Tak Bantu Menyabit Rumput, Remaja di Karangasem Dianiaya Ayah hingga Tewas
Merdeka.com - Seorang pria berinisial NK (32), warga Banjar Dinas Babakan, Desa Purwakerti, Kecamatan Abang, Kabupaten Karangasem, Bali, diduga menganiaya anak kandungnya IKS (13) hingga meninggal dunia. Penganiayaan itu terbongkar setelah kuburan korban dibongkar dan jasadnya diautopsi.
"Pelaku ditahan dan ditetapkan sebagai tersangka sejak Kamis (7/10) setelah bukti-bukti hasil penyidikan memperkuat dugaan bahwa ayah kandungnya merupakan pelaku tindak pidana kekerasan terhadap anak yang menyebabkan korban meninggal dunia tersebut," kata Kapolres Karangasem AKBP Ricko AA Taruna dalam keterangan tertulisnya, Rabu (13/10).
Ia menyebutkan, pelaku tega melakukan kekerasan dipicu emosi karena korban tidak membantunya menyabit rumput dan terus bermain layang-layang. Penganiayaan itu disaksikan NS, ibu korban, dan K, adik korban.
-
Apa yang dilakukan pelaku kepada korban? Mereka melakukan tindakan kekerasan fisik kepada korban.
-
Apa yang dilakukan pelaku terhadap korban? Pelaku mengancam akan memviralkan video-video asusila tersebut, jika korban tidak mau diajak berhubungan badan.
-
Apa yang dilakukan pelaku pada korban? 'Korban meninggal akibat kekerasan. Ini peristiwa pembunuhan dengan tindak kekerasan, ditali, dicekik. Kami penyidik melakukan penyidikan pembunuhan, tidak soal lain,' kata Endriadi.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
Pelaku mengakui telah menyekap mulut anaknya yang menangis kencang akibat kesakitan. "Tangisan tersebut ditimbulkan karena sakit yang diakibatkan oleh pukulan pada leher menggunakan barang bukti," imbuhnya.
Hasil autopsi juga menunjukkan adanya luka memar pada kepala, leher, bahu, lutut, dan tungkai bawah. Trauma itu diakibatkan hantaman benda tumpul.
Polisi mengamankan sejumlah barang bukti kasus ini, berupa baju kaus, celana pendek, dan tongkat bambu sepanjang 148 cm.
"Pelaku diancam dengan Pasal 80 ayat (4) Jo Pasal 76C Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2003 tentang Perlindungan Anak subsidair Pasal 44 ayat (3) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Tindak Pidana KDRT," ujar Ricko.
Sebelumnya, Polres Karangasem membongkar makam IKS (13) di Desa Purwakerti, Kecamatan Abang, Kabupaten Karangasem, Selasa (5/10). Jasad bocah itu kemudian diautopsi.
Awalnya, bocah itu disebutkan meninggal setelah jatuh saat bermain layang-layang bersama adiknya. Lalu NK langsung membawa anak tersebut ke dukun namun nyawanya tak tertolong.
Anggota keluarga curiga karena menemukan sejumlah luka lebam pada tubuh korban. Luka itu diketahui saat proses memandikan jenazah. Beberapa hari berselang, keluarga melaporkan kejanggalan itu ke Polres Karangasem.
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi sudah menangkap ayah kandung korban inisial BI (44).
Baca SelengkapnyaKorban dianiaya dengan cara dicekik pelaku hingga meninggal dunia dan jasadnya langsung dibuang ke sawah yang ada di sekitar rumah tinggal pelaku dan korban.
Baca SelengkapnyaAyah di Muara Baru Banting Anaknya di Tengah Keramaian hingga Meninggal
Baca SelengkapnyaAyah korban terancam hukuman penjara selama 15 tahun.
Baca SelengkapnyaHingga kini, kepolisian masih melakukan pemeriksaan lebih lanjut kaitan dengan kejadian itu.
Baca SelengkapnyaPeristiwa ayah banting anak hingga tewas itu terjadi pada Rabu, 13 Desember 2023.
Baca SelengkapnyaOrang tua korban sudah ditetapkan sebagai tersangka atas kematian anak kandungnya.
Baca SelengkapnyaBeredar informasi jika penyebab penganiayaan ini dilatarbelakangi persoalan keluarga.
Baca SelengkapnyaUsai melakukan mencekik korban di dalam kamar, pelaku sempat keluar rumah dan merokok.
Baca SelengkapnyaSeorang siswi SMA di Ogan Komering Ulu, MA (18), menjadi korban pencabulan oleh ayah kandungnya sendiri, ER (48).
Baca SelengkapnyaBocah di Muara Baru, Jakarta Utara tewas dibanting sang ayah Usmanto (43).
Baca SelengkapnyaPelaku kini telah mendekam di balik jeruji guna mempertanggung jawabkan perbuatan kejinya
Baca Selengkapnya