Tak jadi diperbaiki, JPO rusak dihantam truk di Tol JORR dibongkar
Merdeka.com - Jembatan penyeberangan orang (JPO) di KM 34 Tol JORR mengarah ke Pondok Indah wilayah Bambu Apus, Jakarta Timur bakal dibongkar. JPO yang nyaris ambruk karena dihantam truk tronton pembawa bor perusahaan pertambangan pada akhir bulan lalu itu tidak jadi diperbaiki.
Kasubag Humas & Bina Lingkungan PT JLJ, Puji Astuti, mengatakan pembongkaran akan dimulai pada Sabtu (21/7) malam ketika lalu lintas kendaraan berkurang atau window time.
"Pembongkaran dimulai pukul 21.00 sampai 05.00 WIB," kata Puji, Jumat, (20/7).
-
Kenapa jembatan bambu rapuh? Sayangnya, akses satu-satunya yang menghubungkan antara Desa Katulisan dengan Desa Panyabrangan ini kondisinya memprihatinkan karena sudah rapuh.
-
Apa yang terjadi di jembatan rusak yang sedang diperbaiki? RusakTiga pria di India tewas setelah mobil yang mereka kendarai jatuh dari jembatan rusak yang sedang diperbaiki.
-
Apa penyebab kecelakaan di Tol Jagorawi? Kecelakaan berawal dari dump truk yang menghantam kendaraan Honda City dikemudikan oleh TW.
-
Siapa yang takut lewat jembatan rusak itu? 'Setiap hari harus lewat sini,' kata salah seorang warga Nangklak, Rumsah, mengutip Youtube SCTV Banten, Rabu (10/7).
-
Dimana jembatan ini berada? Berada di jalur masuk Perkebunan Kendenglembudi Desa Karangharjo Kecamatan Glenmore Kabupaten Banyuwangi atau sekitar 10 kilometer dari jalur nasional.
-
Apa penyebab kecelakaan bus di Tol Jombang? Sejauh ini, kepolisian menyimpulkan kecelakaan yang dialami bus disebabkan karena human error atau kelalaian manusia.
Puji mengatakan, pihaknya telah menyiapkan skenario pengaturan lalu lintas agar selama pembongkaran JPO tidak terlalu mengganggu kelancaran lalu lintas di bawahnya.
"JPO yang dibongkar akan terbagi menjadi empat segmen," kata dia.
Puji mengatakan, pembongkaran dimulai dengan pemotongan dan pelepasan satu per satu rangkaian jembatan, dengan bantuan alat berat yang ditempatkan pada satu lajur.
Sehingga diperkirakan akan ada penyempitan pada rentang waktu pembongkaran yang telah ditentukan. Pengangkatan potongan setiap segmen diperkirakan membutuhkan waktu selama kurang lebih 30 menit.
"Kami sudah melakukan persiapan antisipasi kepadatan," kata dia.
Untuk mengantisipasi hal ini, para petugas lapangan JLJ dibantu PJR Jaya IV memasang rambu, pembatas jalan atau rubber cone, papan petunjuk, dan mengarahkan pengguna jalan tol yang mengarah ke Pondok Indah untuk keluar tol di ramp exit Bambu Apus 1.
"Petugas juga akan membagikan sejenis kartu sebagai tiket pengganti untuk masuk kembali di Gerbang Tol (GT) berikutnya, yakni GT Bambu Apus 2 tanpa dipungut biaya," kata dia.
Pengaturan yang sama juga akan dilakukan pada arah sebaliknya.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tak ada korban jiwa dalam insiden ini. Hanya saja, warga kini harus mencari jalan alternatif lain karena jembatan tak bisa dilewati.
Baca SelengkapnyaMengimbau agar masyarakat melarang anak-anak bermain di atas JPO
Baca SelengkapnyaMelakukan rekayasa lalu lintas dari arah Jakarta menuju Sukabumi
Baca SelengkapnyaBeruntung, tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut.
Baca SelengkapnyaDalam proses memutar arah tersebut, membuat ban belakang Fuso masuk ke dalam selokan dan mengenai tiang listrik kereta.
Baca SelengkapnyaJembatan itu merupakan titik tersulit dalam hal perencanaan jalur kereta api milik Perusahaan SDS dari Purwokerto hingga Wonosobo.
Baca SelengkapnyaMemperbaiki jalan tol bocimi yang longsor membutuhkan waktu berbulan-bulan
Baca SelengkapnyaRuntuhnya jembatan ini berdampak pada mobilitas masyarakat karena jembatan ini menghubungkan jalan antara Desa Hambalang menuju Babakanmadang.
Baca SelengkapnyaPihak pengelola jalan tol menduga akibat gerusan air saat hujan deras.
Baca SelengkapnyaSudah bertahun-tahun, jalan raya yang kerap dilalui truk-truk tambang di Parung Panjang, Bogor ini mengalami kerusakan parah.
Baca SelengkapnyaLongsor di Tol Bocimi KM 64 dari Jakarta Menuju Sukabumi, 1 Mobil Terperosok ke Lubang
Baca Selengkapnya"Karena itu alam bukan karena kesalahan pengelola," kata Menhub Budi
Baca Selengkapnya