Tak mau buat gaduh hingga ada urusan, alasan Rizieq tak kunjung pulang

Merdeka.com - Pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Syihab dikabarkan akan kembali ke tanah air usai menjalankan ibadah haji. Namun, hal itu nampak tak akan terjadi. Kuasa Hukum Rizieq, Sugito Atmo Pawiro mengatakan kliennya menunda kepulangannya.

"Enggak jadi (pulang usai lebaran haji). Katanya nanti dulu Sugito, masih ada yang harus saya kerjakan di sini. Begitu kata beliau," ujar Sugito saat dihubungi merdeka.com, Kamis (21/9).

Selain ada urusan, Sugito menyebutkan kalau Rizieq enggan membuat kegaduhan saat dirinya tiba di Indonesia. Sebab, hingga kini kasus tersebut masih hangat dibicarakan.

"Lebih baik saya sini saja dulu, dari pada nanti saya balik hiruk pikuk mendingan saya di Arab Saudi dulu," katanya menirukan ucapan Rizieq.

Sugito tak mengetahui persis waktu kepulangan kliennya ke tanah air. "Belum tahu pastinya kapan akan balik. Yang pasti beliau masih ada kerjaan di sana," pungkasnya.

Kepulangan Rizieq dari Arab Saudi hingga kini tak kunjung terlaksana. Sebelumnya imam besar FPI itu dikabarkan akan pulang setelah lebaran Idul Fitri, namun tidak jadi karena dia kemudian berlebaran di Yaman.

Pengacara Rizieq yang lain, Kapitra Ampera menyebut Rizieq akan pulang sebelum HUT kemerdekaan RI 17 Agustus lalu untuk menghadiri milad FPI. "Tanggal 15 Agustus kita jemput. Iya dilewati saja prosesnya," ujar Kapitra kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (2/8).

Namun dengan dalih akan menimbulkan suasana yang tidak kondusif, kepulangan Rizieq kembali batal. "Cuma masalahnya umat belum siap. Kalau mencederai, tentu umat tidak terima. Tapi kalau ada jaminan, bahwa keadilan itu tidak ada kepentingan-kepentingan, tentu tidak ada salahnya," ucap Kapitra.

Sedangkan pengacara Rizieq, Eggy Sudjana menyatakan bahwa Rizieq ingin sekali kembali ke tanah air. Eggy menyebut salah satu persyaratan yang diminta adalah polisi tidak akan menangkap dirinya jika kembali ke Indonesia, terutama atas kasus chat mesum dengan Firza Husein.

"Habib dengan sadar mau pulang kalau datang tidak ditangkap. Dia berjanji tidak akan terjadi kerusuhan dan hal-hal lain," kata Eggy di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis (14/9).

Selain meminta kepada polisi agar dirinya tidak ditangkap, Rizieq melalui Eggy juga meminta kepada Presiden Joko Widodo agar polisi segera menerbitkan Surat Perintah Penghentian Penyidikan (SP3). Hal itu untuk menghindari hal-hal yang tak diinginkan.

Lebih lanjut, Eggy menambahkan jika Rizieq ditangkap, maka kliennya itu tak akan mampu untuk mencegah daya radikalisme para pengikutnya. "Belum lagi jika ada pihak-pihak lain yang mendompleng situasi itu. Jadi garansinya di presiden," ucapnya.

Pulang atau tidaknya Rizieq, lanjut Eggy, keputusan ada di tangan Jokowi. "Kalau Presiden mengatakan silakan Habib Rizieq pulang, maka semua dalam kondisi aman. Karena presiden adalah panglima tertinggi dari TNI dan Polri. Jadi dia berhak katakan keadaan itu," ujarnya.