Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Tak masuk tim pemenangan, Teman Ahok pilih kawal sejuta KTP

Tak masuk tim pemenangan, Teman Ahok pilih kawal sejuta KTP Pendiri Teman Ahok Amalia Ayuningtyas. ©2016 merdeka.com/fikri faqih

Merdeka.com - Tidak satu pun nama pendiri Teman Ahok terlihat dalam struktur pemenangan Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat. Sebagian besar nama tim pemenangan adalah kader dari empat partai pendukungnya yakni PDIP, Golkar, NasDem, dan Hanura.

Amalia Ayuningtyas, salah satu pendiri Teman Ahok, tak masalah nama mereka tak dicantumkan dalam tim pemenangan Ahok-Djarot. Dia mengaku susunan tim pemenangan itu sudah dikomunikasikan ke mereka terlebih dahulu sebelum setor ke KPU DKI Jakarta.

"Teman Ahok itu tidak mau masuk dalam struktur tim pemenangan. Tapi Teman Ahok minta untuk didaftarkan ke KPU DKI sebagai relawan. Jadi nanti dalam proses membantu Pak Ahok menjadi gubernur, Teman Ahok tetap ada, jadi otomatis akan melekat dan akuntabel, kalau Teman Ahok bikin kegiatan itu tetap harus sesuai dengan rambu-rambu yang berlaku dari KPU DKI," kata Amalia saat dihubungi wartawan, Rabu (5/10).

Orang lain juga bertanya?

Selain itu, katanya, permintaan tidak dimasukkan ke dalam tim pemenangan karena ini mengurusi dukungan 1 juta KTP yang sudah terkumpul. Menurut Amalia, relawan Teman Ahok bertugas membuat mereka yang telah mengumpulkan KTP tersebut tetap solid memberikan dukungan.

"Pertimbangan kita enggak mau masuk dalam struktur timses, karena tugas untuk mengawal satu juta KTP sendiri itu udah spesifik banget. Jadi menurut kita, temen-temen di sini harus saling melengkapi. Ada yang fungsinya misalnya menghimpun relawan dari mesin partai, ada yang spesialisasinya seperti jasmev di media sosial. Terus ada juga yang spesialisasinya kegiatan di lapangan, lebih ke partisipasi publik, ya kita akan tetap menjaga itu," jelasnya.

"Dan memang temen-temen di timses pun menyambut baik dengan usulan itu. Karena kan memenangkan Pak Ahok tidak bisa dengan satu cara. Harus dengan berbagai macam cara gitu. Kita kalau bisa beriringan lah jalannya gitu. Kan tujuannya untuk memenangkan Ahok. Kalau komunikasi tetap berjalan baik kok," sambungnya.

Dia menegaskan, tidak masuknya nama relawan Teman Ahok bukan karena bisikan pihak tertentu. Termasuk kabar yang menyebut atas usulan PDIP, dia juga membantah.

"Enggak-enggak. Makanya kenapa kita kemarin bikin launching #tetapahok karena sebenarnya untuk menghalau sentimen negatif. Bahkan ini tantangan lah untuk Temen Ahok untuk nunjukin walaupun Teman Ahok tidak terdaftar dalam tim pemenangan, tapi kita tetap bisa melengkapi timses," beber wanita berhijab ini.

"Jadi nanti kalau menyelenggarakan kegiatan, yang jelas pasti ada koordinasi. Karena Teman Ahok juga akan koordinasi dengan temen timses. Kami koordinasi biar enggak bentrok. Acara banyak enggak apa-apa, yang penting enggak saling membingungkan. Misalnya hari ini fokus ke Teman Ahok, besok fokus ke siapa, kami akan saling support," pungkasnya.

