Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Tak bisa baca huruf Arab, paket roti dikira bom

Tak bisa baca huruf Arab, paket roti dikira bom Ilustrasi Bom Rakitan. Ilustrasi shutterstock.com

Merdeka.com - Paketan bertuliskan huruf Arab, yang diduga berisi bom dari seseorang di Jakarta dikirim khusus untuk karyawan Konjen Filiphina di Surabaya, Eddy Surohadi, warga Jalan Klampis Anom, Perum Wisma Mukti Blog G/35 Surabaya, Jawa Timur, ternyata berisi roti dan sembako.

"Setelah dilakukan penyelidikan oleh Tim Gegana Polda Jatim, ternyata isinya cuma kue (roti) dan sembako, yang dikirim orang dari Jakarta ke kediman Konsul Kehormatan Konjen Filiphina, jadi bukan bom," kata Wakareskrim Polrestabes Surabaya, Kompol Hartoyo singkat di lokasi kejadia, Senin (11/8) malam.

Sementara itu, si pemilik mengaku, sebelum isi paketan yang ternyata berisi roti dan sembako itu, dia mengakui kalau paketan warna coklat yang diterimanya tersebut disertai dengan ancaman bertuliskan huruf Arab.

"Tadi memang ada tulisan Arab. Tapi setelah dibaca ulang oleh polisi, ternyata bukan Innalillahi, bunyinya apa tadi, lupa saya, tapi memang ada tulisan Arab di bioks depannya," terang Eddy.

Pria yang baru satu tahun menjabat sebagai menjabat Honorarium atau Konsul Kehormatan Konjen Filiphina untuk Jawa Timur dan Bali, yang berada di Jalan Kali Kepiteng, Surabaya itu juga mengatakan, paketan berukuran 25 x 30 x 25 tersebut, juga berisi ancaman dan meminta tebusan.

"Nama si pengirim memang ada, tapi saya nggak kenal semua. Paketannya ada banyak lembaran-lembaran aneh, macam-macam isinya. Katanya ada nama kenalan saya di Jakarta, dia (kenalan Eddy) itu PKI, sudah dua kali kudeta, dan saya harus membayar 40 ribu zakat mall dan sebagainya. Dia (si pengirim paket) juga meminta tebusan Rp 60 trilliun, yang harus dikirim segera dan bersifat rahasia," papar dia.

Karena tidak ingin berandai-andai soal isi paketan yang diduganya bom itu, Eddy yang tinggal di Perum Wisma Mukti sejak tahun 1984 itu, akhirnya menghubungi Polsek Sukolilo dan meletakkan paketan yang diterimanya itu di depan rumahnya.

"Saya terima paketan itu sekitar pukul 12.00 WIB tadi, tapi baru saya ketahui waktu saya pulang kerja pukul 17.00 WIB dan langsung lapor polisi, karena takut apa-apa soal paketan itu," kata Eddy mengakhiri percakapan.

Diberitakan sebelumnya, warga Perumahan Wisma Mukti, Blok G/35, Surabaya, dikejutkan kiriman paket bertuliskan Innalillahi wa Innailaihiroji'un, yang diduga bom, Senin sore.

"Diketahuinya pukul 11.00 WIB, tadi. Pembantu rumah yang nerima kiriman paket itu dari ekspedisi. Tapi karena tidak tertulis alamat jelas, si pembantunya gak berani masukkan rumah, nunggu majikannya pulang," terang Satpam Perumahan, Budiono di lokasi.

Sekitar pukul 17.00 WIB, si pemilik rumah datang dan melapor ke Polsek Sukolilo. Sekitar pukul 17.30 WIB, polisi dan Tim Gegana Polda Jawa Timur melakukan pendeteksian melalui X-Ray terhadap isi paketan. Dan ternyata, setelah melakukan penyelidikan selama sekitar 45 menit, diketahui kalau isi paketan itu, hanya berisi roti dan sembako. (mdk/gib)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Heboh di Tebet Beredar Selebaran Paham Sesat Menjelekkan Agama, Polisi Turun Tangan
Heboh di Tebet Beredar Selebaran Paham Sesat Menjelekkan Agama, Polisi Turun Tangan

Salah satu pegawai melihat dan memviralkan ke media sosial.

Baca Selengkapnya
Polisi Buru Pelaku Penebar Teror Bangkai Ayam ke Komisioner KPU Jakut
Polisi Buru Pelaku Penebar Teror Bangkai Ayam ke Komisioner KPU Jakut

Polisi juga tengah memberikan perlindungan kepada Komisioner KPU Jakut

Baca Selengkapnya
Jelang Pemilu, Kantor Desa di Sragen 'Diteror' Kembang Kantil
Jelang Pemilu, Kantor Desa di Sragen 'Diteror' Kembang Kantil

Menurut Camat bunga tersebut merupakan bentuk keindahan dan rasa syukur.

Baca Selengkapnya
Komisioner KPU Jakarta Utara Diteror Bangkai Ayam dan Surat Ancaman, Polisi Turun Tangan
Komisioner KPU Jakarta Utara Diteror Bangkai Ayam dan Surat Ancaman, Polisi Turun Tangan

Polisi menyelidiki dugaan kasus teror ke salah satu komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Jakarta Utara, Abie Maharullah Madugiri oleh orang tak dikenal.

Baca Selengkapnya
Heboh Temuan Belasan Alquran Dibungkus Kain di Saluran Irigasi Lereng Gunung Semeru
Heboh Temuan Belasan Alquran Dibungkus Kain di Saluran Irigasi Lereng Gunung Semeru

Alquran tersebut ditemukan warga saat sedang melakukan aktivitas perendaman bibit padi di saluran irigasi.

Baca Selengkapnya
Heboh Vandalisme Tulisan ‘Depok’ di Gua Hira, Kemenag Buka Suara
Heboh Vandalisme Tulisan ‘Depok’ di Gua Hira, Kemenag Buka Suara

Kemenag belum bisa memastikan apakah vandalisme itu dilakukan warga Depok atau bukan.

Baca Selengkapnya
Cerita Pengemudi Ojek Online Antar Paket Mencurigakan dari Kampung Ambon, Dibuka Isinya Narkoba
Cerita Pengemudi Ojek Online Antar Paket Mencurigakan dari Kampung Ambon, Dibuka Isinya Narkoba

MR mengatakan, ia menaruh rasa curiga terhadap paket yang dibawa.

Baca Selengkapnya
Warga Bekasi Digegerkan Benda Berkabel Mirip Bom dalam Plastik Hitam, Ini Fakta Sebenarnya
Warga Bekasi Digegerkan Benda Berkabel Mirip Bom dalam Plastik Hitam, Ini Fakta Sebenarnya

Warga Wisma Asri Bekasi curiga benda berkabel itu bom rakitan

Baca Selengkapnya
Kesaksian Pegawai Rumah Makan yang Temukan Selebaran Bernarasi Sesat di Tebet
Kesaksian Pegawai Rumah Makan yang Temukan Selebaran Bernarasi Sesat di Tebet

Kejadian ini viral setelah salah satu akun media sosial mengunggah di instagram.

Baca Selengkapnya
Kronologi Lengkap Sekuriti Apartemen di Bekasi Copot Bendera Palestina Berujung Minta Maaf
Kronologi Lengkap Sekuriti Apartemen di Bekasi Copot Bendera Palestina Berujung Minta Maaf

Sang kuril sempat menanyakan alasan Bendera Palestina yang dipasang di gerobak motor miliknya dicopot.

Baca Selengkapnya
Warga Sekitar Tidak Dengar Letusan Pistol saat Anggota Polres Manado Bunuh Diri
Warga Sekitar Tidak Dengar Letusan Pistol saat Anggota Polres Manado Bunuh Diri

Ndun bersama Enggar dan teman-temannya pada sore itu sedang mengoprek-oprek sepeda motor matic sejak siang hingga dini hari.

Baca Selengkapnya
Puluhan Warga Tasik Keracunan Nasi Kotak
Puluhan Warga Tasik Keracunan Nasi Kotak

Berdasarkan keterangan yang diterimanya dari pasien yang mendapatkan perawatan, seluruhnya mengaku menyantap nasi kotak.

Baca Selengkapnya