Tak berdaya akibat tumor tulang, Ida berharap bantuan
Merdeka.com - Enam bulan sudah Ida Lasnawati (27) menahan sakit akibat tumor tulang menyebabkan lututnya membesar. Warga Gang Amanah RT 004/RW 008 Kelurahan Sukmajaya, Kecamatan Sukmajaya, Depok, Jawa Barat, itu hanya bisa terbaring dan tidak bisa beraktivitas apapun.
Dia memiliki satu anak berusia 1,5 tahun. Sedangkan suaminya bekerja sebagai buruh di toko material. Buat upaya pengobatan, Ida sedang mengurus Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda) agar bisa berobat di Rumah Sakit Fatmawati.
Karena tidak bisa beraktivitas, segala urusan pun dibantu tetangganya bernama Dea Adhicita. Mulanya, Ida berobat ke puskesmas di daerah Tanah Abang, karena kebetulan Ida bekerja di sana. Ida pun syok ketika dokter langsung memvonis kakinya harus diamputasi. Karena takut Ida pun enggan melanjutkan pengobatannya dan memilih pengobatan alternatif di Kawasan Banten.
-
Bagaimana Idia membantu orang tuanya? Anak pertama pasangan Rumhati dan Darto ini sehari-hari membantu kedua orang tuanya untuk bertani di sawah. 'Sehari-hari sudah tidak bersekolah, karena faktor biaya,' terang Idia, mengutip Youtube SCTV Banten, Rabu (24/7).
-
Apa yang terjadi pada Ida? “Kematian korban sangat tragis. Namun hingga saat ini pelaku juga belum ditangkap,“
-
Apa yang dianjurkan untuk memotivasi kesembuhan Ibu? Untuk memberi motivasi agar cepat diberi kesembuhan, kita sebagai anak bisa memanjatkan doa untuk ibu yang sedang sakit.
-
Siapa yang berdoa untuk anak sakit? Doa dilafalkan untuk memohon kesembuhan dan perlindungan dari Allah SWT bagi anak yang sedang sakit.
-
Kenapa Lilik membantu orang lain di rumah sakit? Pengalaman itu membuat Lilik paham bahwa menjaga pasien di rumah sakit butuh waktu dan tenaga. Sementara itu, tidak semua orang bisa melakukannya. Sejak saat itu, Lilik bertekad akan membantu siapapun yang membutuhkan uluran tangan.
-
Apa yang ibu itu lakukan untuk putranya? 'Selama 20 tahun, saya hidup dalam ketakutan terus-menerus.' Ia menjelaskan bahwa setelah suaminya meninggal, ia tinggal berdua dengan putranya.
"Karena sudah mendengar kata amputasi jadi takut. Lalu ke alternatif, namun tambah parah. Dulunya hanya sebesar kelereng kini sebesar air galon. Dan di bagian belakangnya mengeluarkan nanah dan darah," kata Dea, Kamis (14/4).
Kehidupan keluarga Ida memprihatinkan, karena dia menumpang di rumah mertuanya. Buat biaya berobat Ida pun sangat kesulitan. Namun, jika tidak segera ditangani, dikhawatirkan penyakitnya akan menjadi kanker.
"Kemungkinan Ida bukan lagi mengidap tumor, namun sudah mengarah ke kanker. Dikhawatirkan menyebar maka harus segera ditangani," ujar Dea.
Dea menceritakan, Ida belum memiliki BPJS Kesehatan. Namun karena masuk kategori warga tidak mampu, maka dialihkan ke Jamkesda. Batas biaya pengobatan Jamkesda berkisar Rp 100 juta. Dea sebagai tetangga memasukkan kisah Ida ke jejaring sosial buat mengetuk hati warga memberikan bantuan. Apalagi sebelumnya Ida belum mengurus BPJS.
Kini donasi yang terkumpul baru berkisar Rp 1 juta, dan bisa digunakan untuk akomodasi selama perawatan.
"Saya urus BPJS Ida, tapi dialihkan ke Jamkesda karena tidak mampu membayar iuran," ucap Dea.
Ida mengaku saat ini hanya bisa pasrah dengan penyakitnya. Rasa sakit yang teramat membuatnya hanya bisa terbaring.
"Saya pengen ngerasain pengobatan karena tidak bisa tidur jika sedang sakit," kata Ida.
Ida berharap ada bantuan supaya dia bisa mengobati penyakitnya ini. Dia ingin menggendong anak semata wayangnya yang masih balita.
"Saya pengen sembuh, saya pengen merawat anak saya yang masih kecil," tutup Ida. (mdk/ary)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Di tengah rasa duka yang masih menyelimuti, dia kembali dihadapkan dengan situasi pelik.
Baca SelengkapnyaTamara Bleszynski membagikan kabar sang ibunda yang kena stroke. Sima kesenangan Tamara dengan bunda berikut ini!
Baca SelengkapnyaSeorang bayi bernama Aditya harus mengalami masalah kesehatan yang hampir merenggut nyawanya.
Baca SelengkapnyaPria ini hanya menemani anaknya makan di restoran, sementara ia tidak memesan untuk dirinya sendiri.
Baca SelengkapnyaOperasi pertama sudah dilakukan pada Agustus lalu. Kini, ibunda Rara akan menjalani operasi kedua.
Baca SelengkapnyaAdit bergantung hidup pada belas kasih tetangganya setiap hari
Baca SelengkapnyaKartika Putri mengungkap misteri penyakitnya. Dari wajah melepuh hingga keputusan berobat ke Singapura.
Baca SelengkapnyaPricilia sudah dua kali menjalani operasi dan 25 kali kemoterapi.
Baca SelengkapnyaKebersamaan Vidi Aldiano dan ibunda belakangan menjadi sorotan lantaran saling menguatkan lawan kanker ginjal.
Baca SelengkapnyaPotret jenderal bintang satu temani ibu yang sedang sakit sambil terus genggam tangannya.
Baca SelengkapnyaViral kisah haru perjuangan lansia berusia 80 tahun bersama anaknya ODGJ. Ia berjualan dengan membawa sang anak.
Baca SelengkapnyaSambil berurai air mata, ia menghimbau kepada publik untuk jangan terlena pada dunia.
Baca Selengkapnya