Tak diberi 'jatah preman', anggota Ormas di Sumut tembakkan Senpi
Merdeka.com - Dua anggota ormas kepemudaan di Deli Serdang, Sumut, digelandang ke penjara. Keduanya ditangkap karena menggunakan senjata api dan melakukan pengancaman karena tak diberi 'jatah reman' dalam sebuah proyek pembangunan perumahan di Deli Serdang.
Anggota ormas yang ditangkap masing-masing Daniel Sembiring (33), warga Jalan Serasi, Sunggal, dan Peringeten Surbakti alias Ucok alias Bolang (37), warga Jalan Paya Bakung, Sunggal.
"Keduanya kita amankan di kediaman masing-masing, Selasa (14/2)," kata Kapolsek Sunggal, Kompol Daniel Marunduri, Kamis (16/2).
-
Mengapa pasukan TNI menyerbu markas OPM? Kontak tembak terjadi antara pasukan TNI dengan Organisasi Papua Merdeka (OPM).
-
Mengapa preman itu menantang ke Polsek? Saat diajak, sang preman justru menantang. 'Diarahin papi ke Polsek Palmerah supaya masalah kelar,' imbuhnya. Bahkan, dia mengaku jika memiliki Kartu Tanda Anggota (KTA) Polri.
-
Siapa yang mengeroyok warga di Semarang? Sementara itu, usai kasus sekelompok Bonek mengeroyok warga di Semarang pada Februari 2023 lalu, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengundang perwakilan Bonek tiap tribun, Panpel, serta Manajemen Persebaya untuk menjajaki kemungkinan suporter tim Bajul Ijo berbadan hukum.
-
Kenapa 'Si Oyen' menyerang warga Pakansari? Warga mengaku resah dan khawatir jika kucing ini akan terus berbuat onar.'Terdapat seekor kucing berperilaku agresif dan menyerang kios pedagang dan pengunjung. Dikhawatirkan terus melukai orang lain,' tambah keterangan di video itu.
-
Kenapa Mentan diapresiasi? 'Saya mengapresiasi langkah-langkah yang sudah dilakukan oleh Pak Mentan dalam mengatasi berbagai persoalan yang menyangkut ketahanan pangan seperti mengantisipasi potensi bencana yang akan terjadi di beberapa waktu ke depan, termasuk ancaman El Nino, yang kalau kita tidak waspadai dan kita tidak mempersiapkan diri, maka kita akan dihadapkan pada defisit pangan,' ujar Bamsoet dalam pertemuannya bersama Mentan di Kementan Jakarta, Senin, (1/4).
-
Siapa yang melakukan pemalakan? Dijelaskan bahwa oknum di PPDS Anestesi Undip ini meminta uang senilai Rp20-40 juta. Permintaan uang ini bahkan berlangsung sejak dokter Risma masuk PPDS Anestesi sekitar bulan Juli hingga November 2022 lalu. 'Dalam proses investigasi, kami menemukan adanya dugaan permintaan uang di luar biaya pendidikan resmi yang dilakukan oleh oknum-oknum dalam program tersebut kepada almarhumah Risma. Permintaan uang ini berkisar antara Rp20-Rp40 juta per bulan,' ungkap Juru Bicara Kementerian Kesehatan Mohammad Syahril pada Minggu (1/9).
Dari tangan Daniel dan Peringeten, polisi menyita barang bukti berupa sepucuk revolver berikut dua butir amunisi dan dua selongsong amunisi.
Peristiwa itu berawal saat Daniel yang mengaku sebagai ketua ormas pemuda Medan Krio mengancam Raja Pontas Lubis (53), warga Jalan STM Suka Karya, Medan. Dia melarang proyek pengerjaan perumahan Permata Indah Tahap 3, dengan alasan belum membayar uang keamanan yang dikoordinirnya.
Sebelumnya pada pengerjaan tahap 1, pihak proyek memberikan Rp 7 juta ditambah Rp 2 juta untuk jaga malam. Sementara pada pembangunan tahap 2, pihak proyek hanya menyerahkan Rp 2 juta untuk jaga malam.
"Saat pihak proyek hendak melaksanakan pembangunan tahap 3, tersangka mengirimkan SMS kepada korban dengan kata-kata 'jangan diteruskan pengerjaan perumahan tahap 3 itu, kalau gak kutembak satu peluru, kuhantamkan ke dada," jelas Daniel.
Namun, pihak proyek tidak menggubris, sehingga tersangka datang ke lokasi proyek di Jalan Serasi, tepatnya di Perumahan Permata Indah Tahap 3, Dusun X, Medan Krio, Sunggal, sambil marah-marah, Selasa (14/2). Dia kemudian mengeluarkan senjata api dan menembakkan sekali ke arah samping kiri pelapor.
Kejadian itu dilaporkan ke polisi. Daniel pun ditangkap. Namun, senjata beserta pelurunya sudah digadaikan kepada temannya, Peringaten. Pria ini juga ditangkap.
"Tersangka kita kenakan Pasal 335 ayag (1) KUHPidana dengan ancaman hukuman 5 tahun penjara dan Pasal 1 ayat (1) UU Darurat No 12 Tahun 1951 dengan ancaman hukuman 12 tahun penjara," pungkas Daniel. (mdk/rnd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jenazah ketiga terduga anggota OPM masih berada di RSUD Mulia, ibu kota Kabupaten Puncak Jaya.
Baca SelengkapnyaTiga anggota OPM itu tewas setelah sebelumnya melakukan perlawanan ketika hendak ditangkap oleh pasukan TNI.
Baca SelengkapnyaAparat menembak tiga anggota Organisasi Papua Merdeka (OPM) di Puncak Jaya, Papua Tengah, Selasa (16/7).
Baca SelengkapnyaGerombolan OPM yang disergap dipimpin Teranus Enumbi. Mereka kerap menyerang masyarakat dan aparat TNI serta menebar teror di Puncak Jaya.
Baca SelengkapnyaKerusuhan itu terjadi akibat provokasi yang dilakukan sejumlah pihak saat mediasi berlangsung.
Baca SelengkapnyaKelompok OPM Teranus Enumbi di Papua berhasil dilumpuhkan oleh aparat TNI.
Baca SelengkapnyaMeski sempat ada indikasi gangguan, tetapi Candra memastikan tidak ada korban jiwa dalam insiden itu.
Baca SelengkapnyaCara Soeharto menangani kriminalitas di Indonesia ini lantas mendapatkan kecaman dari publik.
Baca SelengkapnyaGeramnya Panglima TNI soal Danramil Aradide Ditembak OPM: Saat Persemayaman pun Masih Diganggu
Baca SelengkapnyaPrajurit Koops TNI Habema membalas tembakan OPM pimpinan Apeni Kobugau dari Kampung Bazemba
Baca SelengkapnyaPelaku membersihkan got tanpa adanya permintaan dari pengurus lingkungan setempat.
Baca SelengkapnyaBentrokan dua kelompok warga di di Kompleks Perumahan Pemda, Maluku Tenggara menyebabkan satu pelajar tewas.
Baca Selengkapnya