Tak ada izin & pakai lambang PKI, acara musik underground dibubarkan
Merdeka.com - Polsek Pesantren Polres Kediri Kota terpaksa membubarkan pertunjukan musik underground dihadiri 750 anak Punk dari berbagai wilayah se-Jawa di Cafe Domino Lingkungan Singonegaran Kecamatan Pesantren.
Pembubaran ini dilakukan lantaran pertunjukan musik ini tidak memiliki izin. Apalagi salah satu pengunjung ditemukan memakai logo mirip lambang Partai Komunis Indonesia.
“Acaranya hari Minggu kemarin dan hingga kini dua orang kita amankan di Sat Intelkam, yakni yakni salah satu peserta menggunakan atribut berupan pin dengan gambar partai terlarang PKI dan dan ketua panitia atas nama Endra Anggara warga Kediri. Setelah kita bubarkan kita juga mencarikan truk untuk mengangkut mereka ke rumahnya masing-masing dengan tujuan agar tidak membuat resah,” kata Kapolsek Pesantren Polres Kediri Kota Kompol Sucipto, Senin (18/7).
-
Siapa yang terlibat dalam konser? Konser menawan ini didukung oleh musisi handal, antara lain Indra Lesmana dan SB Acoustics. Aksan Sjuman memimpin orkestra, membimbing penonton dalam perjalanan musik yang memikat dengan melodi memukau yang dihasilkan oleh Sjuman + Renanda The Awakening Grand Concert Piano.
-
Apa yang diincar banyak orang di konser? Sebagian besar musisi yang mengadakan konser seringkali menyiapkan berbagai merchandise yang lucu dan menarik, bahkan beberapa diantaranya hanya bisa kamu dapatkan pas konser lho.
-
Kenapa musik konser berbahaya? CDC menjelaskan bahwa suara musik yang kencang biasanya berkisar antara 105-110 dBA. Jika telinga terpapar lebih dari 5 menit, akan meningkatkan risiko terkena gangguan pendengaran.
-
Di mana konser itu diadakan? Konser yang seharusnya dapat dimulai pukul 19.00 WIB tidak kunjung dimulai hingga memicu kekesalan para penonton. 'Betul, karena acara musik dibatalkan sepihak oleh panitia. Makanya penonton banyak yang kecewa,' ungkap Kapolsek Pasarkemis dikonfirmasi, Senin (24/6).
-
Mengapa polisi menyiapkan skema penurunan peserta Misa Akbar? 'Agar seluruh bus atau LO wajib mengikuti arahan petugas Kepolisian dan Dinas Perhubungan serta petugas lainnya,' ujar Karo PID Divhumas Mabes Polri Brigjen Pol Tjahyono Saputro kepada wartawan, Rabu (4/9).
-
Siapa yang menyerang festival musik? Mengutip sumber kepolisian dan aparat keamanan, Haaretz mengatakan, pejuang Hamas yang menyerang festival musik di Israel pada 7 Oktober lalu tampaknya tidak mengetahui adanya acara itu sebelumnya dan memutuskan menyerang massa di festival musik itu secara spontan.
Untuk membubarkan pertunjukan tersebut kepolisian membawa lebih kurang 30 personel. Dalam pembubaran pertunjukan musik tersebut juga diamankan empat kardus miras oplosan yang rencananya akan digunakan untuk pesta anak punk. (mdk/ang)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
sudah mengingatkan kepada mahasiswa yang menggelar aksi peringatan Hardiknas untuk tertib dan tidak menutup jalan.
Baca SelengkapnyaHingga malam hari, massa demonstran tolak Revisi UU Pilkada masih bertahan di depan Gedung DPR.
Baca SelengkapnyaMasyarakat diimbau tidak melintas di Jalan Merdeka Barat lantaran adanya demo ini.
Baca SelengkapnyaKemarahan penonton dipicu karena panitia gagal menghadirkan sejumlah musisi yang sudah dijanjikan.
Baca SelengkapnyaRatusan personel Polri disebar untuk mengamankan konser.
Baca SelengkapnyaDia mengaku telah mengamankan tiga orang diduga provokator.
Baca SelengkapnyaVendor rugi ratusan juta akibat penonton yang ngamuk gara-gara konser batal digelar di Tangerang
Baca SelengkapnyaPolisi memukul mundur pendemo karena sesuai aturan batas waktu menyampaikan aspirasi pukul 18.00 Wib.
Baca SelengkapnyaKendaraan yang melintas dari arah Bundaran HI dialihkan ke arah Jalan Sumenep atau Jalan H Agus Salim
Baca SelengkapnyaDemo berlangsung ricuh hingga malam hari. Tembakan gas air mata membuat udara di sekitar lokasi demo membikin sesak dan perih di mata.
Baca SelengkapnyaKe-50 orang yang segera dibebaskan itu dipastikan tidak terlibat tindak pidana berat saat kericuhan di sekitar gedung DPR, Kamis (22/8).
Baca SelengkapnyaPolisi menembakkan gas air mata untuk membubarkan massa. Tak berselang lama, satu unit pete-pete terbakar tepat di depan halte Unibos Makassar.
Baca Selengkapnya