Tak lagi syuting, untuk makan saja Om Jin 'Jin dan Jun' kesulitan
Merdeka.com - Hidup seperti roda pedati. Kadang di atas, kadang di bawah. Sepertinya pepatah tersebut tepat menggambarkan kehidupan M Amin, pemeran tokoh Om Jin dalam sinetron 'Jin dan Jun'.
Setelah sempat merasakan kesuksesan berkat sinetron yang diperaninya, Amin menjalani hidup yang memilukan di penghujung karirnya. Setelah tidak bergelut di dunia keartisan, pria keturunan Pakistan ini menghabiskan sisa hidupnya di sebuah rumah yang berada di lingkungan padat Rawa Belong, Kebon Jeruk, Jakarta Barat.
"Pas udah ga syuting-syuting lagi, dia hidupnya begitu. Bahkan buat makan aja di tempat saya, kadang-kadang suka enggak bayar. Ya, saya sih ikhlasin aja," kata tetangga Amin, Aas, saat ditemui merdeka.com di kawasan tempat tinggal Om Jin, Senin (29/6).
-
Dimana warung makan itu berada? Ia kini memiliki sebuah warung makan yang berlokasi di IJ.
-
Dimana Sirajuddin sering mengajak teman-temannya nongkrong? Sirajuddin sering ajak teman-temannya nongkrong di area dekat kolam.
-
Kenapa warung ini selalu ramai? Cita rasa nikmat dengan harga terjangkau membuat warung nasi sambal ini selalu ramai pembeli.
-
Dimana silaturahmi dilakukan? Silaturahmi juga dapat dimanfaatkan sebagai sarana untuk memperbaiki hubungan yang renggang antara individu atau kelompompok.
-
Siapa yang sering menghabiskan waktu di rumah Andika Kangen Band? Kini, pria yang juga dikenal dengan sebutan 'babang tampan' ini lebih banyak menghabiskan waktunya di Lampung, daerah asalnya.
-
Bagaimana suasana warung Ayah Ojak? Tampilan eksterior bangunan warung tampak klasik. Namun interior dalamnya memadukan nuansa modern dengan sentuhan klasik.
Aas menambahkan, karena sudah tidak memiliki kesibukan, Amin kerap menghabiskan waktu untuk mengobrol di warung yang berada di depan gang rumahnya. Tidak hanya itu, Amin juga sering berkeliling, jalan kaki di sekitar wilayah Rawa Belong.
"Pernah beberapa kali, pas lagi jalan kaki itu, dia keserempet mobil. Ada kali dua kali," lanjut Aas.
Di penghujung karirnya, nama pria keturunan Pakistan ini dilupakan begitu saja. Bahkan kabar kematiannya, pada 2013 silam luput dari pemberitaan media massa.
Sinetron yang juga melambungkan nama Syahrul Gunawan ini sempat booming sepanjang tahun 1996 hingga 2001. Sinetron 'Jin dan Jun' ditayangkan di RCTI pada 1996 hingga 2001. Pada 2003, TPI (kini MNC TV) kembali menayangkan sinetron yang diproduksi oleh Multivision Plus tersebut.
(mdk/amn)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya