Tak ada CCTV di lokasi anggota Brimob diduga dikeroyok
Merdeka.com - Polda Bali telah menyisir lokasi anggota Brimob Brigadir IB Suda Suwarna ditemukan dalam kondisi pingsan, dengan wajah lebam dan kehilangan senjata. Namun tim investigasi tidak menemukan adanya kamera pengawas atau CCTV di lokasi, yang diharapkan bisa membantu proses penyidikan.
Kapolresta Denpasar Kombes Hadi Purnomo menerangkan, usai menerima laporan anggotanya mendatangi lokasi untuk melakukan olah TKP. Bahkan ratusan petugas dari Brimob, polisi berpakaian lengkap dan preman menyusuri Hotel Ayana.
Selain itu, petugas juga memperketat akses masuk dengan merazia di seputaran Jimbaran dan akses masuk menuju kawasan hotel. Termasuk sejumlah permukiman tempat indekos di wilayah Kuta Selatan dengan melibatkan Pecalang desa adat.
-
Dimana korban ditemukan? Jasad pria yang sehari-hari bekerja sebagai cleaning service itu pertama kali ditemukan kakaknya di dalam kamar dalam kondisi telentang tak bernyawa pada Selasa (28/11) sekitar pukul 01.30 WIB dini hari.
-
Siapa Bapak Brimob Polri? Atas perjuangannya, Komisaris Jenderal Polisi (Purn.) Dr. H. Moehammad Jasin dikenal sebagai Bapak Brimob Polri.
-
Dimana buronan ditangkap? Direktur Reskrimum Polda Jambi Komisaris Besar Polisi Andri Ananta di Jambi, Jumat, mengatakan tim Resmob Jatanras Polda Jambi menangkap DPO berinisial ARS (20) itu di Jakarta pada Kamis (28/3) malam.
-
Di mana insiden ini terjadi? Melansir dari ElectricalTechnology, Jumat (1/11), peristiwa nahas itu terjadi di sebuah ladang angin di Ooltgensplaat, Belanda, pada 29 Oktober 2013.
-
Dimana korban disekap? Penyidik Satreskrim Polres Lampung Utara, Lampung, segera merampungkan berkas enam tersangka penyekapan dan perkosaan siswi SMP inisial NA (15).
-
Apa yang dilakukan Brimob di depan gedung Kejagung? 'Iya (benar ramai konvoi Brimob). (Kondisi Kejagung) Pintunya ketutup, enggak perhatiin cuma ya motornya doang. Rame-rame,' ucapnya saat ditemui, Minggu (26/6).
Untuk mengungkap pelaku tersebut, Polda Bali membentuk tim khusus yang terdiri dari anggota cyber, krimsus, krimum dan Brimob serta Propam.
"Kita langsung membuat tim agar kasus ini cepat terungkap. Sejauh ini, kami belum bisa mengungkap motif dan aksi pelaku ini. Karena ini masih dalam penyelidikan," ujar Komisaris Besar Hadi Purnomo.
Hanya saja kata dia di tempat kejadian perkara tidak ada kamera atau CCTV. "Di TKP tidak ada CCTV-nya, jadi kami akan melihat dari depan," paparnya.
Pengecekan CCTV sejauh ini sudah dilakukan untuk yang terpasang di kantin lokasi korban makan siang. Selain itu, petugas juga memeriksa rekaman di seputaran dekat lokasi seperti restoran dan juga toko modern.
Hanya saja, ia mengakui belum bisa mengungkap hasil penyelidikan. Diakui, pihaknya masih berusaha menggali keterangan korban yang kini dirawat di RS Trijata, Denpasar.
Untuk diketahui korban terakhir kali diketahui izin makan siang. Namun sekitar pukul 12.20 WITA, Kemarin salah seorang satpam Hotel Anaya mengabarkan ada anggota Brimob pinsang.
Sejumlah rekannya yang juga tugas PAM saat itu berdatangan. Saat ditemukan korban dalam kondisi wajah lebam dan mata memerah. Bahkan saat sadar korban terlihat bingung dan muntah darah dan saat itu juga dilarikan ke klinik hotel untuk penanganan sementara.
Ajibat kejadian ini senjata laras panjang Jenis AK 101 beserta 1 magasen berisi 3 peluru hampa dan 27 peluru karet, raib. Polisi belum memastikan apakah korban diserang atau diracuni.
Pihak rumah sakit juga enggan untuk memberikan keterangan terkait hasil pemeriksaan medis terhadap korban. (mdk/cob)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ramadhan menyampaikan penyidik tidak akan memeriksa Kapolda Kaltara Irjen Pol Daniel Adityajaya karena tak ada kaitannya.
Baca SelengkapnyaNamun, warga sekitar termasuk pak RT tidak mendengar ada suara letusan tembakan sebelum korban ditemukan tewas.
Baca SelengkapnyaDua pelaku Bripda IMS dan Bripka IG telah ditangkap dan ditetapkan tersangka terkait kasus tersebut.
Baca SelengkapnyaKinerja Kepolisian Resor Bantaeng menuai sorotan karena belum mampu mengungkap pelaku.
Baca SelengkapnyaKapolda Sumbar Irjen Suharyono menyatakan permintaan pihak keluarga Afif Maulana agar rekaman dibuka sebagai hal yang menyesatkan.
Baca SelengkapnyaKemungkinan aksi WNA tersebut bukan di daerah Bali. Karena tidak terlihat warga lokal.
Baca SelengkapnyaIndra mengaku pertama kali kenal dengan Brigadir RAT saat ada urusan pekerjaan di Manado
Baca SelengkapnyaKasus salah tangkap dan dugaan penganiayaan yang dilakukan anggota kepolisian di Sukabumi menjadi atensi Kapolda Jabar Irjen Pol Akhmad Wiyagus.
Baca Selengkapnya