Tak Lagi Lawan Pandemi, Menkes Siapkan Strategi Hidup dengan Epidemi
Merdeka.com - Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin mengatakan, pihaknya mulai menyusun strategi untuk hidup bersama epidemi. Ia mengatakan, sedikitnya ada tiga poin besar yang akan dilakukan pemerintah dalam implementasinya.
Mengacu pada arahan Presiden Jokowi, Menkes Budi mengatakan upaya-upaya yang nantinya dilakukan untuk menyeimbangkan antara hidup sehat dan hidup bermanfaat secara ekonomi.
“Presiden minta kami untuk bisa mulai menyusun strategi hidup bersama pandemi, bukan hanya strategi penanganan, untuk itu ada beberapa hal yang kami sampaikan,” katanya secara virtual, Senin (23/8).
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
-
Bagaimana Kemenkes RI memperkuat kesiapsiagaan? Kemenkes berkomitmen untuk mengoptimalkan daftar patogen prioritas ini sebagai bagian dari upaya meningkatkan kesiapsiagaan nasional. Salah satu langkah yang diambil adalah memperkuat surveilans rutin, termasuk program ILI (Influenza-like Illness) dan SARI (Severe Acute Respiratory Infections).
-
Bagaimana Kota Medan mengajak warga ikut normalisasi? 'Nah, bapak dan ibu camat, kalau bisa ajak masyarakatnya berpartisipasi dalam kegiatan itu. Jadi, ini tujuannya untuk mengedukasi dan agar tidak ada kesan yang membenarkan bahwa masyarakat boleh membuang sampah ke sungai, nanti dibersihkan oleh pemerintah. Bukan, bukan itu. Kita bangkitkan sama-sama kesadaran masyarakat, ' pesannya.
-
Bagaimana polisi dapat berkontribusi dalam penanganan Covid-19? Operasi Aman Nusa II menjadi studi kasus utama yang memperlihatkan bagaimana kepolisian, dengan sumber daya dan kapasitasnya, dapat berkontribusi signifikan terhadap penanganan krisis kesehatan publik.
-
Apa saja yang menjadi fokus Pemkot Bandung untuk meningkatkan kesehatan? Pemerintah Kota Bandung sudah menuangkannya dalam Rencana Pembangunan Daerah (RPD) 2024-2026 antara lain: menurunkan angka kematian Ibu, menurunkan angka kematian bayi, menurunkan prevalensi stunting, menurukan angka kejadian penyakit, serta meningkatkan indeks kepuasan masyarakat.
-
Mengapa masyarakat diminta waspada? BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi pada Level III atau Siaga yang ditetapkan sejak November 2020.
Sebagai langkah awal, pemerintah akan menegakkan protokol kesehatan yang berbasis teknologi informasi. Artinya, akan ada pemanfaatan lebih luas dan lebih ketat melalui aplikasi peduli lindungi.
“Paling penting agar kita bisa menyeimbangkan antara hidup sehat dan hidup yang bermanfaat secara ekonomi yang paling penting adalah prokes harus disiplin,” jelasnya.
Selanjutnya, Budi menilai, masyarakat dan berbagai pihak perlu tetap waspada terhadap Covid-19 dan protokol kesehatan di masing-masing kota akan dibuka secara bertahap. Ia mengaku telah melakukan kerja sama dengan beberapa asosiasi dalam penyusunan protokol kesehatan tersebut.
“Untuk mulai menyusun protokol kesehatan berbasis teknologi informasi ada aplikasi peduli lindungi yang dipake nasional untuk menjaga implementasi prokes,” tambahnya.
Sehingga penerapan prokes akan dilakukan pada sektor perdagangan, baik modern dan tradisional, lalu sektor transportasi, sektor kerja industri atau perkantoran, dan prokes di bidang pariwisata seperti konser musik, restoran dan lainnya.
Selanjutnya, juga penerapan di sektor pendidikan, prokes di acara keagamaan seperti ritual-ritual keagamaan yang rutin dilakukan.
“Itu akan disusun prokesnya berbasis teknologi informasi memanfaatkan aplikasi peduli lindungi. Sehingga kita bisa membangun hidup bersama Epidemi dengan menyeimbangkan antara sisi kesehatan dengan sisi aktivitas ekonominya,” terang Budi.
Testing dan Tracing Terfokus
Selanjutnya, Budi menambahkan, pihaknya akan tetap meningkatkan pelaksanaan testing dan tracing. Kendati demikian, testing dan tracing ini tidak dilakukan secara massal, hanya menyasar yang benar-benar membutuhkan.
Itu berarti, peningkatan testing dan tracing ini dilakukan untuk kepentingan epidemiolog.
“Bukan untuk skrining, yaitu yang dilakukan ke suspect dan kontak erat yang bergejala. Bukan semua (orang) dites karena akan mengikuti aktivitas tertentu, ini akan kita perkuat,” katanya.
“Ini dibutuhkan untuk kita hidup dengan epidemi. Berubah yang tadinya melawan kita jadi hidup bersama epidemi,” imbuhnya.
Kemudian aspek lainnya adalah dengan memfokuskan pada perawatan atau trapeutik. Nantinya, akan ada pemanfaatan lebih maksimal terkait perawatan di pelayanan kesehatan primer untuk yang menjalani isolasi yang membutuhkan pengobatan dasar.
Dengan demikian, rumah sakit hanya diperuntukkan bagi pasien dengan kasus kritis dan berat. Diakui Menkes, saat ini Kemenkes diperintahkan untuk melakukan kajian.
“Wamenkes diperintahkan untuk melakukan kajian, bagaimana kita bisa fokuskan kritis berat di RS dan mengurangi tingkat kematian kita yang relatif masih tinggi,” tutup Budi.
Reporter: Arief Rahman/Liputan6.com
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Imbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.
Baca SelengkapnyaMasyarakat juga diminta segera melengkapi vaksinasi Covid-19, khususnya pada kelompok berisiko.
Baca SelengkapnyaDari semua perang yang dihadapi manusia, melawan patogen mencatatkan kematian yang paling banyak.
Baca SelengkapnyaMasyarakat diminta lakukan pola hidup bersih dan sehat
Baca SelengkapnyaMeskipun Covid-19 yang muncul saat ini sudah tidak berbahaya seperti dulu.
Baca SelengkapnyaInformasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca SelengkapnyaBudi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaKetua DPR RI Puan Maharani mengingatkan Pemerintah akan pentingnya kesiapan dalam menghadapi potensi pandemi yang mungkin terjadi di masa depan.
Baca SelengkapnyaSejak 27 November sampai 3 Desember kenaikan sebanyak 30 persen.
Baca SelengkapnyaSejumlah patogen dikhawatirkan bisa menjadi ancaman bagi munculnya pandemi baru sehingga jadi perhatian bagi Kemenkes.
Baca SelengkapnyaPB IDI mengimbau masyarakat untuk menerapkan lagi protokol kesehatan seperti memakai masker dan menghindari kerumunan.
Baca SelengkapnyaPenyiapan tempat karantina ini untuk mencegah penularan TBC di Indonesia.
Baca Selengkapnya