Tak Ada Data Antemortem, Tim DVI Sulit Identifikasi 11 Jenazah Korban Tsunami
Merdeka.com - Hingga hari kelima pasca kejadian gelombang tsunami Selat Sunda yang mengakibatkan ratusan korban meninggal dunia, Tim DVI Mabes Polri belum berhasil mengidentifikasi 11 jenazah korban tsunami di Banten.
Kesebelas jenazah tersebut yakni 2 jenazah anak-anak di bawah 17 tahun jenis kelamin laki-laki, 1 jenazah anak-anak jenis kelamin perempuan, 3 jenazah jenis kelamin laki-laki dewasa dan 5 jenazah perempuan dewasa.
Kabid Dokkes Polda Banten AKBP dr Nariyana yang juga koordinator tim DVI Polri mengatakan 11 jenazah yang belum teridentifikasi karena data antemortem yang diterima tim DVI belum sesuai dengan kondisi fisik pada saat pemeriksaan atau visum, kurangnya pelaporan kehilangan dari pihak keluarga, tidak ditemukan data diri dan sidik jari yang sudah rusak.
-
Apa penyebab kematian korban tsunami? Golitko dan timnya pergi ke tempat tengkorak ditemukan, di dekat lokasi yang dikenal sebagai Paniri Creek oleh Hossfeld, untuk menganalisis tanah di sana. Tujuannya untuk menemukan informasi penyebab tewasnya orang tersebut dan untuk mempelajari lebih lanjut tentang sejarah geologi wilayah itu.
-
Dimana makam korban banjir bandang? Ketegangan semakin terasa ketika terungkap bahwa di halaman rumah itu terdapat sepasang batu besar yang berfungsi sebagai tanda makam bagi korban banjir bandang.
-
Dimana kuburan massal Tsunami Aceh? Salah satunya adalah kuburan massal yang terletak di Ulee Lheue.
-
Siapa yang meninggal akibat Gempa Bantul? Tercatat satu warga meninggal di Kabupaten Bantul.
-
Apa yang ada di kuburan massal Tsunami Aceh? Apabila mengunjungi kuburan ini, Anda tidak akan melihat batu nisan layaknya di kompleks pemakaman pada umumnya.
-
Bagaimana tsunami itu terjadi? Pemicu awalnya terjadi ketika suhu yang menghangat menyebabkan lidah gletser yang menipis runtuh, demikian temuan para peneliti. Kondisi itu mengguncang lereng gunung yang curam, menyebabkan longsoran batu dan es menghantam Dickson Fjord di Greenland.
"Ada 11 jenazah yang belum teridentifikasi kepada masyarakat baik wilayah Banten atau lain daerah yang keluarganya hilang pada saat kejadian tsunami di Banten saya mohon untuk bisa hadir di RSUD Berkah Pandeglang," kata Nariyana saat konferensi pers di Posko penanggulangan bencana tsunami Selat Sunda, Carita, Kabupaten Pandeglang, Kamis (27/12).
Dia meminta kepada masyarakat yang merasa keluarganya hilang pada saat berlibur di pesisir pantai Banten Sabtu (22/12) lalu, untuk membawa data antemortem yang dibutuhkan seperti medical record catatan gigi.
"Kemarin dari 20 korban, sekarang tinggal 11, sebanyak 9 di antaranya teridentifikasi cenderung karena giginya," katanya.
Selain itu, pihak keluarga bisa membantu identifikasi dengan membawa foto korban yang bersangkutan posisi tersenyum dengan kelihatan gigi. "Bisa juga melihat foto korban dengan kondisinya dengan baik kita kenali dengan properti seperti tato dan pakain terakhir yang dipakai," katanya.
Data sementara dampak bencana tsunami yang menerjang pantai di Selat Sunda hingga Rabu (26/12) tercatat 430 orang meninggal dunia, 1.495 orang luka-luka, 159 orang hilang, dan 21.991 orang mengungsi.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Lima orang mengaku sebagai keluarga korban sudah mendatangi RS Polri.
Baca SelengkapnyaTapi menurut Herry, pihak rumah sakit masih tetap bisa mengidentifikasi ketujuh mayat tersebut.
Baca SelengkapnyaTim Pencarian dan Pertolongan (SAR) gabungan, Sabtu (8/6), menutup upaya pencarian korban banjir lahar dingin Gunung Marapi Sumatera Barat (Sumbar).
Baca SelengkapnyaProses identifikasi satu jenazah membutuhkan waktu sekitar satu sampai dua jam.
Baca SelengkapnyaPencarian korban hilang banjir lahar dingin diperluas sampai ke Taluk Kuantan di Riau
Baca SelengkapnyaHingga kini masih banyak warga yang masih bertahan di tenda pengungsian.
Baca SelengkapnyaKondisi Korban Kecelakaan Maut KM 58: Luka Bakar 90-100 Persen
Baca SelengkapnyaPolisi belum bisa menyimpulkan penyebab tenggelamnya tujuh pemuda di Kali Bekasi.
Baca SelengkapnyaDari 43 tersebut, 19 orang berasal Kabupaten Agam, 14 Tanah Datar, 8 Padang Pariaman serta 2 dari Padang Panjang.
Baca SelengkapnyaKorban SAM Air teridentifikasi dengan menggunakan data primer atau hasil DNA berupa data medis.
Baca SelengkapnyaPencarian 10 korban banjir bandang dan banjir lahar dingin Gunung Marapi Sumatera Barat yang terjadi terjadi pada Sabtu (11/4), masih berlanjut.
Baca SelengkapnyaSebanyak 10 orang korban banjir bandang dan lahar dingin Gunung Marapi, Sumbar hingga kini, Rabu (5/6), belum ditemukan.
Baca Selengkapnya