Tak Pakai Pemandu Wisata, Wisatawan asal Swiss Terjebak di Hutan Raja Ampat
Merdeka.com - Aurelien, seorang wisatawan asing asal Swiss dilaporkan terjebak di dalam hutan Misool, Raja Ampat, Provinsi Papua Barat.
Aurelien masuk dan melakukan perjalanan wisata di Misool, Kabupaten Raja Ampat, tanpa pemandu wisata. Kini, pria asal Swiss tersebut sedang dalam evaluasi oleh tim Basarnas Sorong.
Kepala Kantor Basarnas Sorong, Sunarto saat dikonfirmasi membenarkan bahwa ada seorang wisatawan asing asal Swiss terjebak di hutan Misool Raja Ampat, Selasa (8/10) diberitakan Antara.
-
Siapa yang pernah mengunjungi Raja Ampat? Presiden Joko Widodo pernah mengunjungi Raja Ampat.
-
Bagaimana Raja Ampat menarik wisatawan? Dengan berbagai keindahan dan keunikan surga bawah laut Raja Ampat, maka tak heran apabila banyak turis mancanegara yang rela jauh-jauh datang ke wilayah timur Indonesia ini.
-
Dimana warga berlibur? Sejumlah pengunjung tampak meramaikan kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta, pada Kamis (8/2/2024). Libur panjang Isra Mikraj dan Tahun baru Imlek 2024 dimanfaatkan sejumlah warga untuk berekreasi di Monas.
-
Kenapa Raja Ampat jadi tujuan wisata populer? Raja Ampat termasuk destinasi wisata terpopuler di Indonesia. Setiap tahun, banyak turis asing berkunjung untuk melihat keindahan dan keunikan Raja Ampat.
-
Apa yang dialami oleh para wisatawan? Tujuh orang turis, di antaranya empat warga negara Australia, mengalami gejala seperti mual, muntah, dan masalah neurologis setelah mengonsumsi koktail pina colada di sebuah resor bintang lima.
-
Dimana Raja Ampat berada? Jauh dari hiruk pikuk kota metropolitan, Raja Ampat memiliki suguhan alam yang begitu mengagumkan.
Dia mengatakan, wisatawan asing tersebut melakukan perjalanan darat dari Kampung Gamta menuju Kampung Atkari Misool, Raja Ampat dengan lama perjalanan 10 hari.
Namun setelah lewat dari satu minggu, wisatawan tersebut meminta pertolongan dengan melaporkan kontak darurat International Emergency Response Coordination Center (IERCC) 911 agar dievakuasi.
Menurut Sunarto, korban meminta dievakuasi karena logistik telah habis dan tidak dapat melanjutkan perjalanan sampai ke tujuan yang telah direncanakan.
"Saat ini tim dari Basarnas Sorong sedang melaksanakan perjalanan dengan jalan darat menuju titik dimana korban berada yakni Hutan Atkari untuk mengevakuasi korban," ujar Sunarto.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tak bawa SIM saat razia, rombongan wanita ini memutuskan untuk melintasi jalan tikus.
Baca SelengkapnyaRumah-rumah di sana sudah diwariskan secara turun-temurun
Baca SelengkapnyaGunung Patah mempunyai medan pendakian yang sulit, tutupan hutan yang rapat akan menghambat perjalanan yang bisa berhari-hari.
Baca SelengkapnyaSaat musim hujan tiba, kampung itu benar-benar terisolir karena jalan ke sana terhalang aliran air sungai yang deras
Baca SelengkapnyaMereka diduga hendak diselundupkan ke Australia melalui perairan laut Kabupaten Sukabumi.
Baca SelengkapnyaMemasuki hari kedua pecarian, tim sudah melibat TNI dan Polri.
Baca SelengkapnyaSaat musim tanam tiba, para perantau itu pulang sebentar untuk menanam jagung dan selanjutnya pergi merantau lagi
Baca SelengkapnyaEvakuasi dimulai pada tanggal 18 Agustus pukul 13.00 WIB, dari pintu rimba menuju Shelter satu dan berakhir pukul 19.00 WIB di Shelter tiga.
Baca SelengkapnyaSebuah kampung terpencil tengah hutan dihuni para lansia. Bagaimana kehidupan mereka di sana?
Baca SelengkapnyaEmpat orang yang sedang mencari air di hutan tersesat di Alas Purwo. Ini yang terjadi.
Baca SelengkapnyaSeorang pensiunan jenderal Polisi bintang dua, pernah bertugas naik turun gunung di Kalimantan tanpa menggunakan alas kaki.
Baca Selengkapnya