Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Tak cuma rusak rumah, satpam PT Rimba Lazuardi juga aniaya warga

Tak cuma rusak rumah, satpam PT Rimba Lazuardi juga aniaya warga Ilustrasi Pengeroyokan. ©2015 Merdeka.com

Merdeka.com - Puluhan Satuan Pengamanan (Satpam) bersama preman suruhan PT Rimba Lazuardi diduga mengobrak-abrik rumah warga Desa Lubuk Kembang Bunga, Kecamatan Ukui, Kabupaten Pelalawan, Riau. Karena menang jumlah, para satpam dan preman itu juga menganiaya warga berusaha melawan saat rumah beserta isinya dihancurkan.

Kapolres Pelalawan, AKBP Ade Johan Sinaga, saat dihubungi merdeka.com membenarkan kejadian itu. Ade mengaku sudah menerjunkan puluhan anak buahnya buat mengamankan lokasi kejadian agar tidak terjadi konflik lebih parah.

"Ya benar, kejadian tersebut masih kita selidiki dengan mengerahkan anggota polisi ke lokasi kejadian. Polisi bersiaga di sana agar situasi kondusif," kata Ade, Rabu (16/9).

Meski para satpam dan preman suruhan PT Rimba Lazuardi melakukan penyerangan dan pengrusakan rumah warga, tetapi justru mereka membuat laporan ke polisi. Sementara, warga mengalami luka-luka akibat penganiayaan saat diserang, lebih memilih menghindar demi menjaga keamanan keluarga mereka.

"Pihak perusahaan (Satpam PT Rimba Lazuardi) ada melapor ke polisi, terkait penganiayaan. Sedangkan warga belum ada yang melapor," ujar Ade.

Kejadian penyerangan dilakukan satpam dan preman suruhan PT Rimba Lazuardi sangat menegangkan. Sebab, aksi satpam tersebut dinilai arogan dan tidak manusiawi terhadap warga, karena tega menghancurkan rumah warga beserta isinya. Akibatnya, warga kehilangan tempat tinggal dan tak memiliki alat masak untuk makan.

Diberitakan sebelumnya‎, PT Rimba Lazuardi mengerahkan satpam dibantu sejumlah preman melakukan penyerangan dan penggusuran dengan merusak 37 rumah warga. Satu di antaranya dibakar. Tidak hanya itu, sebanyak 20 unit sepeda motor milik warga juga dihancurkan, 11 unit di antaranya dibakar satpam.

Bahkan, warga yang kehilangan tempat tinggal juga mengalami penderitaan, dengan dirusaknya peralatan rumah tangga seperti alat dapur dan peralatan rumah lainnya. Sebagian warga juga terluka akibat tindakan itu.

Diduga, pemicu konflik adalah warga yang mendiami lahan sengketa mengklaim areal itu miliknya. Sedangkan perusahaan menyatakan lokasi itu masuk dalam Hak Guna Usaha (HGU) PT Rimba Lazuardi.

Salah seorang korban penggusuran PT Rimba Lazuardi bernama Bimsar Siagian (41), saat ditemui sejumlah wartawan di tempat pengungsian Rabu (16/9), menilai tindakan perusahaan terhadap mereka sudah tidak wajar.

"Binatang saja dilindungi oleh pemerintah, apa lagi manusia. Kami terpaksa lari karena takut, takut, mereka (Satpam) lebih banyak dari masyarakat," ujar Bimsar.

Bimsar dan keluarganya mengaku ketakutan karena diserang satpam PT Rimba Lazuardi, sejak Selasa (15/9). Mereka mengalami trauma yang sangat mendalam.

"Kami berlari ketakutan, seperti dikejar dalam perang, kami seperti buronan. Apakah tidak ada lagi perlindungan hak-hak manusia di negeri ini? Ke mana aparat kami? Ke mana pemerintah kami?" keluh Bimsar diikuti anggukan warga lainnya.

Selain Bimsar, seorang Ibu Rumah Tangga turut menjadi korban penyerangan satpam PT Rimba Lazuardi bernama Roslia (31), mengeluh tempat tinggalnya sudah porak poranda. Barang dagangannya juga turut menjadi target penghancuran para pengaman perusahaan tersebut.

"Sekarang kami tidak punya tempat tinggal lagi, terpaksa mengungsi bersama anak dan tetangga lainnya ketempat yang aman dulu, karena di Sako (areal konflik), keamanan kami tidak terjamin," keluh Roslia.

Sementara itu, Kepala Dusun Onangan Suparmin, Rabu (16/9), mengatakan, saat ini sejumlah warga berada di tempat pengungsian. Sebab kondisi belum normal dan masyarakat juga tidak berani untuk kembali ke pemukiman mereka, yang saat ini dikuasai PT Rimba Lazuardi.

"Ya, biarlah sementara warga di sini menjelang aman, dan ada kejelasan. Kita tentunya berharap, agar pihak keamanan dan pemerintah juga dapat mencarikan solusi kejadian ini," harap Suparmin.

Sementara Camat Ukui Basaruddin, mengatakan, warga yang rumahnya dirusak satpam PT Rimba Lazuardi mengalah dan meninggalkan lokasi kejadian demi keamanan mereka.

