Tak mau Bekasi jadi kota sampah, warga minta Bantargebang ditutup
Merdeka.com - Puluhan warga Kota Bekasi, Jawa Barat, yang tergabung dalam forum Masyarakat Ingin Bekasi Bersih dan Amanah (Mari Bebenah) meminta agar TPST Bantargebang milik Pemerintah DKI Jakarta segera ditutup. Sebab, keberadaan TPST tersebut dianggap banyak merugikan masyarakat Kota Bekasi.
Dalam aksi unjuk rasa di Jalan Raya Ahmad Yani, tadi sore, kelompok masyarakat tersebut mengkampanyekan gerakan Bekasi Kota Patriot Bukan Kota Sampah. Mereka membagi-bagikan stiker berisi ajakan kepada masyarakat agar menolak keberadaan TPST Bantargebang.
"Kami menuntut sekarang juga penutupan TPST Bantargebang, dengan alasan dalam radius lima kilometer sudah terjadi pencemaran lingkungan. Kami ingin menghapus image Kota Bekasi sebagai Kota Sampah," ujar Koordinator Aksi Mari Bebenah, M Husein (40), saat berorasi di depan Tol Bekasi Barat, Jalan Ahmad Yani-Bekasi Selatan, Selasa (5/1).
-
Apa yang bikin warga resah? Momen teror suara ketuk puntu rumah yang terekam di kamera CCTV ini bikin warga sekitar resah.
-
Apa dampak dari banyaknya sampah? Kini, seiring dengan melonjaknya suhu udara di musim panas, ada peringatan baru dari badan-badan bantuan tentang bahaya kesehatan yang ditimbulkan oleh banyaknya sampah.
-
Siapa yang ikut terdampak fenomena bus telolet di Tangerang? “Wah ini sih nggak bener, nggak bener bocah-bocah rame banget asli (mengejar bus telolet di jalan),“ kata pengguna jalan yang merekam ramainya anak-anak di jalan, sembari menuliskan kata meresahkan.
-
Apa yang menyebabkan polusi di Tangsel? Berdasarkan informasi, buruknya kualitas udara di wilayah Kota Tangerang Selatan dipincu oleh tingginya mobilitas transportasi di sana. Belum lagi, masih banyak masyarakat yang membakar sampah rumah tangga sehingga memperburuk kualitas udara.
-
Apa keluhan utama warga Desa Turus Patria? 'Warga di Desa Turus Patria ini punya keluhan terkait beberapa hal. Yang paling utama adalah soal infrastruktur jalan. Sebab akibat akses jalan menuju desa kami rusak, ini menyebabkan semua hal yang ada di daerah kami terasa tertinggal.'
-
Bagaimana TPS Sampah di Liogenteng? Untuk sampah, TPS ini dihias dengan benda-benda yang sudah tidak terpakai macam kemasan kopi saset untuk taplak meja dan karpet, tulisan dari tutup botol minuman dan vas bunga dari botol galon.Kemudian di sana juga terdapat akuarium yang terbuat dari sisa galon besar, sehingga makin terlihat berbeda.
Menurutnya, sejak 1989 lampau pertama kali tempat pembuangan sampah Bantargebang dibuka. Saat itu, masih dinamakan tempat pembuangan akhir (TPA) Bantargebang, tempat pembuangan sampah milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Tiap harinya, DKI Jakarta membuang sampah sekitar 6.000-6.800 ton per hari ke lahan TPST Bantargebang yang luasnya hanya 110,3 hektare. Sementara, air lindi yang berasal dari lima zona pembuangan sampah dialirkan melalui pipa yang ditanam di bawah tanah, kemudian dialirkan ke kolam pengolahan yang disebut instalasi pengolahan air sampah (IPAS).
Dari IPAS semestinya diproses dengan air ke dalam kolam ekualisasi (inlet) selanjutnya diproses melalui penjernihan air lindi, baru dibuang ke luar tempat pembuangan sampah, dengan mutu air yang tidak tercemar.
"Tetapi faktanya hingga saat ini, air lindi ternyata tidak dialirkan ke dalam IPAS, karena lokasi IPAS berada di atas tumpukan sampah. Sehingga air lindi tersebut langsung dibuang ke kali kecil hingga mengalir jauh dari Kelurahan Sumurbatu, Pedurenan, Perumahan Dukuh Zamrud dan seterusnya," katanya.
Sejak awal tempat pembuangan sampah dibuka, Pemerintah DKI Jakarta tidak pernah menyelesaikan pengolahan sampah dengan teknologi "sanitary landfill", hanya beberapa zona saja yang menerapkan teknologi seperti itu.
"Sudah 26 tahun sampah Bantargebang menimbulkan bau menyengat, pencemaran air tanah, air kali, bagi warga sekitar," katanya.
Tempat pembuangan sampah sebelum berganti nama menjadi TPST Bantargebang pernah ditutup Pemerintah Kota Bekasi pada 10 Desember 2001 lalu, namun dibuka kembali setelah diberikan dana kompensasi Rp 100.000 per kepala keluarga (KK) untuk warga di tiga kelurahan yakni Ciketingudik, Cikiwul dan Sumurbatu.
Kini, warga kembali menuntut dilakukan penutupan TPST Bantargebang karena dianggap telah merusak lingkungan hingga radius lima kilometer. Selain itu, pihaknya meminta DKI Jakarta bertanggung jawab terhadap seluruh biaya perbaikan lingkungan Kota Bekasi hingga radius 5 kilometer sehingga ekosistem lingkungan kami sehat kembali, sama seperti sebelum tahun 1989.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Kesiman Kertalangu, Denpasar Timur, telah dibangun pada tahun 2022 dan diresmikan Presiden Jokowi pada Maret lalu.
Baca SelengkapnyaGeger Sampah Warga BSD Tangerang Dibuang Ilegal Bikin Warga Bogor Resah, Polisi Turun Tangan
Baca SelengkapnyaTPAS Pasirbajing, Garut, terbakar sejak beberapa hari terakhir. Warga pun memblokade lokasi itu sehingga pengangkutan sampah dari perkotaan pun terlambat.
Baca SelengkapnyaSebuah jalan di Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat menjadi sorotan usai dipenuhi ceceran sampah.
Baca SelengkapnyaDinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten Tangerang berjanji sasmpah segera diangkut besok.
Baca SelengkapnyaSampah plastik, sisa makanan, dan berbagai limbah rumah tangga lainnya menghambat aliran air di Kali Jatibaru.
Baca SelengkapnyaAksi saling lempar kantong sampah ini terjadi di Lapangan Karang, Kecamatan Kotagede, Kota Yogyakarta pada Selasa (1/8).
Baca SelengkapnyaPetugas juga kesulitan melakukan pemadaman karena tingginya tumpukan sampah yang terbakar, sehingga bagian bawah sulit dipadamkan.
Baca SelengkapnyaMau tak mau, warga bolak balik membersihkan area jalan yang kerap dijadian pengendara sebagai tempat pembuangan sampah liar.
Baca SelengkapnyaTPA Burangkeng rencananya akan diperluas pada tahun 2024 dari 2,5 hektar menjadi 5 hektar.
Baca SelengkapnyaTampak sejumlah kendaraan berlalu-lalang di atas jalan yang penuh dengan kubangan air.
Baca Selengkapnya