Tak dilayani ngeseks istri, suami-suami jadi beringas

Merdeka.com - Seorang wanita berinisial ND dihajar suaminya karena menolak diajak berhubungan intim. Kepala ND dibenturkan ke dinding. ND pun ditendangi dan diancam akan dibunuh oleh R, suaminya.

Tak terima disiksa, ND pun melaporkan R ke polisi atas kasus kekerasan dalam rumah tangga.

Kasus suami menganiaya istri karena istri menolak berhubungan intim sering terjadi. Bahkan beberapa berujung pembunuhan.

Ada juga yang memperkosa orang karena sang istri tak melayani kebutuhan libidonya. Idealnya memang seorang istri selalu melayani kebutuhan suaminya. Tapi kadang karena sakit, lelah atau kesibukan, istri menolak berhubungan intim. Sementara suami yang napsunya tak terbendung uring-uringan.

Berikut beberapa cerita soal para suami yang jadi beringas karena tak dilayani istrinya.

Bunuh istri dengan palu

Sebuah pembunuhan sadis terjadi di Pesanggrahan Jakarta Selatan. Seorang suami tega membunuh istrinya dengan martil. Alasannya hanya karena istrinya menolak diajak berhubungan suami istri.

M Soleh (70) kesal karena istrinya yang bernama Kartinah (60), menolak ajakannya. Pasangan suami istri ini memang sering cekcok.

"Kata saksi suami tersinggung. Diajak berhubungan badan istrinya tidak mau. Mungkin karena sudah tua juga jadi malas. Suaminya kesal," ujar Kapolsek Pesanggrahan Kompol Darmawan Situmorang kepada merdeka.com, Sabtu (14/3/2012).

Darmawan menjelaskan setelah itu Soleh mengambil martil dan langsung memukul istrinya. Peristiwa ini terjadi di Jl Haji Musa, RT 14 RW 2 Kelurahan Pademangan pukul 02.30 WIB. Soleh sempat berniat kabur, namun ditangkap saat akan naik bus.

"Pelaku sudah kita amankan. Sekarang ada di Polsek," tutup Darmawan.

Gorok istri dengan gergaji

Diduga akibat ditolak untuk berhubungan intim, Samidi(38) alias Gudel tega membunuh Sri Hartati (36) istrinya sendiri dengan cara sadis.?

Samidi menggorok leher istrinya di rumahnya di Dusun Depok, Desa Sukoreno Kecamatan Sentolo, Kabupaten Kulonprogo, DIY. Akibatnya, Sri Hartati tewas dengan kondisi mengenaskan tergeletak di ruang dapur rumahnya bersimbah darah dan lehernya hampir putus.

Dari hasil informasi yang dihimpun merdeka.com, Sabtu(14/4/2012) tragedi pembunuhan bermula ketika pelaku Samidi alias Gudel Sabtu dini hari sekitar pukul 00.15 WIB pulang dari kerja sebagai tenaga kuli buruh pencari pasir. Setelah sampai di rumah, pelaku meminta istrinya Sri Hartati untuk menyediakan makanan dan minuman karena merasa lapar.

Namun, Sri Hartati tidak menggubrisnya malahan asyik bermain sms dengan seseorang dan tidak menghiraukan perintah suaminya. Akhirnya pelaku menanak nasi sendiri dan masak sendiri untuk makan malam setelah lelah dia bekerja.

Belum sempat selesai memasak pelaku ingin melakukan hubungan intim dengan istrinya yang telah mempunyai tiga anak yang masih terlelap tidur di kamarnya. Namun, istrinya saat dihampirinya di dalam kamar masih saja asyik bermain handphonenya untuk SMS dengan seseorang yang diduga teman laki-laki korban.

Samidi kehilangan kesabaran. Dia mengambil gergaji dan menggorok leher istrinya hingga nyaris putus.

Habisi istri dengan sabit

Seorang suami bernama Darman alias Bujang (42) warga Kabupaten Bangko, Jambi tega membunuh Ismayani (35) yang juga istrinya sendiri karena diduga cemburu.

"Dari hasil pemeriksaan dan olah tempat kejadian perkara ditemukan barang bukti sebilah parang dan sebilah sabit di semak-semak samping rumah korban dan masih terdapat bercak darah," ujar Kasat Reskrim Polres Merangin AKP Syamsi Ubai (10/12/12).

Tersangka Bujang juga mengaku, dirinya tega membunuh istrinya sendiri karena tak pernah mau diajak berhubungan suami istri sejak dua bulan terakhir. Tidak hanya itu, Bujang juga mengaku, istrinya sering memiinta untuk diceraikan.

"Karena masalah tersebut, pasangan suami istri yang telah memiliki dua orang anak ini bertengkar. Saat bertengkar tersebut, tersangka lalu mengambil parang di dapur dan membacok istrinya sebanyak dua kali," tambah Syamsi.

Suami di Tegal bacok istri hingga tewas

Sugiarti meregang nyawa di gubuk suaminya yang bernama Tarwadi. Dia tewas dibunuh suaminya yang marah karena menolak diajak berhubungan intim.

Peristiwa ini terjadi Rabu (09/02/11). Sugiarti tewas dengan sejumlah luka bacokan senjata tajam di tubuh. Usai menghabisi nyawa istrinya, Tarwadi langsung kabur.

Sebenarnya Sugiarti dan Tarwadi sudah pisah ranjang sejak tiga tahun lalu. Namun mereka masih sering bertemu di gubuk tempat tinggal Tarwadi.?

Sugiarti dan seorang anaknya tinggal bersama orangtua tak jauh dari gubuk tempat tinggal Tarwadi. Keduanya kerap cekcok karena masalah ekonomi. Pelaku yang bekerja sebagai penjual mainan anak keliling, sering tidak memberi nafkah.

Benturkan istri ke tembok

Seorang suami berinisial R menyiksa istrinya karena ditolak saat diajak berhubungan intim. Akibat kejadian itu, sang istri mengalami luka memar. Wanita malang itu pun melaporkan kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) ke Polres Jakarta Selatan.

Keterangan yang dihimpun, peristiwa penganiayaan ini bermula pada hari Minggu (20/1) malam kemarin. Saat itu R mengajak istrinya berinisial ND untuk berhubungan intim sekitar pukul 19.00 WIB. Namun, karena anaknya sedang tidur pulas, sang istri menolak saat diajak bersenggama.

Rupanya penolakan sang istri membuat R gelap mata. Tiba-tiba R marah-marah kepada istrinya. Tidak terima, R kemudian menarik rambut ND dan dibenturkan ke tembok. R juga menendang kaki sang istri. Ironisnya lagi, dia mengancam akan membunuh ND.

Atas kejadian tersebut, ND kemudian melaporkan penganiayaan yang dilakukan suaminya ke Mapolres Jakarta Selatan. Kasubag Humas Polres Jakarta Selatan, Komisaris Aswin mengatakan bahwa kasus tersebut sedang dalam proses penyelidikan Unit Perempuan dan Anak. (mdk/ian)