Tak diizinkan ayah main ke pantai, Doni gantung diri di pohon durian
Merdeka.com - Diduga lantaran tidak mendapat restu untuk pergi ke pantai bersama teman-temannya, seorang bocah berumur 12 tahun bernama Made Doni Darmawan, nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri di kebun durian milik orangtuanya. Sontak saja, peristiwa ini membuat geger warga setempat di Dusun Pegentengan Kecamatan Banjar, Buleleng di Bali, Senin (7/11).
Warga yang sedang menghadiri kegiatan upacara adat itu sontak mendatangi kebun milik korban sembari membantu pihak keluarga menurunkan Doni dari jeratan tali yang mengikat di batang pohon durian.
Berdasarkan informasi yang dihimpun menyebutkan, kejadian ini berawal dari ayah korban Putu Sarjana Putrawan (46) yang tidak memberikan izin untuk pergi ke pantai. Saat itu putranya diminta untuk diam di rumah lantaran ada banyak upacara adat dan agama di desa, di mana orangtua korban akan pergi meninggalkan rumah.
-
Kenapa korban gantung diri? 'Korban ditemukan tewas gantung diri di lapak pasar. Tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuhnya,' ungkap Kapolres Musi Rawas AKBP Andi Supriadi.
-
Apa yang membuat pria di Bantul gantung diri? Kapolsek Dlingo, AKP Basungkowo, menyebutkan EBW diduga memilih gantung diri karena depresi. Namun ia tak menjelaskan penyebab depresi yang dirasakan EBW secara lebih lanjut.
-
Kenapa Dodi hampir bunuh diri? Jadi puncaknya di 2020 itu, saya babak belur, nggak bisa menangani sendiri, hidup udah begini utang di mana-mana, udah tinggal bunuh diri aja dah,' katanya
-
Bagaimana korban gantung diri? Korban tergantung tali nilon warna biru yang ikatkan ke tiang penahan atap tenda terbuat dari besi ukuran 2x4 cm.
-
Kenapa remaja itu bunuh diri? 'Aku jg ingin bahagia dan memiliki kehidupan normal'. 'DUNIA INI INDAH, TAPI TIDAK DENGAN DUNIAKU'. 'Im gagal'.
-
Dimana kejadian bunuh diri terjadi? Polisi juga menyelidiki motif kasus empat orang yang ditemukan tewas diduga bunuh diri terjun dari lantai 22 Apartemen Teluk Intan Tower Topas, Pejagalan, Penjaringan, Jakarta Utara (Jakut) pada Sabtu (9/3/2024) sore.
Sekitar pukul 18.00 WITA, orangtua korban datang pulang ke rumah dan mendapati putranya tidak ada di rumah. Sehingga, orangtua korban bersama warga sekitar mencari di sekitar rumah dan ditemukan Doni sudah tergantung di pohon durian di kebun milik orangtua.
"Selama ini, anak saya memang tidak ada masalah, dan saya tidak tahu sebabnya apa. Saya sangat terkejut dengan kejadian ini," ujar ayah korban, Putu Sarjana.
Sementara dikonfirmasi Senin (7/11) seizin Kapolres Sukawijaya, Kasubag Humas Polres Buleleng, AKP Nyoman Suartika mengatakan, dari hasil keterangan medis petugas Puskesmas Banjar I memang menyebutkan, korban murni meninggal akibat gantung diri, ini terlihat dari luka bekas jeratan tali di leher, dan tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan.
"Motifnya, diduga karena korban dilarang pergi ke pantai oleh orangtuanya. Tapi, orangtua korban menerima dengan ikhlas kejadian ini. Dan ini murni musibah gantung diri. Dari pihak keluarga korban, juga kini sudah membuat surat pernyataan, untuk tidak dilakukan autopsi," pungkas Suartika.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pada 22 September 2024, korban pergi dari pondok dan pulang ke rumahnya. Tapi diantarkan kembali oleh orangtuanya tapi kabur lagi.
Baca SelengkapnyaAda dugaan, pelaku mengidap gangguan jiwa. Tetapi kebenarannya masih didalami
Baca SelengkapnyaSeorang bocah umur 10 tahun di Pekalongan ditemukan tewas tergantung dalam kamar
Baca SelengkapnyaIGS (17) ditemukan tewas gantung diri dan diduga karena persoalan asmara
Baca SelengkapnyaHasil autopsi memastikan penyebab tewasnya Dante bukan karena mengkonsumsi zat-zat berbahaya.
Baca SelengkapnyaSaat pulang, ia langsung masuk kamar tanpa menunjukkan gelagat apapun.
Baca Selengkapnya"Korban ditemukan tewas dengan banyak luka. Diduga akibat pembunuhan," ungkap Kasi Humas Polres OKU Iptu Ibnu Holdon
Baca SelengkapnyaRAS (16) menembakkan senapan angin PCP jenis Dejeluk hingga akhirnya terkapar dan meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaSeorang pria renta, SM (70) di Musi Rawas, Sumsel, diduga nekat mengakhiri hidupnya karena sakit hati diusir anak semata wayangnya.
Baca SelengkapnyaPelaku menggorok korban karena sakit hati kepalanya kena smash.
Baca SelengkapnyaKorban ditemukan kritis di dapur rumahnya di Lubuklinggau, Sumatera Selatan, Kamis (3/10) dini hari.
Baca SelengkapnyaKasus tersebut bermula pada saat korban berenang di kawasan Jakarta Timur.
Baca Selengkapnya