Tak anggap enteng, perusahaan siapkan penerjemah buat bebaskan 7 WNI

Merdeka.com - Perusahaan pelayaran PT Rusianto Bersaudara asal Samarinda, menyiapkan penerjemah bahasa Tagalog dan Melayu, untuk bernegosiasi bersama militan. Perusahaan juga memastikan tidak akan menganggap sepele kasus penculikan ketujuh karyawannya.
"Kita siapkan penerjemah ya. Dua bahasa, Tagalog dan Melayu," kata Public External Relation PT Rusianto Bersaudara, Taufik Rahman, dalam penjelasan dia kepada wartawan di kantornya, Jalan Mulawarman, Samarinda, Jumat (24/6).
Untuk bernegosiasi sekaligus memperjelas tuntutan penyandera, perusahaan juga telah menyiapkan daftar pertanyaan, untuk bisa diajukan kepada kelompok penyandera 7 ABK mereka.
"Persoalannya sekarang, kita tidak bisa menghubungi mereka (penyandera). Jadi, kita menunggu dihubungi mereka. Mereka yang menghubungi, lalu kita perjelas keinginan mereka," ujar Taufik, menanggapi kabar tuntutan tebusan 20 juta Ringgit Malaysia.
"Komunikasi kita, memang sempat tersambung beberapa menit, tapi terputus. Jadi, komunikasi terbatas dengan mereka," ujar Taufik.
"Tapi dari komunikasi kita dengan ABK yang di atas Tugboat, lokasi peristiwa itu diperkirakan berada di kawasan Sulu. Yang jelas, persoalan ini tidak pernah kita anggap sepele," tambahnya.
"Jalur yang dilalui kapal Charles, pasti jalur aman dari kerawanan perompakan. Kita cari jalur paling aman," klaim Taufik.
Jadwal semula memang, 6 kru TB Charles berlayar menuju Samarinda yang sudah berada di Muara Berau dan diperkirakan tiba, Jumat (24/6) pagi di Pelabuhan Samarinda. Namun dalam koordinasi bersama dengan aparat, khususnya TNI AL yang mengawal kapal dengan 2 KRI, akhirnya diputuskan dibawa ke Balikpapan.
"Ke Balikpapan dengan pertimbangan untuk analisis masalah, kajian lebih jauh juga untuk pemeriksaan kesehatan keenam ABK kita," sebut Taufik.
Ditanya asal usul para ABK, baik yang disandera militan maupun yang berada di atas kapal Charles, perusahaan masih merincinya.
"Tempat tinggalnya sejauh ini di Samarinda. Tapi asalnya sebagian besar Makassar, ada dari Jawa dan Samarinda juga. Rincinya masih kita susun," pungkas Taufik.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya