Tak cukup bukti, 9 pria diduga kaum gay diamankan di Batu dibebaskan
Merdeka.com - Sembilan pria yang sebelumnya diamankan Polres Batu dari pemandian air hangat Songgoriti akhirnya diserahkan kepada keluarga masing-masing. Polisi tidak menemukan adanya unsur pidana pornografi maupun prostitusi atas aktivitas mereka di kawasan wisata legendaris tersebut.
"Setelah diinterograsi terhadap sembilan orang tersebut, hingga saat ini belum ada tindak pidana yang mereka langgar. Tetapi diakui bahwa mereka sebagai kaum yang mereka sebutkan kelompok (media sosial facebook) tersebut," kata AKBP Budi Hermanto, Kapolres Batu, Minggu (30/7).
Sembilan pria yang tengah mandi telanjang bulat di pemandian air hangat Songgoriti diamankan oleh Polres Batu, Jawa Timur. Mereka di antaranya berinisial BD (37), RO (26), IA (38), PS (27), RAS (25), YHA (25), RI (42), WH (37) SC (51) serta dua orang penjaga AP (49) dan ATP (23).
-
Siapa saja yang ditangkap? Ratusan pelajar itu diamankan di empat lokasi di Jakarta Pusat pada Selasa (2/4) sore. 'Hari ini kita mengamankan remaja yang konvoi berdalih berbagi takjil yang selalu membuat kerusuhan dan keonaran di jalan raya, sehingga membahayakan pengguna jalan maupun warga sekitar karena sering menutup jalan sambil teriak-teriak menyalakan petasan,' kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro dalam keterangan tertulis.
-
Siapa yang ditangkap? Seorang pria di China utara ditangkap oleh pihak kepolisian setelah ia membuat surat penangkapan palsu untuk dirinya sendiri di media sosial.
-
Siapa saja yang diperiksa polisi? Hari ini, tiga saksi diperiksa unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Tangerang Selatan, Jumat (23/2).
-
Bagaimana pria itu tertangkap? Penangkapan terjadi pada 8 Oktober saat subuh di Sindos, sebuah kota kecil yang berjarak sekitar 15 kilometer dari Thessaloniki. Polisi menerima laporan setelah seorang tetangga mendapati terdakwa sedang mengendus sepatu keluarganya yang dijemur di halaman.
-
Mengapa pria itu dipenjara? Dalam persidangan di Thessaloniki, pria tersebut mengaku tidak bisa menjelaskan perilakunya yang membuatnya merasa sangat malu.
Polisi mengaku tidak menemukan adanya pelanggaran pidana karena tidak ditemukan alat bukti yang cukup. Kesembilan orang tersebut berada di kamar-kamar tempat pemandian yang privasi.
"Lain lagi kalau itu tempatnya kolam dibuka untuk umum, bugil di sana melakukan hubungan intim, lain ceritanya," katanya.
Berdasarkan keterangan saksi dua orang penjaga yang ikut diamankan, tidak terjadinya hubungan sejenis, tetapi yang bersangkutan memang tanpa pakaian, mandi dan berendam. Selain itu tidak ditemukan adanya prostitusi.
"Tidak kita proses secara penegakan hukum, karena belum ada pidana yang mereka langgar sesuai undang-undang pornografi atau kegiatan prostitusi," katanya.
"Mereka akan kita kembalikan pada keluarga dengan catatan tidak mengulangi lagi. Mereka sudah kita minta membuat surat pernyataan tidak mengulangi perbuatan, dan tidak menjadikan tempat tersebut sebagai perkumpulan mereka," sambungnya.
Polisi mengaku mengamankan kesembilan orang tersebut setelah mendapat laporan masyarakat dan viral grup media sosial Ikatan Gay Kota Batu (Igaba). Mereka disebut beraktivitas dan kerap bertransaksi seksual di lokasi tersebut.
Budi mengaku akan menindak tegas, pihak-pihak yang sengaja menggunakan tempat tersebut untuk kegiatan pornografi dan transaksi seksual. Mereka diingatkan untuk tidak mengulangi perbuatan di wilayah hukum Polres Batu.
"Pengelola juga kita minta tidak memberikan izin, tempat tersebut digunakan sebagai fasilitas dan sarana kegiatan," katanya.
Langkahnya ini, kata Budi untuk menjawab pertanyaan publik, sehingga tidak berlarut-larut. Karena banyak yang menanyakan tentang tempat wisata yang dijadikan tempat maksiat dan perkumpulan LGBT.
Budi berpesan bahwa wilayahnya harus steril dari kegiatan-kegiatan tersebut. "Karena kalau tempat tersebut digunakan untuk tempat prostitusi, atau pembiaran, akan mendukung Pemkot untuk mengkaji ulang tentang perizinan tempat-tempat tersebut," katanya.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi menilai keterangan para saksi dan hasil olah TKP sangat penting untuk mengungkap penyebab kematian para korban.
Baca SelengkapnyaVideo tersebut diunggah akun @pedulipessel dan beredar pada Senin (13/5).
Baca SelengkapnyaTujuh orang ditemukan meninggal dunia dalam kondisi mengambang di aliran Kali Bekasi, Jawa Barat pada Minggu (22/9).
Baca SelengkapnyaPuluhan Muda Mudi Terjaring Razia Sedang Berduaan di Penginapan
Baca SelengkapnyaPara remaja ini loncat ke kali sebelum ditemukan menjadi mayat.
Baca SelengkapnyaWarga menggerebek rumah kontrakan di Kampung Cariu, Telagasari, Balaraja, Kabupaten Tangerang. Sebanyak 12 pasangan bukan suami istri diamankan dari lokasi itu.
Baca SelengkapnyaEnam jasad ditemukan dengan jarak masing-masing satu sampai lima meter. Sedangkan satu jasad lainnya ditemukan berjarak sekitar 30 meter.
Baca SelengkapnyaPelaku yang terdiri dari tujuh pria dan lima wanita itu, diketahui melakukan hubungan badan bersama-sama.
Baca SelengkapnyaPara korban diketahui sedang melakukan pengobatan alternatif, dengan cara mandi di danau
Baca SelengkapnyaDi luar shift tersebut, Budy menyebut pengawasan dilakukan oleh unit piket Satpol PP untuk Kecamatan Makasar.
Baca SelengkapnyaPolisi belum bisa menyimpulkan penyebab tenggelamnya tujuh pemuda di Kali Bekasi.
Baca Selengkapnya