Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Tak Ada Tetangga yang Tahu saat Keluarga Diperum Dibantai

Tak Ada Tetangga yang Tahu saat Keluarga Diperum Dibantai Pembunuhan satu keluarga di Bekasi. ©Liputan6.com/Ady Anugrahadi

Merdeka.com - Warga di Jalan Bojong Nangka 2 RT 2 RW 7, Kelurahan Jatirahayu, Kecamatan Pondok Melati, Kota Bekasi digegerkan dengan kasus pembunuhan sekeluarga pada Selasa (13/11) pagi. Meski lokasi merupakan kawasan padat penduduk, namun tak ada yang curiga ketika peristiwa terjadi.

Berdasarkan informasi yang dihimpun merdeka.com, dugaan pembunuhan terjadi pada Senin malam sampai dengan Selasa dini hari. Sejumlah warga pada waktu itu mengaku tak mendengar suara gaduh atau sekelompok orang mencurigakan ke kediaman korban, Diperum Nainggolan.

"Saya tidak dengar apa-apa," ujar Umi, pemilik warung kelontong persis di depan lokasi kejadian ketika berbincang dengan merdeka.com, Rabu (14/11).

Umi mengatakan, suara dari kediaman Nainggolan cenderung terdengar ke dalam area kompleks kontrakan yang ada di belakang. Karena pintu utama kediaman Nainggolan berada di samping menghadap akses ke kawasan kontrakan. Karena itu, jika ada suara gaduh tak sampai ke depan.

Sama halnya dengan penghuni kontrakan, Jimi. Dia mengaku heran tak mendengar suara aneh atau gaduh dari lokasi kejadian. Padahal, jaraknya hanya sekitar 15 meter. "Tahu-tahunya pagi, sudah ramai orang," ujarnya yang tinggal di lantai dua.

Penghuni rumah persis di samping kanan lokasi juga demikian. Menurut pemilik rumah yang tak mau disebut namanya menuturkan, di rumahnya ada sopir pribadi. Namun, pada malam kejadian tak mendengar apa-apa.

"Sopir saya lagi tidur, enggak dengar apa-apa," ujar perempuan berkerudung yang mengaku baru tiba di Bekasi kemarin malam.

Diperum Nainggolan (38) dan Maya Ambarita (37) beserta dua anaknya S (9), dan A (7) ditemukan tewas dibunuh. Diperum dan istrinya ditemukan di ruang keluarga bagian tengah, keduanya mengalami luka senjata tajam di leher dan luka benda tumpul. Adapun anaknya ditemukan tak bernyawa di kamar, diduga dibekap.

Sekeluarga yang tewas ini ditemukan sekitar pukul 06.00 WIB. Saksi pertama kali yang melihat adalah Feby Lofa, penghuni rumah kontrakan di belakang tempat tinggal korban. Feby memberanikan diri melongok ke dalam rumah melalui jendela setelah curiga karena sudah siang, tapi penghuni rumah tak terlihat beraktivitas.

Kecurigaan Feby sudah sejak pukul 03.00 WIB, sebab perempuan berusia 35 tahun ini sempat melihat bahwa gerbang kompleks rumah kontrakan masih terbuka, sedangkan ia mendengar suara televisi masih menyala. Feby sempat memanggil dan menelepon, tapi tak mendapatkan respons.

(mdk/cob)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Telusuri Latar Belakang Empat Korban Bunuh Diri di Jakut, Polisi Dapatkan Fakta-Fakta Ini
Telusuri Latar Belakang Empat Korban Bunuh Diri di Jakut, Polisi Dapatkan Fakta-Fakta Ini

Kapolres Metro Jakarta Utara, Kombes Pol Gidion Arif Setyawan mengungkapkan, sebanyak 12 orang saksi telah dimintai keterangan.

