Tak mau beli teknologi asing, TNI luncurkan Alutsista sendiri
Merdeka.com - Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD) hari ini meluncurkan alat rekayasa teknologi. Dengan memiliki teknologi sendiri, diharapkan TNI AD dapat meningkatkan alat utama sistem pertahanan (Alutsista) di Indonesia.
Kepala Staf TNI AD (Kasad) Jenderal Budiman mengatakan peluncuran teknologi ini diharapkan dapat berguna dan bermanfaat bagi kepentingan bangsa dan negara Indonesia.
"Pada 6 bulan yang lalu saya pernah berjanji TNI AD akan melakukan riset berbagai alat peralatan dalam rangka meningkatkan kapabilitas alutsista dan sistem pertahanan kita. Pada akhirnya kemandirian bangsa kita, dari riset ini agar berguna pada bangsa ini, dapat bermanfaat bagi bangsa dan negara serta bisa untuk masyarakat umum," kata Budiman saat konferensi pers 'Launching Hasil Riset Berbasis Teknologi Tinggi TNI AD' di Mabes TNI AD, Jakarta Pusat, Senin, (7/4).
-
Bagaimana TNI AU modernisasi alutsista? Tiga tahun terakhir, pemerintah mengalokasikan anggaran cukup besar untuk modernisasi alutsista dalam negeri.
-
Apa yang dibeli TNI dari Blok Timur? Mulai dari kendaraan lapis baja, artileri medan, hingga roket dan alutsista lain.
-
Apa yang dilakukan TNI? Peristiwa penyiksaan yang dilakukan sejumlah prajurit TNI terhadap seorang warga Papua diduga merupakan anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) viral di media sosial.
-
Apa yang TNI AU beli dari Blok Timur? Sejumlah senjata dari Blok Timur sukses diboyong ke Indonesia. Indonesia juga mendapat pesawat pengebom IL-28, dan helikopter Mi-4.
-
Apa kekuatan utama TNI? Situs pemeringkat kekuatan militer Global Fire Power (GFP) menaikkan peringkat TNI menjadi tentara ke-13 terkuat di dunia.
-
Mengapa Jokowi meminta TNI-Polri belajar teknologi? Maka dari itu, Jokowi menilai penguasaan teknologi semakin dibutuhkan. Sehingga, TNI-Polri mesti adaptif mempelajari ilmu pengetahuan teknologi.
Budiman menuturkan, untuk membuat teknologi semacam ini TNI AD tak perlu mengeluarkan dana yang besar. Sebab, kata dia, dengan bekerja sama kepada lembaga atau institusi akademik maka TNI AD tak perlu membeli Alutsista dari negara lain.
"Ini dilakukan litbang angkatan darat bersama Universitas Surya yang berinisiatif melakukan riset. Kita yang mendorong, bisa mengembangkan kemudian memperbesar hasil teknologi kita. Sehingga tidak berpikir dari luar, ternyata kita bisa membuat kualitas yang baik," ujarnya.
Menurut Budiman, apabila TNI AD membeli teknologi luar negeri maka kemandirian tentara Indonesia tak dapat bekerja dengan baik.
"Alat kita juga hebat, bisa lebih kuat. Oleh sebab itu perlu ada kemandirian sehingga banyak keuangan negara bisa hemat. Atau dengan ini bisa jauh lebih besar," imbuh jenderal bintang empat ini.
Berikut teknologi alutsista yang dipamerkan TNI AD hari ini:
1. Pusat Penerbangan Angkatan Darat: Gyrocopter
2. Direktorat Perhubungan Angkatan Darat: nano satelit, open BTS, mesh networking communication system, radio VHF produk PT CMI Teknologi, dan battle management system
3. Direktorat Peralatan Angkatan Darat: konversi BBM ke BBG, simulasi modifikasi mobil tempur anti panas, simulasi senjata ani panas
4. Direktorat Perbekalan dan Angkutan Angkatan Darat melaksanakan kegiatan litbang energi mandiri
5. Direktorat Topografi Angkatan Darat: GPS Tracking System Automatic Package Reporting System, multirotor, dan flapping wing air vehicle
6. Dinas Penelitian dan Pengembangan Angkatan Darat: Unmanned Aerial Vehicles (UAV) autopilot, simulasi menembak laser gun, dan integrated optronics defence system
7. Dinas Informasi dan Pengolahan Data: migrasi jaringan IPV 4 ke IPV 6.
8. Direktorad Zeni Angkatan Darat: jammer perusak sinyal, penyala ledakan fungsi ganda, alat koreksi perkenaan senapan lapangan, aplikasi Garjas dan pola hidup sehat, serta alat pengendali senjata jarak jauh. (mdk/gib)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Juru Bicara TPN Ganjar Pranowo-Mahfud Md, Patria Gintings mengkritisi mahalnya biaya pengadaan alutsista, termasuk pembelian alutsista bekas.
Baca SelengkapnyaMoeldoko menyebut, pada zaman dulu TNI memiliki yayasan yang cenderung digunakan untuk alat bisnis. Saat ini hal tersebut sudah tidak ada lagi di TNI.
Baca SelengkapnyaPenambahan alutsista ini membuat TNI semakin disegani dan ditakuti dunia. Terlebih, kekuatan militer Indonesia di peringkat ke-15 dari 140 negara di dunia.
Baca Selengkapnyapembicaraan itu berlangsung di sela-sela rapat terbatas (ratas) bersama Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (5/8)
Baca SelengkapnyaPrabowo menegaskan, beli alutsista hanya untuk memperkokoh pertahanan Indonesia.
Baca SelengkapnyaTNI melakukan terobosan untuk menghadapi ancaman perang di masa depan. Salah satunya melibatkan unsur siber dan drone
Baca SelengkapnyaAlat Utama Sistem Senjata (Alutsista) dibutuhkan sebagai urat nadi pertahanan. Pelindung langit Indonesia.
Baca SelengkapnyaTak heran jika produksi barang nasional masih kalah dengan produk dari luar negeri.
Baca SelengkapnyaPihak Apple berupaya menemui pejabat Kementerian Perindustrian demi iPhone 16 bisa terjual di Indonesia.
Baca SelengkapnyaAlutsista tersebut dikembangkan dari kerja sama dua pabrik asal Turki FNSS dan PT Pindad Indonesia.
Baca SelengkapnyaJokowi mengingatkan pembelian alutsista TNI harus dilakukan dengan bijak.
Baca SelengkapnyaAnak bangsa bisa melakukan inovasi teknologi melalui proses riset dan pengembangan. Hal ini akan sangat berguna untuk lebih memacu produktivitas.
Baca Selengkapnya