Tak masalah digaji kecil, Bayu memang bercita-cita menjadi guru
Merdeka.com - Gaji yang diterima cuma Rp 300 ribu per bulan tidak meruntuhkan semangat Bayu Prihartanto (29) guru honorer SD Negeri 4 Wonosari, Gunungkidul, Yogyakarta untuk tetap menjalani pekerjaannya itu. Baginya, menjadi guru tidak sekadar soal gaji semata, tetapi karena cita-cita.
"Saya jadi guru memang sudah cita-cita dari kecil. Saya pengen mengabdi, mengajar, mencerdaskan anak-anak," katanya pada merdeka.com, Rabu (25/11).
Perjalanan menjadi guru pun dilalui dengan penuh perjuangan. Setelah lulus SMA dia mengenyam pendidikan tinggi di Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Yogyakarta.
-
Kapan Hari Guru dirayakan di Indonesia? Di Indonesia, Hari Guru Nasional dirayakan pada tanggal 25 November setiap tahunnya.
-
Bagaimana guru PAUD di Rangkasbitung berjualan basreng? Setelah matang, basreng mereka kemas ke wadah plastik, dan menunggu pembeli langganan datang. “Sehari-hari saya di PAUD, ngajar dan ini sedang usaha basreng untuk sampingan,“ terang Ida, mengutip YouTube SCTV Banten.
-
Apa yang dilakukan guru ini? Pada 2 November 2023, dalam video tersebut, sang guru musik menggambarkan perbedaan drastis antara murid-muridnya yang dapat bersekolah dengan bahagia dan anak-anak Palestina yang mengalami penderitaan yang tak terbayangkan.Gedung sekolah di Palestina telah dihancurkan, guru-serta teman mereka hilang, bahkan keluarga mereka juga tidak selamat dari serangan.
-
Apa yang diberikan Bupati Banyuwangi kepada guru PAUD? Pemkab Banyuwangi kembali menyalurkan insentif bagi guru pendidikan anak usia dini (PAUD). Total insentif tahun ini mencapai Rp. 7,2 miliar yang disalurkan kepada 1.200 guru PAUD non ASN se-Banyuwangi.
-
Bagaimana guru Banyuwangi harus beradaptasi? Guru harus beradaptasi dengan sistem pembelajaran yang sesuai dengan jaman generasi sekarang.
-
Siapa guru inspiratif di Bandung? Hendra merupakan anak pertama dari empat bersaudara. Di keluarganya, Hendra jadi satu-satunya yang penyandang disabilitas. Namun Hendra justru terpacu untuk bisa memperoleh hak pendidikannya, bahkan ia menjadi satu-satunya anak di keluarganya yang menjadi sarjana.'Alhamdulillah sekarang bisa bergabung jadi guru di SMPN 4 Bandung. Saya merupakan satu-satunya anggota keluarga yang memiliki disabilitas. Namun, saya juga satu-satunya di keluarga yang bisa sekolah sampai sarjana,' katanya
"Setelah lulus tahun 2007, saya kemudian jadi guru honorer. Saya tekuni saja sampai sekarang," ujarnya.
Dia meyakini jika menjadi pendidik adalah pekerjaan yang mulia. Meski tidak bisa diandalkan dari aspek ekonomi, tapi itu bukanlah masalah utama.
"Orang hidup itu harus bergerak. Kalau nggak bergerak nggak hidup. Prinsip saya itu. Pokoknya harus bisa. Ya akhirnya ada jalan, meski harus disambi macam-macam," tandasnya.
Bayu pun berusaha untuk tetap profesional. Meski saat malam hari dia harus begadang jualan, dia tetap menyiapkan materi untuk pelajaran.
"Kalau pulang malam jam 10, setelah itu siapkan materi buat besok ngajar. Subuh ke pasar dulu, terus ke sekolah," ujarnya.
Bayu menceritakan perjuangannya merintis usaha warung makan penyetan di sekitaran rumahnya. Karena tak memiliki modal yang cukup, dia pun menggadaikan sepeda motornya untuk modal usaha tersebut.
"Kalau gaji kan gak cukup buat modal, akhirnya gadai motor untuk modal usaha," kenangnya.
Usaha itu pun semula berjalan tersendat. Namun seiring berjalannya waktu, dia mulai mendapatkan pelanggan setia.
"Untungnya istri saya pinter masak. Jadi istri saya yang bikin bumbu ayam, tempe, tahu, terong, nanti saya yang goreng," ujarnya.
Beberapa pelanggan di warung penyetan Bayu pun banyak yang tidak tahu jika Bayu adalah seorang guru. Bayu pun enggan bercerita tentang profesinya kepada pelanggannya.
"Ngapain cerita-cerita. Mereka kan ke sini buat makan, bukan buat sekolah. Wartawan-wartawan Gunungkidul juga sering makan di sini, tadinya nggak tahu kalau saya guru, setelah tahu jadi banyak yang wawancara. Semoga berkah," ungkapnya.
Yuwono, salah seorang pelanggan Bayu pun mengaku kaget ketika mengetahui jika pemilik warung langganannya adalah seorang guru. Dia lebih kaget lagi ketika mengetahui jika gaji Bayu hanya Rp 300 ribu.
"Guru kan sekarang sudah sertifikasi. Kalau ternyata masih ada yang seperti ini saya tidak tahu. Harusnya guru mendapat penghargaan lebih, mereka kan yang bikin orang jadi pintar," katanya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Usai mengajar, pemilik lembaga bernama Ida Susanti itu bergegas pulang untuk membuat basreng secara rumahan.
Baca SelengkapnyaDari hasil berjualan sapu ijuk, ia menyisihkan 4 ribu rupiah setiap harinya dan berhasil membangun sekolah gratis untuk anak-anak.
Baca SelengkapnyaKisah pria yang gagal jadi PNS hingga pernah ditipu temannya. Kini menjadi pengusaha sukses dengan omzet RpRp2,5 miliar.
Baca SelengkapnyaPerjuangan guru yang mengajar di sekolah terpencil ini viral di tiktok, berangkat lewati jalan berlumpur hingga muara.
Baca SelengkapnyaPada tahun 2012, Amin memulai usaha berjualan bubur di Blitar. Awalnya Amin hanya menjual bubur bayi.
Baca SelengkapnyaGaji yang tak seberapa itu sebagian ditabung untuk membantu murid-muridnya yang kesusahan
Baca SelengkapnyaKendati demikian, ia tetap bersyukur dengan apa yang didapatkannya itu.
Baca SelengkapnyaBerjibaku memenuhi kebutuhan hidup, sang guru lantas rela menjadi pemulung usai mengajar.
Baca SelengkapnyaTemukan buku diari ibunya, wanita ini bagikan kisah ayahnya yang menginspirasi.
Baca SelengkapnyaJenderal bintang satu itu saat masih duduk di bangku sekolah dasar rupanya seringkali tiba sebelum kehadiran tukang kebun.
Baca SelengkapnyaAksi bocah baru lulus SD jualan tahu bulat keliling ini viral, banjir simpati.
Baca SelengkapnyaBayu mengawali bisnisnya bersama sang istri. Dia sempat 5 kali berganti jenis usaha sampai ke usaha percetakan.
Baca Selengkapnya