(mdk/lia)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Ungkit Pengalaman, Ahok Heran Dharma-Kun Mudah Lolos Tahapan Pilkada Jakarta
Ungkit Pengalaman, Ahok Heran Dharma-Kun Mudah Lolos Tahapan Pilkada Jakarta

Ahok mengaku heran bakal pasangan calon jalur independen Pilkada Jakarta 2024 Dharma Pongrekun-Kun Wardana bisa dengan mudah lolos tahapan Pilkada Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya
Maju Pilkada Jakarta, Pramono Anung Klaim Didukung Ahokers
Maju Pilkada Jakarta, Pramono Anung Klaim Didukung Ahokers

Pramono mengklaim Ahok akan membantu dirinya dan Rano Karno di Pilkada Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya
Ahok Yakin KIM Plus Tak Berani Lawan Kotak Kosong di Pilkada Jakarta
Ahok Yakin KIM Plus Tak Berani Lawan Kotak Kosong di Pilkada Jakarta

Mengumpulkan dukungan untuk maju sebagai calon independen bukan merupakan perkara mudah.

Baca Selengkapnya
Ahok Dukung Ganjar, TKN Prabowo-Gibran: Too Little Too Late, Enggak Ngaruh Sama Sekali
Ahok Dukung Ganjar, TKN Prabowo-Gibran: Too Little Too Late, Enggak Ngaruh Sama Sekali

Habiburokhman yakin rakyat lebih memihak Jokowi dibanding Ahok.

Baca Selengkapnya
Ahok: Saya Mau Ikut Kampanye Ganjar, tapi Dilarang Undang-Undang
Ahok: Saya Mau Ikut Kampanye Ganjar, tapi Dilarang Undang-Undang

Ahok mengaku ingin ikut mengampanyekan Ganjar-Mahfud.

Baca Selengkapnya
Ahok Sempat Ditawari Masuk PSI Usai Bebas Penjara: Saya Tolak
Ahok Sempat Ditawari Masuk PSI Usai Bebas Penjara: Saya Tolak

Ada asumsi Ahok turut berkontribusi atas pendirian PSI.

Baca Selengkapnya
Ahok: Saya Enggak Begitu Paham Sumut
Ahok: Saya Enggak Begitu Paham Sumut

Ahok mengaku ditugaskan untuk membantu PDIP dalam pemenangan pilkada.

Baca Selengkapnya
Ogah Jadi Ketua KPK, Ahok Lebih Ingin Jadi Jaksa Agung atau Menteri Keuangan
Ogah Jadi Ketua KPK, Ahok Lebih Ingin Jadi Jaksa Agung atau Menteri Keuangan

Ahok berandai jika ditawari dan berkesempatan menempati jabatan di pemerintahan.

Baca Selengkapnya
Ahok Ungkap Tugas yang Diberikan Megawati untuk Pilkada 2024
Ahok Ungkap Tugas yang Diberikan Megawati untuk Pilkada 2024

Ahok pada prinsipnya siap untuk ditugaskan di mana saja oleh PDIP.

Baca Selengkapnya
Disinggung Ridwan Kamil Paling Banyak Gusur, Ternyata Ahok Belum Kader PDIP Saat Jadi Gubernur Jakarta
Disinggung Ridwan Kamil Paling Banyak Gusur, Ternyata Ahok Belum Kader PDIP Saat Jadi Gubernur Jakarta

Ridwan Kamil menyinggung mantan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dalam menata kota.

Baca Selengkapnya
Tak Risau Soal KIM Plus di Pilgub Jakarta, Said Abdullah Sebut PDIP Sudah Punya Calon
Tak Risau Soal KIM Plus di Pilgub Jakarta, Said Abdullah Sebut PDIP Sudah Punya Calon

Said menyebut PDIP tinggal menunggu waktu yang tepat untuk mengumumkan nama yang akan diusung di Pilgub Jakarta.

Baca Selengkapnya
Menanti Tanding Ahok dan Bobby di Pilgub Sumut
Menanti Tanding Ahok dan Bobby di Pilgub Sumut

Ahok sudah berkomunikasi dengan politisi PDIP Landen Marbun dan Ketua DPD PDIP Sumatera Utara Rapidin Simbolon.

Baca Selengkapnya