Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Tak dipilih rakyat, Menteri Sudirman diminta tak cari popularitas

Tak dipilih rakyat, Menteri Sudirman diminta tak cari popularitas Sudirman Said. ©2015 Merdeka.com/Muhammad Luthfi Rahman

Merdeka.com - Wakil Ketua DPR RI Agus Hermanto mengungkapkan, perseteruan antara Menteri Energi Sumber Daya dan Mineral (ESDM) Sudirman Said dan Rizal Ramli merupakan contoh yang tidak baik bagi rakyat Indonesia di era demokrasi Indonesia saat ini.

"Ini adalah contoh yang tidak baik. Menurut saya ini harus berhenti dan jangan sampai ada hal-hal seperti ini. Menteri ESDM itu dari dulu sudah kayak gitu. Saya mengimbau bahwa stoplah cari popularitas! Untuk mencari hal-hal sensasi yang tidak baik. Stoplah!" tegas Agus Hermanto kepada merdeka.com saat kunjungan kerjanya di Bandara Ahmad Yani, Kota Semarang, Jawa Tengah Rabu (3/3).

Agus Hermanto menegaskan, kerukunan antar anggota kabinet di bawah Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla harus terjalin dengan baik. Segala persoalan dan selisih pendapat antara anggota kabinet harus berakhir di kabinet. Hal ini karena rakyat tidak menyukai perselisihan yang terjadi antar menteri ini.

Orang lain juga bertanya?

"Dan menurut saya, kerukunan antar kabinet itu harus terjalin. Berhentinya harus dirapat kabinet. Dan tadi juga kepada menteri-menteri terkait juga berselisih segeralah berhenti. Rakyat tidak suka melihat itu," tegasnya.

Agus Hermanto menyatakan, di masa pemerintahan Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono (SBY) sama sekali tidak ada perselisihan antar menteri. Semua persoalan yang terjadi antar menteri pasti harus berhenti dan selesai saat rapat kabinet.

"Tidak ada! Tidak ada! Karena semuanya harus berhenti di rapat kabinet. Sama sekali tidak ada. Dan memang kita demokrasi ada. Tapi demokrasi itu juga ada ruang lingkupnya. Ada kesopanannya, ini adalah perbuatan tidak baik," jelasnya.

Agus Hermanto menilai, langkah Sudirman Said untuk mencari popularitas dengan jalan menjelekkan orang lain sudah berkali-kali terjadi. Sudirman Said menjelekkan orang hanya untuk mencari popularitas dirinya.

"Mencari popularitas dengan menjelekkan orang. Saudara menteri ESDM (Sudirman Said) berapa kali? Dia selalu menjelekkan orang dan mencari popularitas. Menurut saya menteri nggak usah mencari popularitas lah. Wong ya yang milih khan bukan rakyat kok," terangnya.

Agus Hermanto menegaskan, yang layak mencari popularitas adalah anggota dewan. Sementara untuk menteri seperti Sudirman Said tidak usah mencari popularitas karena dia tidak dipilih oleh rakyat. Lain dengan anggota dewan yang jelas-jelas dipilih oleh rakyat. Sehingga perlu untuk mencari popularitas.

"Yang dipilih rakyat anggota dewan. Kalau anggota dewan perlu mencari popularitas. Menteri nggak usah cari popularitas. Kerja dengan baik, performance itu adalah tugas menteri," pungkas Agus Hermanto. (mdk/hhw)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
AHY Bantah Ditawari Jokowi Jadi Menko Polhukam
AHY Bantah Ditawari Jokowi Jadi Menko Polhukam

Setiap tugas yang diberikan oleh negara harus dijaga dan dijalankan dengan sebaik-baiknya.

Baca Selengkapnya
AHY Siapkan Kader Masuk Kabinet Prabowo: Percayakan Tugas Sepenuhnya kepada Saya
AHY Siapkan Kader Masuk Kabinet Prabowo: Percayakan Tugas Sepenuhnya kepada Saya

AHY menegaskan, Partai Demokrat akan mengambil peran di eksekutif hingga legislatif.

