Tak enak makan dan susah tidur, kakek Sarta gantung diri
Merdeka.com - Ketut Sarta, Kakek berusia 86 tahun, warga Dusun Sumage, Desa Unggahan, Kecamatan Seririt, Buleleng di Bali, ditemukan tewas tergantung di kamar tidur. Dugaan sementara kakek ini nekat mengakhiri hidupnya lantaran selalu mengeluh tidak enak makan dan susah tidur.
Korban pertama kali ditemukan tergantung oleh keluarganya, dengan seutas tali nilon warna kuning yang disambung dengan selendang. Keluarganya yang kaget melihat korban tergantung, langsung memberitahu warga dan diteruskan ke pihak Kepolisian Polsek Seririt.
Anggota Kepolisian yang mendatangi lokasi, mengevakuasi korban dibantu warga setempat. Dari hasil pemeriksaan medis, tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.
-
Bagaimana kondisi korban bunuh diri? Meski kolam yang dikelola oleh warga sekitar tidak terlalu dalam. Namun, ketika warga mengevakuasi korban bunuh diri sering dijumpai dengan kondisi tubuh yang hanya tinggal tulang saja dan sudah tidak berbentuk normal.
-
Kenapa korban gantung diri? 'Korban ditemukan tewas gantung diri di lapak pasar. Tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuhnya,' ungkap Kapolres Musi Rawas AKBP Andi Supriadi.
-
Bagaimana korban gantung diri? Korban tergantung tali nilon warna biru yang ikatkan ke tiang penahan atap tenda terbuat dari besi ukuran 2x4 cm.
-
Bagaimana korban meninggal? 'Dalam proses dari Lampung ke Jakarta ini (korban) pendarahan hebat. Pelaku juga mengetahui bahwa si korban sedang pendarahan. Pelaku ini mengetahui bahwa korban sedang pendarahan hebat, namun dibiarkan saja, sehingga korban kehabisan darah dan meregang nyawa,' kata dia.
-
Apa yang membuat pria di Bantul gantung diri? Kapolsek Dlingo, AKP Basungkowo, menyebutkan EBW diduga memilih gantung diri karena depresi. Namun ia tak menjelaskan penyebab depresi yang dirasakan EBW secara lebih lanjut.
-
Kenapa korban dibunuh? 'Oleh karena pelaku menolak untuk membayar 100 ribu selanjutnya korban memaki-maki dan mengancam pelaku dengan kata-kata yang kasar dan mengancam untuk memanggil abang-abang (keluarga) yang daripada korban,' kata Dirreskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Wira Satya Triputra, Kamis (25/4).
Kasubag Humas Polres Buleleng, AKP Agus Widarma Putra menyebutkan dari hasil keterangan keluarga korban, sebelumnya memang tidak ada masalah yang membuat korban nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri.
"Tidak ada masalah dengan keluarganya, tapi korban sempat dibilang punya sakit darah tinggi, tidak enak makan dan susah tidur setiap malamnya. Ini murni korban tewas gantung diri," jelas AKP Widarma Putra kepada wartawan, Jumat (11/3). (mdk/cob)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Seorang pria renta, SM (70) di Musi Rawas, Sumsel, diduga nekat mengakhiri hidupnya karena sakit hati diusir anak semata wayangnya.
Baca SelengkapnyaKorban ditemukan tewas pada Senin (1/1) sekira pukul 02.45 WIB.
Baca SelengkapnyaPria di Palembang Gantung Diri Karena Ditinggal Anak Istri, Tulis Wasiat Menyentuh Hati
Baca SelengkapnyaSeorang pria bernama Wayan Agus Yutayasa alias Kariasa (39) tewas tergantung setelah bertengkar dan menembaki istrinya menggunakan senapan angin.
Baca SelengkapnyaPihak keluarga korban menolak untuk dilakukan visum.
Baca SelengkapnyaKorban dan istrinya kerap bertengkar dipicu banyak orang datang ke rumah menagih utang.
Baca SelengkapnyaMotif para pelaku adalah ingin mendapatkan keuntungan secara ekonomis dari korban.
Baca SelengkapnyaSeorang pria tua tewas dalam rumahnya di Perumnas III, Kelurahan Arenjaya, Bekasi Timur, Kota Bekasi, Kamis (7/9). Di perutnya tertancap sebilah pisau.
Baca SelengkapnyaKeluarga pun menghentikan proses hukum dengan menolak dilakukan autopsi.
Baca SelengkapnyaSebelum melakukan bunuh diri, SR sempat mengirimkan pesan ke handphone istrinya yang baru melahirkan.
Baca SelengkapnyaKisah yang terjadi di Kabupaten Tulungagung ini bikin miris.
Baca SelengkapnyaJoktan Bani (67) tewas mengenaskan setelah lehernya ditebas putra kandungnya YB alias Yosit (35). Sang anak juga tewas, diduga bunuh diri.
Baca Selengkapnya