Sinyal nihil di Pulau Punjung, menelepon harus pergi ke daerah lain
Merdeka.com - Warga Kenagarian (Desa Adat) Sipangkur, Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat, merasa kesulitan memberi kabar ke sanak saudaranya lantaran tak ada sinyal (jaringan komunikasi), sebab itu warga mengharapkan kepada pemerintah setempat untuk memfasilitasi adanya pembangunan tower operator seluler guna melancarkan akses komunikasi.
"Selama ini untuk mendapatkan jaringan seluler warga harus pergi ke daerah lain untuk bisa berkomunikasi dengan sanak saudara di luar," kata tokoh masyarakat setempat, Ibnu Hasim (55) di Pulau Punjung, Jumat (22/4).
Dengan kondisi ini warga Sipangkur, Kecamtan Tiumang, Dharmasraya itu, kesulitan untuk berkomunikasi dan untuk menerima informasi dari kerabat, saudara dan anak mereka yang menempuh pendidikan di luar daerah.
-
Bagaimana akses menuju kampung terpencil itu? Akses menuju kampung itu cukup sulit. Pengunjung harus berjalan kaki menyusuri jalan tanah yang terjal dan berbatu.
-
Apa yang menjadi akses menuju kampung terpencil? Akses menuju kampung ini sulit dan hanya bisa dilalui dengan jalan kaki.
-
Di mana kesenjangan terjadi? Masalah kesenjangan ini tidak hanya terjadi dalam aspek sosial masyarakat, tetapi juga berbagai aspek lainnya. Mulai dari kesenjangan ekonomi, pendidikan, kesehatan, hingga kesenjangan digital.
-
Kenapa warga Kampung Manggal merantau? Kondisi seperti ini membuat banyak warga Kampung Manggal merantau ke luar daerah. Mereka akan kembali lagi ke kampung tersebut saat musim tanam telah tiba.
-
Siapa yang mengajak warga Kampung Bubakan merantau? Dilansir dari Goodnewsfromindonesia, dulu mayoritas warga Desa Bubakan bermata pencaharian sebagai petani. Namun pada tahun 1978, seorang pengusaha asal Sukoharjo bernama Mbah Joyo, mengajak warga desa untuk merantau.
-
Bagaimana penduduk Dusun Butuh menyambut wisatawan? Penduduk yang ramah dan hangat siap menyambut wisatawan di tengah cuaca dingin.
"Di lokasi tertentu ada sinyal namun harus mencari-cari tempat strategis untuk mendapakannya, kondisi ini tentu memprihatikan di era yang sudah modern ini," imbuhnya.
Kesulitan paling terasa saat hendak menghubungi anak yang sedang menjalankan pendidikan di daerah lain, seperti yang kuliah di Kota Padang.
Hasyim berharap bupati Dharmasraya bisa membantu menyurati operator seluler untuk mempercepat pembangunan tower operator di nagari itu, guna memperlancar akses informasi masyarakat.
"Kami bingung untuk mengusulkan perdirian tower seluler ini ke mana, dan kepada siapa. Maka melalui medialah kami bisa menyampaikan harapan kami," keluh Hasyim.
Fadil (25) salah seorang pemuda Jorong Sipangkur mengatakan jaringan seluler memang sangat dibutuhkan oleh kalangan pemuda dan masyarakat di nagari itu.
Apalagi informasi dapat diakses melalui internet di telepon genggaman, oleh karena itu perlu jaringan bagus untuk hal itu.
"Saat ini berita apa pun dapat kita ketahui melalui media online atau koran digital, jadi ini juga berguna untuk menambah wawasan," terangnya seperti dikutip Antara.
Salah seorang aparatur Nagari Sipangkur, Ilyas mengatakan persoalan belum adanya jaringan seluler ini juga mengganggu aktivitas aparatur pemerintahan Nagari Sipangkur.
Seringkali dari pemerintah daerah mengira telepon genggam kami dimatikan karena tidak aktif saat dihubungi, padahal jaringan yang tidak ada. Kami juga sering terlambat mengetahui kalau ada informasi penting di kabupaten," ucapnya. (mdk/cob)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Akses yang sulit membuat warga yang tinggal di sana sulit pergi ke mana-mana
Baca SelengkapnyaSaat musim tanam tiba, para perantau itu pulang sebentar untuk menanam jagung dan selanjutnya pergi merantau lagi
Baca SelengkapnyaSetelah ditinggal warganya, kampung ini kemudian berganti nama menjadi Mojokoncot
Baca SelengkapnyaWarga harus berjuang keras untuk mendapatkan air di tengah bencana kekeringan.
Baca SelengkapnyaWarga berharap, ketika Ganjar menjadi Presiden di 2024 ini, Desa Watuagung bisa mendapatkan tower BTS, sehingga warga bisa mendapat jaringan sinyal internet.
Baca SelengkapnyaAkses menuju kampung itu cukup sulit. Pengunjung harus berjalan kaki menyusuri jalan tanah yang terjal dan berbatu.
Baca SelengkapnyaBerkunjung ke Dusun Malangbong seakan bernostalgia dengan suasana pedesaan tahun 1980-an.
Baca SelengkapnyaSeorang ibu-ibu warga di sana menyebutkan bahwa kampung ini sudah ada sejak zaman peperangan.
Baca SelengkapnyaSetiap hari mereka menyeberang sungai itu tanpa didampingi orang tua
Baca SelengkapnyaSebuah video memperlihatkan kondisi jalan kampung yang tidak memadai sehingga jenazah harus ditandu oleh warga untuk dibawa pulang.
Baca SelengkapnyaSaat musim hujan tiba, kampung itu benar-benar terisolir karena jalan ke sana terhalang aliran air sungai yang deras
Baca Selengkapnya