Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Tak Dapat Anggaran, Laboratorium PCR di Sumbar Galang Donasi

Tak Dapat Anggaran, Laboratorium PCR di Sumbar Galang Donasi Dokter Andani Eka Putra. ©2020 Merdeka.com/liputan6.com

Merdeka.com - Salah satu laboratorium yang menangani pemeriksaan polymerase chain reaction (PCR), Laboratorium Pusat Diagnostik dan Riset Penyakit Infeksi Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Andalas (Unand), terpaksa menggalang donasi. Langkah ini diambil setelah mereka tidak mendapatkan anggaran dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Barat (Sumbar).

Kepala Laboratorium Pusat Diagnostik dan Riset Penyakit Infeksi Fakultas Kedokteran (FK) Unand dr Andani Eka Putra membenarkan adanya penggalangan donasi. Mereka melakukannya sejak tiga hari lalu.

Hasil donasi itu akan digunakan untuk membiaya benda habis pakai (consumable). "Biaya (donasi) itu untuk barang-barang (habis pakai), seperti barang plastik, seperti cup, tabung, filter tip. Kita sudah menjalankan ini selama tiga hari belakangan," kata Andani di Padang, Selasa (3/8).

Orang lain juga bertanya?

Dia menjelaskan, Pemprov Sumbar tak lagi mengalokasikan anggaran laboratorium itu sejak Januari 2021. "Tentunya dengan hal ini kami butuh donasi, sejak Januari 2021 tidak lagi dianggarkan, padahal pada tahun sebelumnya ada," jelas Andani.

Pihaknya mengaku bingung kebijakan pemangku kepentingan, lantaran laboratorium ini sebelumnya sudah ada, malah tidak dianggarkan. "Berpikirnya logikanya, laboratorium ini sudah ada dari tahun kemarin, kenapa (malah) tak dianggarkan," sebut Andani.

Sementara itu pada 2020, laboratorium itu mendapatkan anggaran mencapai Rp20 miliar, saat Gubernur Sumbar masih dijabat Irwan Prayitno. "Bahkan, kita juga dapat tambahan anggaran dari DPRD sebesar Rp5 miliar. Anggaran itu kita gunakan untuk pengembangan laboratorium," jelas Andani.

Pada 2021, pihaknya mengusulkan anggaran yang sama dengan 2020, yakni Rp 20 miliar lebih. Namun menurutnya, usulan itu tidak diindahkan. "Usulan kita Rp20-an miliar, tapi yang jadi fokus kita bukan soal anggarannya, tapi itikadnya, kenapa ini tidak dianggarkan," tutup Andani.

(mdk/yan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Dekan FK Undip Akui Ada Perundungan di PPDS Anestesi, Begini Respons Kemenkes
Dekan FK Undip Akui Ada Perundungan di PPDS Anestesi, Begini Respons Kemenkes

Dekan FK Undip mengakui memang ada perundungan pada PPDS Anestesi.

Baca Selengkapnya
Akui Ada Perundungan di PPDS Anestesi, Dekan FK Undip Minta Maaf
Akui Ada Perundungan di PPDS Anestesi, Dekan FK Undip Minta Maaf

Perundungan tersebut terjadi dalam berbagai bentuk.

Baca Selengkapnya
Guru Besar FK Undip Jawab Tudingan Kemenkes soal Pemalakan dr Aulia Hingga Kritik Penghentian PPDS
Guru Besar FK Undip Jawab Tudingan Kemenkes soal Pemalakan dr Aulia Hingga Kritik Penghentian PPDS

Prof Zainul menyayangkan pernyataan Kemenkes yang menyebut iuran sebagai pemalakan.

Baca Selengkapnya
Seleksi PPPK Tidak Bersamaan dengan CPNS, Menpan-RB Beri Penjelasan Begini
Seleksi PPPK Tidak Bersamaan dengan CPNS, Menpan-RB Beri Penjelasan Begini

Keuangan daerah menjadi salah satu pertimbangan seleksi PPPK tidak bersamaan dengan CPNS 2024.

Baca Selengkapnya
Polisi Usut Temuan Kemenkes soal Pemalakan Puluhan Juta ke dr Aulia, Minta Korban Bullying Lainnya Buka Suara
Polisi Usut Temuan Kemenkes soal Pemalakan Puluhan Juta ke dr Aulia, Minta Korban Bullying Lainnya Buka Suara

Polisi juga berharap dokter senior juga memberikan pernyataan terbuka saat dimintai keterangan.

Baca Selengkapnya
Soal Isu Pemalakan, Dekan FK Undip Tantang Kemenkes Buka Hasil Investigasi Kematian dr Aulia
Soal Isu Pemalakan, Dekan FK Undip Tantang Kemenkes Buka Hasil Investigasi Kematian dr Aulia

Pihak FK Undip siap memecat atau DO jika meman ada senior PPDS anestesi yang memalak dokter Aulia Rahma.

Baca Selengkapnya
Usai Heboh ‘Pemalakan’ Dokter Aulia, Dekan FK Undip Kini Atur Besaran Iuran Mahasiswa PPDS
Usai Heboh ‘Pemalakan’ Dokter Aulia, Dekan FK Undip Kini Atur Besaran Iuran Mahasiswa PPDS

Iuran ini untuk membiayai operasional selama melaksanakan pendidikan di RS Kariadi Semarang.

Baca Selengkapnya
Reaksi Santai Mendikbud Nadiem Ditanya Kasus Mahasiswa Kedokteran Bunuh Diri Karena Dibully Senior di Kampus
Reaksi Santai Mendikbud Nadiem Ditanya Kasus Mahasiswa Kedokteran Bunuh Diri Karena Dibully Senior di Kampus

Dokter Aulia Risma diduga bunuh diri karena dibully senior.

Baca Selengkapnya
Rektor Undip Buka Suara Soal Kasus Perundungan dr Aulia Risma: Buat Apa Kami Tutupi
Rektor Undip Buka Suara Soal Kasus Perundungan dr Aulia Risma: Buat Apa Kami Tutupi

Dokter Aulia diduga bunuh diri di indekos Lempongsari, Gajahmungkur, Semarang, karena dibully senior pada Agustus 2024.

Baca Selengkapnya
Komisi IX DPR Minta Undip dan RS Kariadi Cegah Perundungan Dokter PPDS
Komisi IX DPR Minta Undip dan RS Kariadi Cegah Perundungan Dokter PPDS

Menurut Irma, lulusan PPDS yang menjadi pelaku perundungan akan memunculkan pola pragmatis yang berdampak terhadap pasien.

Baca Selengkapnya
Dua Hukuman yang Diterima Undip Buntut Kematian Dokter Aulia Risma
Dua Hukuman yang Diterima Undip Buntut Kematian Dokter Aulia Risma

Wakil Rektor IV Undip, Wijayanto membeberkan hukuman tersebut.

Baca Selengkapnya
Kritik Bobby Nasution, Dokter RS Pirngadi Medan Keluhkan 2 Pasien Meninggal Karena Tak Ada Obat
Kritik Bobby Nasution, Dokter RS Pirngadi Medan Keluhkan 2 Pasien Meninggal Karena Tak Ada Obat

Seorang dokter bernama M Ramadhani Soeroso viral di media sosial usai mengkritik manajemen Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr Pirngadi Medan.

Baca Selengkapnya