Tak lagi antik, Rumah Lontiok kini lapuk dan tidak terawat
Merdeka.com - Tempat wisata memang paling dicari saat liburan tiba. Namun apalah daya, ketika sampai di tempat tujuan, lokasi wisata yang akan kita kunjungi malah tidak bisa dimanfaatkan sebagai wisata. Misalnya rumah wisata Lontiok yang berlokasi di Pulau Belimbing Kuok, Kecamatan Bangkinang Barat Kabupaten Kampar Riau. Jika dulu terkenal karena antik, kini lapuk lantaran tidak terawat.
"Saya kecewa jauh-jauh datang ke rumah Lontiok, ternyata kondisinya menyedihkan. Tadinya kami pikir, akan melihat rumah wisata adat yang terawat, bersih sehingga tahu apa saja kebudayaan zaman dulu, atau barang-barang antik yang ada," ujar Rose, warga Pekanbaru saat berbincang dengan merdeka.com, Selasa (10/5).
Namun ternyata, setelah Rose dan keluarganya melewati jalan berbatu dan berlubang, mereka hanya melihat rumah adat yang tidak terurus, tidak ada orang, kosong dan dindingnya sudah banyak yang lapuk.
-
Kenapa warga di Sukamulya merasa takut? Diungkap Maska, jika warga sekitar saat ini mengalami kondisi ketakutan karena topografi tanah di sana yang merupakan perbukitan. Mereka khawatir jika bukit yang ada di Kampung Tengah akan longsor.
-
Kenapa beberapa orang menghindari rumah belakang masjid? Mereka beranggapan bahwa karena masjid merupakan tempat ibadah yang sakral, adanya kehidupan sehari-hari di dekatnya dapat mengganggu konsentrasi dan ketenangan ibadah.
-
Kenapa rumah itu terasa seram? Menurut penuturan sang pemilik, keberadaan rumahnya memang tidak seperti tempat tinggal kebanyakan karena kesan seram dari tempat pemakaman umum yang kerap timbul.
-
Apa yang membuat orang takut? Melihat layar kapal viking di kejauhan saja sudah membuat orang-orang ketakutan.
-
Mengapa tembok berjamur bahaya? Tembok yang rembes dan berjamur tidak hanya mengganggu estetika rumah, tetapi juga dapat membahayakan kesehatan penghuni. Jamur pada tembok dapat memicu alergi dan penyakit pernapasan.
-
Kenapa Rumah Kentang terkenal angker? Anehnya, aroma tersebut hanya muncul di waktu tertentu, sehingga warga mengaitkannya dengan sosok misterius.
"Sekelilingnya banyak semak belukar, termasuk di depan rumah adat itu kelihatan sekali tidak terawat. Sangat disayangkan," keluh Rose.
Rose sudah lama ingin melihat rumah adat Lontiok itu, karena setiap melintas di desa tetsebut, dia membaca plang bertuliskan ada desa wisata. Dalam pikirannya, akan melihat objek wisata yang akan menambah wawasan sejarah Nusantara.
"Jadi penasaran. Ada apa di situ. Kemarin kebetulan libur, dan waktunya pas kami sengaja mampir ke situ, berharap biasanya libur pasti objek wisata dibuka. Ternyata jauh dari harapan. Tidak ada apapun kecuali rumah tua yang tak terawat," ucap Rose.
Padahal, Rose menilai rumah itu lokasinya bagus, karena berada di pinggir sungai dan tidak terlalu jauh dari jalan lintas. Rose berniat, momen liburan kali ini adalah waktu yang tepat untuk mengenalkan budaya kepada anak-anaknya.
Rumah Lontiok ©2016 merdeka.com/abdullah sani
"Dari Pekanbaru, kami membayangkan akan melihat benda-benda tua dan barang-barang antik yang bersejarah. Tapi perjalanan 1,5 jam yang kami tempuh ke desa itu sia-sia. Kami tidak melihat wisata di sana, yang ada hanya bekas wisata yang kini tidak terawat," kata Rose.
Rose mengaku tidak berani masuk ke dalam rumah adat Lontiok tersebut, bukan karena angker atau berhantu, tapi lapuknya bangunan yang dikhawatirkan membahayakan keselamatannya.
"Gimana mau melihat barang-barang antik di dalam rumah Lontiok, masuk saja kami tidak berani, takut ambruk," ujar Rose.
