Tak Cuma Menag, Busyro Sebut Menristek Dikti juga Bisa Pilih Rektor
Merdeka.com - Ketua PP Muhammadiyah bidang hukum dan HAM, M Busyro Muqoddas, mengatakan kasus korupsi Romahurmuziy yang melibatkan Kementerian Agama sangat memalukan. Dalam waktu dekat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) akan memanggil Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin.
Mantan Ketua KPK itu menilai, potret manajemen di Kementerian Agama (Kemenag) saat ini terkesan sangat tertutup, terputus atau berdasarkan 'klik-klik'. Hal tersebut terbukti dengan kasus yang menimpa Romahurmuziy alias Rommy.
"Saya kira dan banyak dugaan, tidak hanya kasus Rommy saja, yang lain-lain juga begitu. Kalau itu sumbernya dari manajemen yang tertutup dari Kementerian Agama, bahkan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi," ujar Busyro di Klaten, Rabu (20/3).
-
Apa itu PPPK? PPPK adalah singkatan dari Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja. Dengan kata lain, seorang warga negara Indonesia yang memenuhi syarat bisa diangkat menjadi pegawai pemerintah berdasarkan perjanjian kerja dalam jangka waktu tertentu.
-
Apa yang diselidiki KPK? Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus menyelidiki dugaan kasus korupsi pengadaan lahan proyek Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS).
-
Apa sanksi untuk pegawai KPK yang terlibat pungli? Untuk 78 pegawai Komisi Antirasuah disanksi berat berupa pernyataan permintaan maaf secara terbuka. Lalu direkomendasikan untuk dikenakan sanksi disiplin ASN.
-
Siapa Ketua Dewan Syuro PKB? Diketahui, Ma'ruf Amin kembali dipercaya menjabat Ketua Dewan Syuro DPP PKB berdasarkan hasilMuktamar ke-VI yang digelar di Nusa Dua Bali, Minggu (25/8) lalu.
-
Apa yang di periksa KPK? 'Yang jelas terkait subjek saudara B (Bobby) ini masih dikumpulkan bahan-bahannya dari direktorat gratifikasi,' kata Jubir KPK, Tessa Mahardika Sugiarto di Gedung KPK, Kamis (5/9).
-
Apa yang sedang diselidiki KPK? Didalami pula, dugaan adanya penggunaan kendali perusahaan tertentu oleh saksi untuk mengikuti proyek pengadaan di Kementan RI melalui akses dari Tersangka SYL,' ungkap Ali.
Manajemen di Kementerian Agama, menurut Busyro, mirip dengan yang terjadi di Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi. Dimana para menteri mempunyai suara dalam penentuan rektor. Bahkan seakan-akan menteri bersangkutan mempunyai saham layaknya sebuah perusahaan.
"Kayak mengatur korporasi. Nah sahamnya berapa persen? Tinggal didealkan saja berapa. Tapi itu kan nggak bener untuk lembaga pendidikan seperti itu. Sehingga mengharapkan KPK bisa masuk ke hulunya, ini kan hilir. Hilir yang sudah kayak gini ini berarti hulunya sudah kumuh dan sudah lama sekali," jelasnya.
Oleh karena itu, lanjut Busyro, sambil membenahi manajemen yang kumuh dan koruptif itu, sudah seharusnya pertanyaan diajukan kepada Presiden Jokowi. Apakah presiden tidak mengetahui jika para menteri terutama Menteri Agama dan Menristekdikti, membuat aturan yang mengandung unsur front.
"Sudah saatnya presiden mengambil langkah, segera berhentikan menteri yang bersangkutan diganti Plt. Caranya gimana? Tidak ditunjuk oleh presiden, terutama dari orang dalam saja," katanya.
Busyro menjelaskan, penunjukan Plt harus menggunakan metode yang transparan. Yaitu dibentuk tim independen yang profesional, non partisan, non primordial serta mempunyai kemampuan manajerial.
"Jadi tim independen nanti suruh tes calon Plt, dan hasilnya diserahkan ke presiden," katanya lagi.
Sesuai berakhirnya jabatan presiden, Busyro menerangkan, Plt nanti akan bekerja hingga Oktober. Ia yakin dalam waktu tersebut Plt bisa membenahi manajemen di Kementerian Agama.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Busyro menilai jika di Pemilu 2024 etika politik telah dikubur dan diganti dengan syahwat politik.
Baca SelengkapnyaDibolehkannya kampanye di lembaga pendidikan, dikhawatirkan bisa mengganggu kondusivitas kegiatan pendidikan.
Baca SelengkapnyaKusnadi berada di lantai dasar ketika Hasto sedang menjalani pemeriksaan
Baca SelengkapnyaSulis menyinggung pihak-pihak yang kritis terhadap pemerintah akan dihadapkan dengan hukum.
Baca SelengkapnyaCalon Dewan Pengawas (Dewas) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Mirwazi mengungkapkan, banyak terjadi sifat ego sektoral di KPK.
Baca SelengkapnyaDia menilai pansel harus 'jemput bola' kepada tokoh-tokoh yang kompeten dalam pemberantasan korupsi.
Baca Selengkapnya