Tak bisa obati anak muntaber, Imam nekat nyolong motor tetangga

Merdeka.com - Bingung karena terhimpit kebutuhan keluarga, Prahara Imam Santoso (33) warga Jalan Petempen Tengah, Kelurahan Kembangsari, Kecamatan Semarang Tengah, Kota Semarang, Jawa Tengah, menempuh jalur singkat.

Dia nekat mencuri sepeda motor Honda Mega Pro H 4133 ZF milik tetangganya, Mochamad Walli Alfatah (23) untuk biaya berobat anaknya yang sedang sakit. Tindakan bodoh itu justru berujung pada dirinya yang langsung dijebloskan ke sel tahanan Mapolsek Semarang Tengah.

Kini, karyawan salah satu perusahaan katering di Kota Semarang itu hanya bisa pasrah meratapi kesalahannya di balik jeruji untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya tersebut.

"Saya khilaf. Saat itu, saya kebingungan mencari biaya berobat anak. Anak saya lagi sakit muntaber. Karena bingung, terpaksa saya kemudian mencuri," aku Imam kepada wartawan di Mapolsek Semarang Tengah, Senin (10/8).

Dari hasil pengakuan Imam, pencurian itu dilakukan pada Senin (3/8), sekira pukul 03.00 WIB. Saat itu, Imam mengaku sudah merencanakan pencurian tersebut sejak Minggu (2/8) lalu sekitar pukul 07.00 WIB.

Saat itu, tersangka melihat korban sedang memanasi motor di depan rumahnya. Saat korban lengah dan kunci motor yang masih menempel di motor langsung diambil oleh tersangka.

"Kuncinya emang menempel. Setelah saya ambil, kunci tersebut saya simpan," katanya.

Malam harinya, bermodal kunci yang sudah dikantongi, Imam kemudian beraksi di rumah tetangganya tersebut.

"Kondisinya sepi, saya langsung mengambil motor, dan membawanya pergi ke daerah Pedurungan," imbuhnya.

Imam bermaksud menjual motor hasil curiannya tersebut kepada teman-temannya. Namun motor tersebut sampai saat ini belum laku karena tanpa disertai Bukti Pemilikan Kendaraan Bermotor (BPKB).

"Saya sudah menawarkan kepada teman-teman seharga Rp 2 juta. Tapi belum ada yang mau membeli soalnya tidak ada BPKB," jelasnya.

Akhirnya, saat motor curian tersebut belum sempat terjual, gelagat Imam justru malah terendus oleh tim Reskrim Polsek Semarang Tengah. Imam tak berkutik dan tak bisa mengelak saat ditangkap bersama barang bukti.

"Saya butuh uang. Belakangan ini saya tidak mendapat penghasilan karena katering libur selama bulan Ramadan," tambahnya.

Kapolsek Semarang Tengah, Kompol Ifan Hariyat, mengatakan pihaknya melakukan penyelidikan setelah menerima laporan dari sang korban terkait aksi pencurian yang dilakukan oleh Imam tersebut.

"Setelah kami telusuri, indikasi pelaku mengarah kepada tersangka ini (Imam). Kami menangkap tersangka bersama barang bukti di rumahnya. Awalnya pelaku jarang terlihat di rumah dan kami tangkap setelah kami lakukan pengintaian dan tertangkap tangan saat pulang," tegasnya.

Dari hasil pengakuan tersangka, tersangka baru melakukan pencurian pertama kali dan bermotif karena memiliki masalah ekonomi keluarga.

"Modus yang dilakukan memanfaatkan kelengahan korban. Tersangka beraksi dengan mudah karena pagi hari sebelumnya telah mengambil kunci motor milik tetangganya terlebih dahulu," pungkasnya.