Tak bisa berenang, bocah kakak beradik tewas saat mandi di sungai
Merdeka.com - Mandi di sungai usai pulang sekolah, dua bocah SD, Alpin (11) dan Azhari (9) ditemukan tewas. Diduga, kakak beradik itu tak bisa berenang sehingga tenggelam.
Peristiwa itu terjadi saat kedua korban mandi bersama teman-temannya di sungai di kampungnya di Deaa Ngulak 1, Kecamatan Sanga Desa, Musi Banyuasin, Sumatera Selatan, Sabtu (27/1) siang. Kedua korban lebih dulu masuk ke sungai.
Diduga tak bisa berenang ditambah air sungai cukup deras, keduanya hilang terbawa arus. Rekan-rekannya pun mencari pertolongan dengan memanggil warga. Tiga jam pencarian, jasad kedua korban ditemukan tak jauh dari lokasi.
-
Kenapa warga Musi Rawas terdampak banjir? Banjir dengan ketinggan air mencapai 400 sentimeter menyebabkan 8.227 warga terdampak.
-
Bagaimana korban meninggal? 'Dalam proses dari Lampung ke Jakarta ini (korban) pendarahan hebat. Pelaku juga mengetahui bahwa si korban sedang pendarahan. Pelaku ini mengetahui bahwa korban sedang pendarahan hebat, namun dibiarkan saja, sehingga korban kehabisan darah dan meregang nyawa,' kata dia.
-
Apa yang membuat nelayan Kebumen tenggelam? Namun dalam perjalanan perahu tersebut dihantam gelombang hingga terbalik. Sodiran tenggelam di laut dan akhirnya hilang.
-
Kenapa nelayan Kebumen tenggelam? Saat itu korban bersama rekannya, Parwono (42), hendak berangkat dari Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Pasir menuju ke tengah laut menggunakan “perahu katir“ untuk menangkap ikan. Namun dalam perjalanan perahu tersebut dihantam gelombang hingga terbalik. Sodiran tenggelam di laut dan akhirnya hilang.
-
Apa yang ditemukan pemancing di Sungai Musi? Situs kerajaan Sriwijaya pada zaman dahulu yang dikenal sebagai Pulau Emas telah ditemukan para pemancing lokal yang melakukan penyelaman malam hari di Sungai Musi, Sumatera Selatan.
-
Bagaimana Hantu Air menjebak orang di Sungai Musi? Hantu Air ini kerap menghampiri rumah-rumah masyarakat di bantaran Sungai Musi. Tak tanggung-tanggung, makhluk astral ini sering membuat 'jebakan' di tangga rumah dengan melumuri lendir di tubuh dan rambutnya. Apabila salah satu penghuni rumah itu menuruni anak tangga, lantas dirinya akan terpeleset dan jatuh ke Sungai Musi.
Kapolsek Sanga Desa, Iptu Mukhlis mengungkapkan, tewasnya kedua korban murni karena tak bisa berenang ketika mandi di anak Sungai Musi itu. Jenazah mereka telah dimakamkan dan kasusnya tidak diproses.
"Dari keterangan saksi yakni teman-teman korban, mereka turun ke air lebih dulu, tetapi tidak bisa berenang," ungkap Mukhlis, Minggu (28/1).
Agar kejadian serupa tak terulang lagi, warga diimbau tidak membiarkan anaknya mandi di sungai tanpa pengawasan. Apalagi, kondisi sungai saat ini terbilang deras sehingga membahayakan.
"Walaupun warga terbiasa mandi di sungai tetapi perlu waspada. Anak-anak jangan biarkan mandi tanpa diawasi," pungkasnya.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Orang tua syok saat tahu dua anak sudah mengapung satu lagi hilang
Baca SelengkapnyaWarga Desa Tanjung Makmur, Peninjauan, Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan, gempar dengan tewasnya bocah perempuan akibat terjatuh ke kolam ikan.
Baca SelengkapnyaKeempat remaja tersebut mandi di Pantai Pancer atau dikenal juga Pantai Perawan Desa Sidoasri.
Baca SelengkapnyaBocah bernama Abdul (12) dan Rafael (14) berenang pukul 14.00 WIB. Keduanya diduga panik karena mengetahui danau ternyata dalam.
Baca SelengkapnyaDua orang kakak-beradik yatim piatu diduga bunuh diri dengan cara meloncat dari atas Jembatan Tukad Bangkung Kabupaten Badung, Bali, Minggu (26/5).
Baca SelengkapnyaDua bocah, Nurfaqiah Hadiawan (12) dan Rafih (12), ditemukan tewas tenggelam di Danau Puri Kartika, Kota Tangerang, Minggu (7/1) sekitar pukul 07.10 WIB.
Baca SelengkapnyaKeduanya berhasil ditemukan dalam keadaan meninggal dunia pada pagi Minggu (3/3)
Baca SelengkapnyaKorban bersama dua rekannya, AN (14) dan RF (12), terjatuh ke sungai akibat perahu terbalik.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu terjadi saat rombongan TK berwisata ke kolam renang di Musi Rawas
Baca SelengkapnyaMereka kemudian berenang dan terbawa arus ombak di kawasan terlarang Pantai Barat, Kabupaten Pangandaran.
Baca SelengkapnyaKasi Operasi Kantor SAR Padang, Hendri mengatakan, empat orang tersebut terdiri dari Ibu dan 3 anaknya.
Baca SelengkapnyaBeruntung, ada sejumlah warga yang sedang memancing dan melihat anak-anak tersebut tenggelam.
Baca Selengkapnya