Tak hanya bandar, kini pengedar narkoba terancam dihukum mati
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo mempertanyakan perbandingan jumlah pemakai dan pengedar yang mati karena menggunakan narkoba. Hal itu ditanyakan Jokowi saat menghadiri acara pemusnahan barang bukti narkoba di lapangan silang Monumen Nasional (Monas) Jalan Silang Merdeka Barat Daya, Jakarta, Selasa (6/12).
Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Budi Waseso menanggapi hal tersebut mengatakan realitas hari ini, memang pemakai lebih banyak menjadi korban ketimbang pengedar. Pun demikian, Waseso mengakui ketidakseimbangan ini terjadi karena masih lemahnya pengawasan dan pencegahan terhadap peredaran barang haram itu.
"Sekarang tidak seimbang, kalau seimbang berarti jaringan itu sampai tuntas. Artinya kalau kita tuntaskan, jaringan itu tidak akan lagi beroperasi di negara kita," ujar Waseso.
-
Kenapa penyalahgunaan narkoba jadi ancaman besar buat remaja? Penyalahgunaan narkoba merupakan salah satu momok yang mengancam remaja. Berdasar data, terjadi peningkatkan penggunaan narkoba pada anak usia sekolah.
-
Kenapa narkoba sangat berbahaya? Bukan hanya itu, narkoba bisa menimbulkan ketergantungan atau adiksi alias kecanduan yang berujung mengancam nyawa penggunanya.
-
Siapa yang paling berisiko terkena dampak narkoba? Penggunaan narkoba terbukti memengaruhi semua lapisan masyarakat dan tingkat status sosial ekonomi tanpa pandang bulu.
-
Bagaimana narkoba bisa mengancam keberlanjutan negara? 'Kalau generasi muda kita sudah dihancurkan siapa yang akan melanjutkan keberlanjutan negara ini kalau kita tidak selesaikan dari generasi muda,' pungkasnya.
-
Siapa saja yang terlibat dalam memerangi narkoba? Selain itu, Hari Anti Narkotika Internasional mengajak seluruh elemen masyarakat, mulai dari pemerintah, lembaga non-pemerintah, hingga individu, untuk berperan aktif dalam menciptakan lingkungan yang bebas dari narkoba.
-
Bagaimana cara memerangi narkoba? Peringatan ini juga menjadi ajang bagi berbagai negara untuk menunjukkan komitmen mereka dalam memerangi narkoba melalui kebijakan yang efektif, penegakan hukum yang ketat, dan kampanye pendidikan yang luas.
Lantaran masih maraknya peredaran narkoba, Waseso tak membantah jika nantinya bisa menerapkan metode tembak mati kepada pengedar narkoba. Metode tersebut dipopulerkan di Filipina di bawah kepemimpinan Presiden Rodrigo Duterte.
"Bila memang dibutuhkan dan memang bila diharuskan karena ada suatu tindakan perlawanan, kita akan lakukan itu (tembak mati). Dan BNN sendiri sudah dilengkapi dengan persenjataan yang baru dan itu akan kita lakukan dalam penegakan hukum. Tapi kita akan lakukan tindakan tegas sesuai perintah presiden. Kita harus tegas dalam menangani ini, tidak boleh main-main," jelas Waseso.
Sebelumnya, Jokowi meminta Budi menggaris bawahi soal banyaknya pemakai yang menjadi korban peredaran narkoba. Jokowi membandingkan jumlah para bandar dan pemakai yang mati karena barang haram tersebut.
"Kalau kita lihat, 15.000 generasi muda kita mati setiap tahun karena narkoba. Berapa pengedar dan bandar yang mati setiap tahunnya? Ini pertanyaan untuk Kepala BNN supaya dibandingkan," kata Jokowi.
"Tolong ini diberikan garis bawah. Karena betul-betul melihat barang seperti ini kita harus sekali lagi menyatakan perang besar terhadap narkoba," tegas Jokowi.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) RI Komjen Pol Marthinus Hukom menyatakan narkotika lebih dahsyat dan berbahaya dari terorisme.
Baca SelengkapnyaMenurut Jokowi, dari data Badan Narkotika Nasional (BNN) ada 3,6 juta jiwa penyalahgunaan narkoba di Indonesia.
Baca SelengkapnyaKejaksaan Tinggi (Kejati) Sumatera Utara menuntut pidana mati untuk 49 terdakwa kasus narkoba sejak Januari hingga Juli 2024.
Baca SelengkapnyaJaksa berharap hukuman mati bisa membuat efek jera para pengedar narkoba
Baca SelengkapnyaBerdasarkan hasil penelitian BNN, pelajar dan mahasiswa gunakan narkoba terbanyak di Sumut.
Baca SelengkapnyaPemberantasan narkoba di Sumut melibatkan ribuan orang
Baca SelengkapnyaMartinus menyebutkan para bandar beroperasi di sejumlah kampung narkoba dengan memanfaatkan situasi kondisi ekonomi masyarakat.
Baca SelengkapnyaAlat penghisap narkoba ditemukan di tempat Indra Septiarman (26), tersangka pembunuh NKS, ditangkap.
Baca SelengkapnyaHarus ada tindak tegas agar aparat tidak lagi terlibat dalam peredaran narkoba.
Baca SelengkapnyaDi Indonesia tercatat 3,6 juta orang sebagai pengguna narkotika, dengan dinominasi oleh generasi muda.
Baca SelengkapnyaPara hakim dinilai sudah berpengalaman, memiliki kematangan dan kearifan dalam memutuskan perkara.
Baca SelengkapnyaKetiga pelaku mengedarkan narkoba berasal dari jaringan peredaran sabu-sabu dari Malaysia.
Baca Selengkapnya