Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Tak Akui OSO Jadi Ketua DPD, Dana Reses GKR Hemas Ditahan Sejak 2017

Tak Akui OSO Jadi Ketua DPD, Dana Reses GKR Hemas Ditahan Sejak 2017 GKR Hemas di Kantor DPD RI Perwakilan DIY. ©2018 Merdeka.com/Purnomo Edi

Merdeka.com - GKR Hemas mengatakan jika sejak tahun 2017, dana reses yang menjadi haknya sebagai anggota DPD RI tak lagi diterima olehnya. Hal ini dialami GKR Hemas sejak kepemimpinan DPD RI diambil alih oleh Oesman Sapta Odang (OSO) pada April 2017.

Permaisuri Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat ini mengatakan jika OSO memberi syarat kepada setiap anggota DPD RI untuk menandatangani surat pengakuan atas kepemimpinan OSO. Jika ada anggota DPD RI yang tak mau menandatangani, kata GKR Hemas, maka dana reses yang menjadi haknya akan ditahan.

"Kalau anggota yang tidak mau menandatangani surat pengakuan itu maka anggaran resesnya ditahan. Sampai sekarang dana reses sejak 2017 tidak pernah saya terima. Bagi saya tidak masalah. Yang penting bagi saya tetap bisa bekerja untuk masyarakat Yogyakarta dan seluruh Indonesia," ujar istri Sultan HB X ini di Kantor DPD RI Perwakilan DIY, Jumat (21/12).

Hemas menyebut jika meskipun tak mendapatkan dana reses dirinya tetap menjalankan tugasnya. Hemas mengaku dirinya selalu memberikan laporan saat reses namun laporannya itu tak pernah dianggap.

"Walaupun dana reses tak keluar saya tetap menjalankan reses. Pernah laporan reses saya dianggap tidak ada. Padahal saya selalu memberikan laporan saat saya reses," urai GKR Hemas.

GKR Hemas menambahkan dirinya tetap melakukan reses kendati dana reses tak turun karena merupakan bentuk tanggung jawabnya pada masyarakat Yogyakarta. GKR Hemas menerangkan jika masyarakat Yogyakartalah yang memilih dirinya sebagai anggot DPD RI.

"Saya tetap melaksanakan tugas (sebagai anggota DPD RI). Termasuk saya reses di DIY. Jadi yang memilih saya itu masyarakat Yogyakarta. Jadi saya tetap harus bertanggungjawab pada masyarakat Yogyakarta," tutup GKR Hemas.

(mdk/rhm)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Blak-blakan Sekjen PDIP Hasto Dipanggil KPK Terkait Kasus Korupsi DJKA
Blak-blakan Sekjen PDIP Hasto Dipanggil KPK Terkait Kasus Korupsi DJKA

Dia pun meminta maaf atas ketidakhadirannya ke KPK, lantaran dirinya harus memimpin rapat terkait Pilkada.

Baca Selengkapnya
KPK Sebut Gugatan Kubu Hasto Hambat Penyidikan Kasus Harun Masiku
KPK Sebut Gugatan Kubu Hasto Hambat Penyidikan Kasus Harun Masiku

Sebanyak 514 DPC PDIP menggugat penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) atas penyitaan buku catatan Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto.

Baca Selengkapnya
Hasto Usai Diperiksa KPK: Saya Tidak Kedinginan, Dapat Kopi dan Makan Gado-Gado
Hasto Usai Diperiksa KPK: Saya Tidak Kedinginan, Dapat Kopi dan Makan Gado-Gado

Hasto melanjutkan, dalam pemeriksaan dirinya membantah kenal baik dengan tersangka kasus tersebut.

Baca Selengkapnya
FOTO: Diperiksa KPK Saksi Kasus Korupsi DJKA, Hasto Tegas Tidak Dibahas Adanya Aliran Dana ke Partai
FOTO: Diperiksa KPK Saksi Kasus Korupsi DJKA, Hasto Tegas Tidak Dibahas Adanya Aliran Dana ke Partai

Dalam pemeriksaan lebih dari 4 jam tersebut, Hasto mengaku mendapatkan 21 pertanyaan dari penyidik KPK.

Baca Selengkapnya
Temuan BPK Ada Dana Bansos yang Masih Tertahan, Kemensos: Sudah Dikembalikan ke Negara
Temuan BPK Ada Dana Bansos yang Masih Tertahan, Kemensos: Sudah Dikembalikan ke Negara

Dana Bansos telah dikembalikan ke kas negara, dan telah dilaporkan juga sebagai respons atas temuan BPK.

Baca Selengkapnya
Ramai-Ramai 514 DPC PDIP Gugat Penyidik KPK Usai Buku Catatan Hasto Disita
Ramai-Ramai 514 DPC PDIP Gugat Penyidik KPK Usai Buku Catatan Hasto Disita

514 DPC PDIP melayangkan gugatan terhadap penyidik KPK AKBP Rossa Purbo Bekti

Baca Selengkapnya
Duduk Perkara ASN Kelapa Gading Barat Paksa PPSU Utang ke Pinjol
Duduk Perkara ASN Kelapa Gading Barat Paksa PPSU Utang ke Pinjol

Kasus dugaan PPSU dipaksa pinjam uang itu masih diselidiki inspektorat DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya
Kasus Honorer Fiktif di Kepulauan Riau, Pengawasan & Sosialisasi Edaran Perekrutan Jadi Sorotan
Kasus Honorer Fiktif di Kepulauan Riau, Pengawasan & Sosialisasi Edaran Perekrutan Jadi Sorotan

Ansar sudah diperiksa oleh penyidik terkait kasus tersebut di Mapolda Kepri, Sabtu (16/12/2023).

Baca Selengkapnya
Hasto Kristiyanto Buka Suara Dipanggil KPK terkait Kasus Korupsi DJKA: Ini Ujian Partai
Hasto Kristiyanto Buka Suara Dipanggil KPK terkait Kasus Korupsi DJKA: Ini Ujian Partai

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto buka suara soal pemanggilannya sebagai saksi di dugaan kasus korupsi DJKA

Baca Selengkapnya
Kejagung Harus Transparan Terkait Pengembalian Rp27 Miliar di Kasus BTS Kominfo
Kejagung Harus Transparan Terkait Pengembalian Rp27 Miliar di Kasus BTS Kominfo

Kejaksaan Agung diminta untuk transparan, dan mendorong untuk membuka penyelidikan baru.

Baca Selengkapnya
Sekjen PDIP Berencana Penuhi Panggilan KPK Terkait Kasus DJKA Pekan Depan
Sekjen PDIP Berencana Penuhi Panggilan KPK Terkait Kasus DJKA Pekan Depan

Hasto seharusnya dipanggil KPK pada Jumat, 19 Juli kemarin.

Baca Selengkapnya
KPK Bakal Kembalikan Buku Catatan hingga Handphone Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, Ini Syaratnya
KPK Bakal Kembalikan Buku Catatan hingga Handphone Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, Ini Syaratnya

Penyidik KPK masih memeriksa handphone dan buku catatan Hasto Kristiyanto untuk mengusut keberadaan tersangka kasus suap Harun Masiku.

Baca Selengkapnya