Rose berharap, baik pemerintahan kabupaten Kampar maupun Provinsi Riau, lebih memperhatikan rumah adat dan tempat wisata lainnya. Selain untuk lokasi wisata yang berguna untuk pemerintah dan warga sekitar, juga menghargai dan menghormati hasil karya orangtua terdahulu dengan tidak melupakan sejarah.
Perlu diketahui, Rumah Lontiok berada di Desa Pulau Belimbing Kecamatan Bangkinang Barat, Kabupaten Kampar. Untuk mencapai desa ini dibutuhkan perjalanan darat sejauh lebih kurang 70 km dari kota Pekanbaru.
Sebenarnya, lokasi Rumah Lontiok sangat strategis, letaknya berada di jalan negara, memudahkan wisatawan untuk mengunjunginya. Alat transportasi seperti sepeda motor dan mobil bisa digunakan untuk mencapai lokasi ini. Jika telah sampai di lokasi, kita akan disambut sebuah gapura yang bertuliskan Desa Wisata Pulau Belimbing.
Rumah Lontiok atau disebut Rumah Lancang, dan Rumah Pencalang karena rumah ini bentuk atapnya melengkung ke atas dan runcing. Dindingnya miring keluar dengan hiasan kaki dinding seperti perahu. Menurut kepercayaan orang terdahulu, bentuk rumah itu lambang dari penghormatan kepada Tuhan.
Selain itu, Rumah Adat Lontiok mempunyai anak tangga rumah dengan hitungan ganjil. Bentuk dinding Rumah yang miring keluar seperti miringnya dinding perahu layar yang digunakan sebagai transportasi.
Nama Lontiok dipakai karena bentuk perabung (bubungan) atapnya melentik ke atas. Namun sayang, rumah adat yang diharapkan warga setempat sebagai tempat wisata kini tidak lagi ramai dikunjungi wisatawan. Sebab, tak ada lagi keunikan karena lapuknya bangunan diterjang zaman tanpa perawatan.
Dari segi bentuk, Rumah Lontiok merupakan rumah panggung. Orang tua terdahulu membangunnya dengan tipe konstruksi panggung untuk menghindari bahaya serangan binatang buas dan terjangan banjir.
Sedangkan struktur bangunan Rumah Lontiok memiliki makna yang berkaitan dengan sistem kekerabatan dalam masyarakat Kabupaten Kampar. Serta melambangkan hubungan antar individu, antara orang tua dan anak juga anggota masyarakat lainnya. Selain itu struktur rumah adat ini melambangkan kebesaran sang pencipta.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Suasananya Bikin Merinding, Intip Deretan Potret Rumah Mewah Mendiang Suzzana yang 10 Tahun Ditinggal
Baca SelengkapnyaKondisi rumah mewah putih langganan syuting sinetron ini bikin miris.
Baca SelengkapnyaTak terawat dan usang, begini kondisi rumah mewah putih legendaris yang dulu dijadikan lokasi syuting Indosiar.
Baca SelengkapnyaPemilik akun menjelaskan jika rumah tersebut berada di daerah Cianjur, Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaSebuah rumah di Bandung ini bikin merinding. Tapi bagi automotive enthusiast, pasti lebih terkejut dengan mobil-mobil di dalamnya.
Baca SelengkapnyaPotret rumah artis 80-an yang mewah namun terbengkalai dan udaranya sangat lembab
Baca SelengkapnyaSuasanya bikin merinding dan terkesan angker, ini penampakan rumah masa kecil Ridho Rhoma
Baca SelengkapnyaSeperti apa penampakan dari rumah mewah yang kini terbengkalai tersebut?
Baca SelengkapnyaRuang tamu, pekarangan, hingga sejumlah ruangan di dalamnya nampak begitu luas.
Baca SelengkapnyaDiketahui bahwa bangunan besar ini dulunya dimiliki oleh seorang artis terkenal dan sudah ditinggalkan sejak tahun 1990-an.
Baca SelengkapnyaDari penelusuran yang dilakukan, permukiman ini ditinggalkan penduduknya karena terlalu sering terkena banjir besar.
Baca SelengkapnyaSayangnya pemandian air panas yang dikelilingi pohon rindang itu tinggal kenangan.
Baca Selengkapnya