Tak diberi uang, dua pemuda mabuk bogem pria hingga alami luka-luka
Merdeka.com - Dua pria pelaku pemalakan dan penganiayaan diringkus oleh Polsek Denpasar Barat. Kedua pelaku, tersebut bernama Yandominggus Tajuy dan Yanto Takoi alias Medi.
Salah satu korbannya Wahyu Tri Hartono. Keduanya beraksi di Jalan Cokroaminoto, di depan Hino Mobil, Ubung Kaja Denpasar, sekitar pukul 20.30 Wita pada Minggu (1/4) kemarin.
Saat itu korban datang dari arah Badung menuju ke Denpasar. Kemudian, kedua pelaku memepet mobil korban dan memalak minta uang.
-
Kenapa pelaku meminta uang dari korban? Kesaksian Korban Belum lama ini, terungkap modus kejahatan baru yang menyasar para pencari kerja. Diungkap sejumlah korban yang baru saja melakukan interview di salah satu lokasi berkedok perusahaan di Duren Sawit, pelaku membujuk agar sejumlah uang diserahkan. Bukan tanpa alasan, para korban turut dijanjikan segera mendapat pekerjaan impian. Sontak, uang tersebut diminta pelaku.
-
Kenapa polisi minta uang ke korban? 'Tim Paminal dari Polrestabes Bandung melakukan pemeriksaan kepada Aiptu US. Hasilnya, terbukti yang bersangkutan meminta uang untuk operasional mencari motor korban yang hilang.'
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
-
Apa yang dilakukan pelaku kepada korban? Mereka melakukan tindakan kekerasan fisik kepada korban.
-
Bagaimana polisi minta uang? Ia menawarkan Rp 200 ribu, kemudian Rp 500 ribu. Hanya, uang tersebut dianggap kurang. Permintaan Rp 1 juta tidak ia penuhi.
-
Siapa yang meminta uang ke korban begal? Aiptu US dijebloskan ke rutan karena meminta uang kepada korban begal yang viral di media sosial.
"Pelaku mencegat korban dan meminta uang, karena tidak dikasih. Korban dipukul dengan tangan kosong pada bibir atas dan bahu sebelah kiri. Akibatnya, korban mengalami luka di bagian bibir atas dan bahunya sakit karena dipukul menggunakan tangan kosong," kata Kanit Reskrim Polsek Denpasar Barat, Iptu Aan Saputra, Senin (2/4) sore.
Usai kejadian korban langsung melapor kepada polisi. Tim Buser Unit Reskrim Polsek Denpasar Barat dipimpin langsung Panit Buser IPDA Nengah Seven, mengecek TKP dan mencari saksi.
Beberapa saat kemudian, pelaku diringkus oleh polisi yang tempatnya tidak jauh dari TKP. Kedua pelaku tersebut kemudian dibawa ke Mapolsek Denpasar Barat untuk diinterogasi.
"Untuk motifnya, pelaku ini dalam keadaan mabuk kemudian meminta uang kepada korban. Karena, tidak dikasih kemudian melakukan aksi pemukulan itu," jelas Aan.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penjaga warkop hendak mengontak temannya namun HP diambil pelaku
Baca SelengkapnyaTak terima ditegur, kedua pelaku langsung melakukan penyerangan kepada Aipda D dan A.
Baca SelengkapnyaPolisi mengatakan, pihaknya telah menyelidiki dua pria yang melakukan aksi premanisme.
Baca SelengkapnyaModus pelaku cukup unik karena keduanya sempat berpura-pura menjadi orang baik kepada kedua korbannya.
Baca SelengkapnyaPelaku berjumlah dua orang tiba-tiba mendekat ke arah para korban dan menantang.
Baca SelengkapnyaKedua tersangka terbukti merusak lapak pedagang buah sekaligus menganiaya pemiliknya.
Baca SelengkapnyaViral video dua orang pemuda mabuk mabuk mengadang bus berakhir dihajar massa.
Baca SelengkapnyaPeristiwa tersebut terjadi di Kampung Kalimo, Distrik Waris, Kabupaten Keroom, Papua.
Baca SelengkapnyaSejumlah senjata tajam disita polisi saat menangkap pelaku.
Baca SelengkapnyaKorban SP tewas di tempat dengan banyak luka dan SL turut mengalami luka yang kini dirawat di rumah sakit.
Baca SelengkapnyaPara pelaku melakukan pengancaman terhadap warga dan merusak pos karcis.
Baca SelengkapnyaKasus ini sedang didalami kepolisian. Sejumlah barang bukti berupa kayu dan pecahan paving juga diamankan.
Baca Selengkapnya