Tak puas pembagian raskin, warga rusak Kantor Wali Nagari
Merdeka.com - Kantor Wali Nagari Taluak, Kecamatan Lintau Buo, Tanah Datar, Sumatera Barat, dirusak warga. Warga marah lantaran tidak puas dengan pembagian beras raskin yang diduga tidak tepat sasaran.
Kepala Kepolisian Sektor (Polsek) Lintau Buo, Iptu Jonheriswan Bot mengatakan, peristiwa tersebut terjadi, Selasa (31/5), setelah mendapat informasi dari masyarakat.
"Setalah dapat informasi dari msyarakat, kami langsung turunkan anggota ke lokasi Kejadian Perkara (TKP). Terlihat ratusan masyarakat sudah berada di lokasi kejadian," ujar Jonheriswan, Rabu (1/6).
-
Kenapa warga resah? Momen teror suara ketuk puntu rumah yang terekam di kamera CCTV ini bikin warga sekitar resah.
-
Apa yang bikin warga resah? Momen teror suara ketuk puntu rumah yang terekam di kamera CCTV ini bikin warga sekitar resah.
-
Mengapa eksekusi lahan itu ricuh? Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jambi Kombes Pol Andri Ananta Yudhistira membenarkan anggotanya mengalami luka akibat sabetan sajam saat PN Jambi melakukan eksekusi.
-
Kenapa Ganjar bilang rakyat sering sakit hati? 'Maka insyaallah Ganjar-Mahfud akan membawa amanah ini, agar kita lagi-lagi saya ceritakan sering kali rakyat sakit hati karena kepercayaan yang diberikan tidak amanah, ketika berbicara seringkali bohong, betul. Ketika dikasih kepercayaan sering kali berkhianat,' tegas Ganjar.
-
Mengapa orang merasa kecewa? Kecewa adalah puncak dari kemarahan yang sudah tidak bisa lagi dilampiaskan melalui emosi yang meluap-luap.
-
Apa yang dialami warga Musi Rawas? Banjir memaksa warga Musi Rawas beraktivitas di atap rumah.
Masyarakat ketika itu, masih kata Jonheriswan, sedang anarkis dengan melakukan pembakaran ban dan pengrusakan kantor Wali Nagari.
"Kami bersama anggota langsung mengamankan kondis yang sedang memanas tersebut, sehingga dilakukan perundingan dengan berbagai unsur masyarakat, mulai dari Badan Perwakilan rakyat nagari (BPRN), Kerapatan Adat nagari (KAN), pemuda dan tokoh masyarakat lainnya," papar Jonheriswan.
Peristiwa tersebut terjadi berawal dari kecurigaan masyarakat terhadap Pejabat Wali Nagari, Idrus yang diduga mengambil beras Raskin itu untuk dibagikan ke beberapa masyarakat.
Perbuatan Pejabat Wali Nagari tersebut diketahui oleh warga sekitar, lampu di komplek kantor saat itu dimatikan sehingga menimbulkan kecurugaan masyarakat.
"Spontan masyarakat berkumpul untuk melakukan perbuatan anarkis di komplek kantor," tutur Jonheriswan.
Saat ini jelasnya, kasus tersebut sudah ditangani oleh Pemda dan instansi terkait lainnya. "Masyarakat juga menuntut pemecatan Pejabat Wali Nagari dan pembagian raskin sesuai dengan peruntukannya," katanya dikutip dari Antara.
Masyarakat Nagari Taluak, Buyung, menjelaskan kemarahan warga itu memuncak karena pembagian Raskin selama ini sering tidak tepat sasaran.
"Pejabat Wali Nagari selama ini terkesan diskriminasi. Kami ingin penyaluran raskin tepat sasaran," kata Buyung. (mdk/cob)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Rumah warga dibongkar dalam proyek pembangunan jalan provinsi di IKN.
Baca SelengkapnyaMereka juga sempat memblokir jalan Raya Cakung hingga membuat kemacetan arah Cakung.
Baca SelengkapnyaAda komunikasi tidak berjalan baik antara aparat mengawal proses relokasi dengan warga yang menolak pembangunan Proyek Rempang Eco City.
Baca SelengkapnyaWarga membawa truk pengangkut sampah lalu menumpahkannya di kedua kantor itu.
Baca SelengkapnyaBerikut momen warga Kalimantan Barat nekat buang sampah bertruk-truk di kantor Bupati dan DPRD.
Baca SelengkapnyaMahfud mengatakan warga Rempang sudah sepakat untuk direlokasi sebelum peristiwa bentrokan
Baca SelengkapnyaRatusan warga Air Bangis, Kabupaten Pasaman Barat, melanjutkan aksi unjuk rasa di depan Kantor Gubernur Sumbar, Jalan Sudirman, Padang, Rabu (2/8).
Baca SelengkapnyaKeracunan diduga akibat santapan nasi kotak yang dibagikan pada acara reses anggota DPRD Kota Cimahi, pada Sabtu (22/7) lalu.
Baca SelengkapnyaWarga sudah berulang kali mencari keadilan dengan cara melapor ke pemda setempat. Tetapi suara hati mereka dianggap angin lalu.
Baca SelengkapnyaBeredar di media sosial, warga ramai-ramai mancing di sebuah kubangan. Terlihat lubang tersebut berukuran cukup besar dan berada di tengah jalan.
Baca SelengkapnyaHondo mengatakan untuk mengetahui penyebab terjadinya keracunan massal ini sudah ditangani oleh pihak Dinkes Kabupaten Sukabumi serta aparat kepolisian.
Baca SelengkapnyaViral video kericuhan antara anggota Polresta Padang dengan masyarakat Air Bangis dan Pasaman Barat
Baca Selengkapnya