Menurut Basaruddin, persoalan sengketa lahan menjadi pemicu terjadinya bentrok. Warga yang mendiami lahan sengketa mengklaim jika areal itu miliknya, sedangkan perusahaan menyatakan lokasi tersebut masuk dalam Hak Guna Usaha (HGU).

"Situasi sudah kondusif sekarang. Karena polisi langsung turun ke lokasi pas kejadian. Sampai sekarang brimob masih berjaga-jaga di lokasi kejadian," kata Basaruddin. (mdk/ary)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Sadis, ART di Jakarta Timur Disiksa Pakai Setrika Oleh Majikannya
Sadis, ART di Jakarta Timur Disiksa Pakai Setrika Oleh Majikannya

Warga kadang mendengar suara rintihan dari rumah pelaku.

Baca Selengkapnya
Sempat Terbaring di Rumah Sakit, Begini Nasib Petugas Satpol PP Surabaya Korban Penganiayaan Demo Buruh
Sempat Terbaring di Rumah Sakit, Begini Nasib Petugas Satpol PP Surabaya Korban Penganiayaan Demo Buruh

Dua petugas Satpol PP Surabaya yang berniat membantu warga, justru babak belur diamuk oknum buruh

Baca Selengkapnya
Ketua LPM Depok Ditampar & Dipiting Pasutri Polisi, Pelaku Teriak 'Lapor Saja, Saya Anggota!'
Ketua LPM Depok Ditampar & Dipiting Pasutri Polisi, Pelaku Teriak 'Lapor Saja, Saya Anggota!'

Korban ditarik ke depan pintu, lalu dicaci maki, dianiaya di depan anak dan istrinya

Baca Selengkapnya
12 Pengeroyok Anggota Polisi Saat Hendak Bubarkan Tawuran Ditangkap
12 Pengeroyok Anggota Polisi Saat Hendak Bubarkan Tawuran Ditangkap

Akibat peristiwa itu, anggota Polres Jakpus mengalami luka robek pada bagian kepala.

Baca Selengkapnya
Detik-Detik Dua Anggota Satpol PP Dikeroyok Buruh saat Demo UMK di Surabaya
Detik-Detik Dua Anggota Satpol PP Dikeroyok Buruh saat Demo UMK di Surabaya

Sebuah video penganiayaan terhadap petugas Satpol PP saat aksi demo buruh beredar di media sosial.

Baca Selengkapnya
Duduk Perkara Bentrokan Polisi vs Warga di Banyuasin Berujung Warga Terkena Tembakan
Duduk Perkara Bentrokan Polisi vs Warga di Banyuasin Berujung Warga Terkena Tembakan

Warga menolak aktivitas tambang karena membuat mereka gagal panen dan tercemarnya lingkungan.

Baca Selengkapnya
Amnesty International Soroti Kekerasan Polisi ke Massa Demo Penolakan RUU Pilkada
Amnesty International Soroti Kekerasan Polisi ke Massa Demo Penolakan RUU Pilkada

Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia Usman Hamid mengatakan, aparat kepolisian kembali bersikap brutal kepada para pengunjuk rasa

Baca Selengkapnya
Geram, Wali Kota Surabaya Minta Buruh Penganiayaan Satpol PP Ditangkap
Geram, Wali Kota Surabaya Minta Buruh Penganiayaan Satpol PP Ditangkap

Eri mempersilakan menggelar demonstrasi setiap saat karena itu bagian dari demokrasi.

Baca Selengkapnya
Viral Ricuh di Seruyan Kalteng hingga Ada Suara Tembakan, Begini Kata Polisi
Viral Ricuh di Seruyan Kalteng hingga Ada Suara Tembakan, Begini Kata Polisi

Penembakan peluru karet itu telah sesuai prosedur setelah dilakukan imbauan dan tembakan gas air mata.

Baca Selengkapnya
Kasad Maruli Ogah Lindungi Prajurit TNI Bakar Rumah Wartawan di Karo: Jahat Begitu, Saya Lindungi Rugi
Kasad Maruli Ogah Lindungi Prajurit TNI Bakar Rumah Wartawan di Karo: Jahat Begitu, Saya Lindungi Rugi

Menurut Maruli, apa yang dilakukan prajurit TNI itu tergolong jahat.

Baca Selengkapnya
2 Satpam Apartemen di Bintaro Dianiaya, 10 Anggota Gengster Diciduk
2 Satpam Apartemen di Bintaro Dianiaya, 10 Anggota Gengster Diciduk

Kejadian itu bermula saat korban yang asyik duduk santai di depan Apartemen.

Baca Selengkapnya
Enam Penyerang Kantor dan Anggota Satpol PP Denpasar Ditangkap, Dua Pelaku Anggota TNI
Enam Penyerang Kantor dan Anggota Satpol PP Denpasar Ditangkap, Dua Pelaku Anggota TNI

Kedua anggota TNI bernama Praka JG dan Pratu VS itu ditangkap pada Senin (27/11) malam oleh tim intel Kodam IX/Udayana

Baca Selengkapnya