Tak Pulang Usai Pamit Ngaji, ABG Ini Malah Ikut Demo Bela Rizieq di Kejari Tasik
Merdeka.com - Kokom (49), Senin (12/7) malam datang ke Polres Tasikmalaya sambil menangis tersedu. Dia menangis karena tidak menyangka anaknya yang masih 12 tahun ditangkap polisi karena terlibat melakukan aksi vandalisme di Kantor Kejaksaan Negeri Tasikmalaya dalam aksi bela Muhammad Rizieq Syihab (HRS).
Saat kokom masuk ke ruang Satuan Reserse Kriminal Polres Tasikmalaya, Kokom mendapati anaknya sedang diperiksa. Sadar ibunya datang, sang anak langsung berlari dan memeluk hingga bersujud. Tidak hanya itu, dia pun menyesali perbuatannya yang telah membohongi wanita yang telah melahirkannya.
"Tadi anak saya bilangnya mau mengaji. Sempat juga minta uang Rp 2.000 dan saya kasih. Tapi sampai sore anak saya ga pulang-pulang,” kata warga Kecamatan Cigalontang, Kabupaten Tasikmalaya ini.
-
Siapa yang menemukan bayi tersebut? Bayi mungil yang diberi nama Bella oleh ART Nana Mirdad, yang pertama kali menemukannya, akhirnya bisa tenang dan tertidur setelah merasa hangat dan kenyang setelah minum susu.
-
Bagaimana Kompol Syarif mengenal anak mantan komandannya? Rupanya, Ayah dari Althaf dan Ahnaf dulunya sempat menjadi Komandan dari Kompol Syarif. Saat itu, Kompol Syarif masih bertugas di Polres Metro Tangerang Kota.
-
Siapa yang menemukan jejak kaki anak? Dua jejak kaki ditemukan di Schoningen berukuran kecil dan tampaknya jejak anak kecil, kata peneliti.
-
Siapa yang terjaring razia? Hasilnya, puluhan muda-mudi yang bukan suami istri terjaring razia saat asyik berduaan di sejumlah kamar kos.
-
Siapa yang menemukan makam ibu dan anak? Sumber: Arkeonews Makam ini ditemukan 2004 selama proyek pembangunan di daerah yang dikenal sebagai pemakaman Romawi kuno di timur kota Ovilava (kini Wels di Austria Hulu).
-
Siapa yang ditangkap? Personel Brimob menangkap pria berinisial I, P, G yang diduga sebagai pemakai dan WA sebagai bandar dan perempuan N sebagai pemakai pada Rabu (19/6) dini hari.
Karena anaknya yang tidak kunjung pulang, Kokom pun khawatir. Ia bersegera mencari keberadaan anaknya ke sejumlah teman-temannya. Teman-teman dari anaknya rupanya memberikan kabar yang tidak mengenakan baginya.
“Teman-teman anak saya menyebut kalau anak saya ada di kantor polisi, Polres Tasikmalaya. Katanya anak saya ditangkap polisi saat melakukan aksi,” sebut Kokom.
Kokom mengaku tidak mengetahui kalau anaknya ikut melakukan aksi demonstrasi. Biasanya, jika anaknya izin berangkat untuk mengaji, maka di sore hari sudah kembali ke rumah lagi.
Ia mengaku sangat menyayangkan akan kebohongan yang sudah dilakukan oleh anaknya. Di hadapan polisi, Kokom meminta agar anaknya tidak melakukan kebohongan lagi kepadanya. Hal tersebut pun langsung diiyakan oleh anaknya.
Sebelumnya, sekelompok orang yang mengaku sebagai pendukung Rizieq Syihab, melakukan aksi unjuk rasa di depan Kantor Kejaksaan Negeri Tasikmalaya, Jawa Barat, Senin (12/7). Mereka menuntut agar HRS dibebaskan. Aksi tersebut diwarnai kericuhan dan sempat terjadi bentrokan dengan aparat yang melakukan penjagaan. Seorang polisi terluka dalam peristiwa tersebut.
Kapolres Tasikmalaya, AKBP Rimsyahtono mengatakan bahwa awalnya massa datang ke kantor Kejaksaan Negeri Tasikmalaya untuk menyampaikan aspirasi. "Di tengah aksi, terjadi kericuhan saat mereka memaksa untuk masuk ke dalam kantor kejaksaan," kata Rimsyahtono saat dikonfirmasi.
Kepolisian Resor Tasikmalaya, memeriksa 31 orang yang berhasil diamankan dalam demo berujung kericuhan yang terjadi di depan kantor Kejaksaan Negeri Tasikmalaya, Senin (12/7). Dari 31 orang tersebut, diketahui 13 orang di antaranya masih anak-anak.
"Sementara ini masih dilakukan pendalaman," kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Tasikmalaya, AKP Hario Prasetyo Seno kepada wartawan.
Dia mengungkapkan bahwa berdasarkan pemeriksaan awal kepada 31 orang yang berhasil diamankan, mayoritas ternyata adalah pengangguran, anak punk, hingga anggota geng motor. Tidak hanya itu saja, setelah dilakukan pendataan, dari 31 orang itu juga, 13 orang di antaranya masih anak di bawah umur, dan 18 lainnya orang dewasa.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kepolisian Resor Tangerang Selatan telah menerima penyerahan diri Ra (22), wanita yang diduga melakukan pelecehan seksual terhadap anak balitanya.
Baca SelengkapnyaKeluarga berharap kepolisian dapat membantu menemukan keponakannya.
Baca SelengkapnyaPolisi mengungkapkan orang tua korban inisial ZP (5) mengaku sempat tidak menaruh rasa curiga terhadap IJ (54) sebelum melakukan penyanderaan
Baca SelengkapnyaIqbal Ramadhan merupakan lulusan Fakultas Hukum Universitas Al Azhar. Selama berkuliah, Iqbal juga diketahui aktif di kampus.
Baca SelengkapnyaWarga mengaku resah dengan kejadian tersebut, terlebih pelaku melakukan pembunuhan terhadap anak kandungnya yang masih balita.
Baca SelengkapnyaDia dibawa oleh seorang pria berinisial A (18) yang dikenal melalui media sosial.
Baca SelengkapnyaKata Machica, anaknya mengalami luka akibat bentrokan demo kemarin.
Baca SelengkapnyaMenampilkan rekaman ketika si wanita dihampiri sejumlah petugas dari Polda Metro Jaya
Baca SelengkapnyaAnak di Tasikmalaya Ancam Bacok Leher Ibu Pakai Kapak, Ini Penyebabnya
Baca SelengkapnyaKapolsek Pasar Minggu, Kompol Anggiat Sinambela membenarkan adanya kejadian penyanderaan bocah itu. Kepolisian menyebut pelaku merupakan ayah korban sendiri.
Baca SelengkapnyaSalah satu anggota Perkumpulan Pejuang Anak Indonesia mengeluhkan sulitnya bertemu darah dagingnya.
Baca SelengkapnyaPelaku telah diamankan di Polres Jakarta Selatan untuk diperiksa lebih lanjut.
Baca Selengkapnya