Tak diizinkan jenguk Dhani dkk, kuasa hukum adu mulut dengan Brimob
Merdeka.com - Ketegangan terjadi antara personel Brimob ketika sejumlah kuasa hukum dari ACTA hendak masuk ke dalam Mako Brimob menjenguk Ahmad Dhani, Ratna Sarumpaet dan tokoh lain yang ditangkap atas tudingan makar. Sejak pagi kuasa hukum dan pihak keluarga hanya disuruh menunggu di depan pos.
Berkali-kali mereka meminta izin untuk masuk dan mendampingi kliennya. Namun tetap tidak diizinkan masuk. Bahkan sempat terjadi adu mulut dan saling dorong ketika petugas meminta keluarga dan kuasa hukum berkoordinasi. "Kita dijanjikan sejak pagi. Tapi tidak diizinkan masuk," kata Nur Hayati, salah satu kuasa hukum dari ACTA di depan Mako Brimob, Jumat (2/12).
Petugas terus berusaha untuk meminta kuasa hukum dan keluarga menjauh dari pos. Perlakuan petugas bersahabat. "Saya tadi didorong petugas bersenjata. Disuruh minggir," tambahnya.
-
Kenapa Ilham minta ditemani polisi? 'Anak tersebut menulis surat yang diberikan kepada gurunya, dengan alasan tidak pernah diambil oleh Bapaknya,' demikian dikutip dari keterangan unggahan.
-
Siapa yang terjaring razia? Hasilnya, puluhan muda-mudi yang bukan suami istri terjaring razia saat asyik berduaan di sejumlah kamar kos.
-
Mengapa Sahroni mendesak polisi menangkap pelaku? 'Ini parah, makin hari aksi pencurian makin keji dan brutal. Karenanya, saya minta Polres Jakut segera cari dan tangkap pelaku. Karena dia (pelaku) harus segera mempertanggungjawabkan segala perbuatannya. Pastikan dihukum berat.'
-
Apa yang terjadi saat meminta bantuan? Meminta bantuan bukan pertanda kita lemah. Sebaliknya, kita menganggap mereka ada dan dekat di sekitar kita.
-
Siapa yang diduga ditangkap paksa? Ketua Kelompok Tani Kampung Susun Bayam (KSB) Furqan diduga ditangkap paksa Polres Jakarta Utara jelang buka puasa pada Selasa, 2 April 2024.
-
Kenapa polisi ini disekap? 'Kejadian itu berawal dari rasa sakit hati pelaku AI terhadap istri korban. Karena telah memberitahukan tempat tinggal dan alamat bekerja tersangka terhadap orang yang mencarinya,' ujar Kasat Reskrim Polrestro Tangerang, Rabu (8/11). Kemudian, AI menceritakan hal ini kepada N dan S dan disepakati oleh para pelaku untuk melakukan tindakan percobaan pembunuhan terhadap korban.
Sebelumnya pengacara yang juga mantan Menteri Hukum dan HAM, Yuzril Ihza Mahendra menyambangi markas komando Brimob, Kelapa Dua, Depok untuk memberikan pendampingan hukum pada sejumlah tokoh yang ditangkap atas tuduhan melakukan makar.
"Saya dihubungi staf Ratna dan beberapa kawan. Dan saya mencoba mengkontak beliau. Tadi beliau bilang masih dalam perjalanan dibawa polisi dari Sari Pan," kata Yusril.
Dalam surat penangkapan itu dikatakan bahwa Ratna terkait dengan tindakan makar. Yusril mengaku sudah menanyakan langsung pada Ratna Sarumpaet terkait tudingan itu.
"Ratna bilang tidak makar. Tapi polisi bilang ada bukti awalnya. Tapi saya berjanji akan memberikan pendampingan," akunya.
Yusril datang setelah anggota Advokat Cinta Tanah Air (ACTA) tiba di Brimob. Setelah berdiskusi sesaat barulah Yusril diperbolehkan masuk ke Brimob. "Saya mendampingi agar pemeriksaan berjalan secara adil," ucapnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kuasa hukum Donny menyatakan penggeledahan itu tidak disertai surat izin dari hakim dan ketika itu status kliennya hanya saksi.
Baca SelengkapnyaPanglima perintahkan dua jenderal periksa anggota TNI yang geruduk Mapolrestabes Medan, Sumatera Utara.
Baca SelengkapnyaTKN Prabowo-Gibran mengusulkan Mahkamah Konstitusi (MK) menghadirkan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Budi Gunawan di sidang Sengketa Hasil Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaMediasi kasus gugatan wanprestasi Almas ke Gibran tak mencapai kesepakatan alias deadlock.
Baca SelengkapnyaReaksi polisi kabur diskak advokat karena debat keras soal halangi bantuan hukum untuk para demonstran yang ditangkap.
Baca SelengkapnyaKubu Ganjar-Mahfud mengungkap saksi yang mendapat intimidasi berasal dari klaster pejabat daerah.
Baca SelengkapnyaHal itu disampaikan Ketua Tim TDK Todung Mulya Lubis
Baca SelengkapnyaWakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Alexander Marwata tidak ambil pusing perihal penyidiknya kembali dilaporkan kubu PDIP ke Dewas KPK.
Baca Selengkapnya