Baca Selengkapnya
Fakta Baru Sekeluarga Tewas Bunuh Diri di Penjaringan, Ini Isi Handphone Korban
Fakta Baru Sekeluarga Tewas Bunuh Diri di Penjaringan, Ini Isi Handphone Korban

Satu keluarga terdiri dari ayah, ibu dan dua anak nekat lompat dari lantai 21 apartemen Penjaringan

Baca Selengkapnya
KPAI Sesalkan Warga Biarkan Anak dalam Keluarga Berkonflik
KPAI Sesalkan Warga Biarkan Anak dalam Keluarga Berkonflik

P juga ada di rumah tersebut, dengan tangan terluka dan berdarah.

Baca Selengkapnya
Mencari Inisiator Yang Merencanakan Aksi Bunuh Diri di Apartemen Jakut
Mencari Inisiator Yang Merencanakan Aksi Bunuh Diri di Apartemen Jakut

Gidion mengatakan, tim dari forensik sedang menganalisis barang bukti yang ditemukan di lokasi.

Baca Selengkapnya
Warga Sekitar Tidak Dengar Letusan Pistol saat Anggota Polres Manado Bunuh Diri
Warga Sekitar Tidak Dengar Letusan Pistol saat Anggota Polres Manado Bunuh Diri

Ndun bersama Enggar dan teman-temannya pada sore itu sedang mengoprek-oprek sepeda motor matic sejak siang hingga dini hari.

Baca Selengkapnya
Kronologi Satu Keluarga di Bogor Dianiaya 4 Orang Jelang Subuh, Satu Tewas Bersimbah Darah di Dalam Mobil
Kronologi Satu Keluarga di Bogor Dianiaya 4 Orang Jelang Subuh, Satu Tewas Bersimbah Darah di Dalam Mobil

Dugaan sementara penganiayaan merupakan ulah perampok.

Baca Selengkapnya
Suara Jeritan Sebelum Geger Suami Bawa Bagian Tubuh Istri di Tengah Jalan
Suara Jeritan Sebelum Geger Suami Bawa Bagian Tubuh Istri di Tengah Jalan

Terduga pelaku dan korban diketahui sempat cekcok di jalan gang dekat rumah, tepat di depan rumah tetangganya.

Baca Selengkapnya
7 Mayat Mengambang di Kali Bekasi Berjenis Kelamin Laki-laki Usia Belasan Tahun
7 Mayat Mengambang di Kali Bekasi Berjenis Kelamin Laki-laki Usia Belasan Tahun

Penyebab kematian tujuh jenazah masih dalam penyelidikan polisi.

Baca Selengkapnya
4 Sekeluarga Tewas Diduga Dirampok di Musi Banyuasin, Rumah Korban Jauh dari Permukiman
4 Sekeluarga Tewas Diduga Dirampok di Musi Banyuasin, Rumah Korban Jauh dari Permukiman

Korban HR merupakan pedagang ponsel keliling. Dia tinggal bersama tiga korban lain, yakni ibunya dan dua anaknya sejak bercerai dengan istrinya dua tahun lalu.

Baca Selengkapnya
Tak Pernah Dikunjungi Keluarga, Ini Aktivitas Sehari-Hari Ibu & Anak Tewas Tinggal Tulang di Depok
Tak Pernah Dikunjungi Keluarga, Ini Aktivitas Sehari-Hari Ibu & Anak Tewas Tinggal Tulang di Depok

Tetangga Grace, Toto menuturkan, ibu dan anak tewas tinggal tulang itu tidak pernah berkomunikasi dengan tetangga sekitar.

Baca Selengkapnya
4 Orang Sekeluarga di Musi Banyuasin Ditemukan Tewas Membusuk di Rumah
4 Orang Sekeluarga di Musi Banyuasin Ditemukan Tewas Membusuk di Rumah

Warga yang penasaran masuk ke rumah dan menemukan satu mayat. Warga akhirnya melapor ke polisi dan ditemukan tiga mayat lagi di rumah tersebut.

Baca Selengkapnya
Bantah Terlibat, Tersangka Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Minta Perlindungan Kapolri
Bantah Terlibat, Tersangka Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Minta Perlindungan Kapolri

Dia menyatakan bahwa dalam wajib lapor yang sudah dilakukan tidak ada hal yang baru. Kliennya mengisi beberapa dokumen dan berita acara tambahan.

Baca Selengkapnya