Baca Selengkapnya
VIDEO: AHY Tak Tertarik Bahas Hak Angket: Suara Prabowo Berjarak, Tak Perlu Diributkan!
VIDEO: AHY Tak Tertarik Bahas Hak Angket: Suara Prabowo Berjarak, Tak Perlu Diributkan!

AHY mengaku tidak tertarik dengan hak angket karena Pemilu sudah berjalan baik.

Baca Selengkapnya
Sudirman Said Blak-Blakan Alasan Anies Baswedan Tinggalkan AHY untuk Pilih Cak Imin
Sudirman Said Blak-Blakan Alasan Anies Baswedan Tinggalkan AHY untuk Pilih Cak Imin

Sudirman Said Ungkap Fakta Anies Baswedan Tinggalkan AHY

Baca Selengkapnya
VIDEO: Surya Paloh Tak Ngotot Dapat Menteri
VIDEO: Surya Paloh Tak Ngotot Dapat Menteri "Kita Bukan Perjuangkan Prabowo, Ini Etika Politik"

Surya Paloh meyakini, jabatan atau pun kursi menteri bukanlah segalanya

Baca Selengkapnya
AHY Soal Demokrat Masuk Kabinet: Enggak Ada, Tidak Ada Pembahasan Tentang Itu
AHY Soal Demokrat Masuk Kabinet: Enggak Ada, Tidak Ada Pembahasan Tentang Itu

Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengangguk dan tersenyum saat ditanya soal isu Demokrat masuk kabinet pemerintahannya.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Blak-Blakan Surya Paloh soal Kabinet Gemuk Prabowo Hingga Jatah Menteri NasDem
VIDEO: Blak-Blakan Surya Paloh soal Kabinet Gemuk Prabowo Hingga Jatah Menteri NasDem

Surya Paloh memahami penyusunan komposisi kebijakan menjadi hak prerogratif Prabowo Subianto sebagai Presiden RI

Baca Selengkapnya
AHY Tegaskan Pertemuan SBY dan Jokowi Tidak Membahas Tukar Guling Dukungan dengan Jatah Menteri
AHY Tegaskan Pertemuan SBY dan Jokowi Tidak Membahas Tukar Guling Dukungan dengan Jatah Menteri

Pertemuan SBY dan Jokowi didorong oleh para partai politik yang tergabung di KIM

Baca Selengkapnya
Prabowo: Pilkada Saya Jamin Tak Ada Intervensi, Jokowi Tak Pernah Nitip Calon
Prabowo: Pilkada Saya Jamin Tak Ada Intervensi, Jokowi Tak Pernah Nitip Calon

Menurut Prabowo, Pilkada diserahkan pada junior di partai, ia menyatakan tak ada masalah siapapun terpilih di Pilkada.

Baca Selengkapnya
Disebut Dukung Prabowo di Pilpres 2024, Ini Jawaban Jenderal Hendropriyono
Disebut Dukung Prabowo di Pilpres 2024, Ini Jawaban Jenderal Hendropriyono

Jenderal TNI (Purn) AM Hendropriyono menanggapi informasi yang beredar dirinya mendukung Prabowo.

Baca Selengkapnya
AHY Ungkap Keinginan SBY Bertemu Megawati: Selalu Ada Niat Baik Kembali Silaturahmi
AHY Ungkap Keinginan SBY Bertemu Megawati: Selalu Ada Niat Baik Kembali Silaturahmi

AHY menilai tidak ada permusuhan yang abadi antara Megawati dan SBY.

Baca Selengkapnya
Kursi Mensos Diisi Gus Ipul, PDIP Tegaskan Tak Pernah Ajukan Kader Gantikan Posisi Risma
Kursi Mensos Diisi Gus Ipul, PDIP Tegaskan Tak Pernah Ajukan Kader Gantikan Posisi Risma

Gus Ipul menggantikan Risma yang mengundurkan diri karena ikut kontestasi Pilkada Jawa Timur 2024.

Baca Selengkapnya