terminal, lalu saya panggil dan saya hajar, Alhamdulillah saya menang terus kalau berkelahi," ujar Asep.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ia bak pahlawan bagi teman-temannya yang jadi korban perundungan.
Baca SelengkapnyaUsaha tidak akan mengkhianati hasil. Itulah yang dibuktikan oleh seorang pengusaha ulung dari Sumatera Selatan.
Baca SelengkapnyaKini, dia pun mulai menuai hasilnya. Setiap bulan, dia mampu meraup omzet Rp25 juta.
Baca SelengkapnyaMeski memiliki hobi cukup 'nyeleneh' yaitu suka berantem saat kecil, namun pria ini berhasil menjadi sosok sukses. Kini jadi calon orang nomor 1 di Indonesia.
Baca SelengkapnyaSering mendapat cemoohan, penjual ikan cupang ini akhirnya berhasil menjadi anggota polisi.
Baca SelengkapnyaPria paruh baya ini berhasil melawan tiga begal yang hendak merebut motornya. Meski motornya berhasil dipertahankan, korban dilarikan ke IGD rumah sakit.
Baca SelengkapnyaBerkat kerja kerasnya, kini rezeki Cak Percil mengalir deras
Baca SelengkapnyaIa lantas berkelakar, jika para kadet atau taruna yang nakal itu adalah para taruna yang justru penuh inisiatif dan banyak akal.
Baca SelengkapnyaPemeran Kang Cecep di sinetron Preman Pensiun ternyata miliki bisnis oleh-oleh.
Baca SelengkapnyaAkibat kejadian tersebut, MA mengalami luka di wajah bagian bawah, pelipis, bibir, dan kepala bagian belakang.
Baca SelengkapnyaSabiq Ashraff, sosok yang tak asing lagi, telah melangkah maju sebagai calon anggota DPRD Pekalongan.
Baca SelengkapnyaPerwira TNI berinisial AP yang terlibat penganiayaan anak pejabat Pangkalpinang di Purwokerto, telah dijatuhi sanksi berat.
Baca Selengkapnya