Tak punya biaya, pedagang asongan lahirkan bayi sendirian
Merdeka.com - Sukatmi (30), seorang penjual kopi di Pelabuhan Merak terpaksa melakukan persalinan seorang diri akibat tidak mempunyai biaya. Sang bayi berjenis kelamin laki-laki yang dilahirkan hanya bertahan hidup satu hari karena tidak mendapatkan perawatan.
Peristiwa itu berawal dari kecurigaan warga yang mencium bau amis di sekitar lokasi kontrakan Sukatmi di Lingkungan Sudimampir, Kelurahan Taman Sari, Kecamatan Pulomerak, Cilegon, Banten.
Saat ditemukan di kontrakannya yang berada di lantai dua pada Selasa (19/2) kemarin, Sukatmi dalam keadaan lemas dan berlumuran darah. Sementara posisi bayi berada di atas sebuah bantal tepat di sebelah ibunya sudah dalam keadaan tak bernyawa.
-
Bagaimana bayi bisa ditinggal sendirian? 'Bayi dapat ditinggal sendirian untuk tidur siang, terutama jika mereka berada di kasur yang kokoh tanpa selimut atau bantal berbulu, dengan pakaian yang pas, seperti yang direkomendasikan untuk mencegah SIDS,' terang Dr. Howe.
-
Bagaimana kondisi bayi tersebut? Dengan suhu badan yang rendah mencapai 35,7 derajat Celsius saat tiba di rumah sakit, si kecil yang mengalami hipotermia dihangatkan dan diberikan pertolongan pertama secara intensif.
-
Apa yang terjadi pada bayi tersebut? 'Tapi bayi itu selamat. Dia sehat,' ungkap Nana Mirdad seraya membagikan cuplikan-cuplikan video penanganan sang bayi oleh tenaga medis di UGD.
-
Siapa yang melahirkan bayi? Hari ini, Rabu (31/7), Tengku Dewi Putri telah melahirkan bayi kedua berjenis kelamin perempuan di Rumah Sakit Pondok Indah, Jakarta Selatan.
-
Kenapa bayi nya meninggal? Salah satu penyebab bayi laki-laki itu meninggal dunia karena lokasi melahirkan tidak memadai.
-
Siapa yang menemukan bayi tersebut? Bayi mungil yang diberi nama Bella oleh ART Nana Mirdad, yang pertama kali menemukannya, akhirnya bisa tenang dan tertidur setelah merasa hangat dan kenyang setelah minum susu.
Warga yang panik langsung melaporkan keadaan tersebut ke Polsek Pulomerak. Petugas pun langsung mendatangi tempat kejadian.
Sukatmi yang masih dalam keadaan lemas, langsung dibawa ke Mapolres Cilegon untuk dimintai keterangan dan jenazah bayi dibawa ke RSUD Serang untuk divisum agar mengetahui penyebab kematian.
Saat ditanya oleh wartawan di Mapolres Cilegon, Sukatmi mengaku, dia tinggal seorang diri karena suaminya bekerja di luar kota.
Dia juga menuturkan jika proses persalinan dilakukan Jumat (15/2). "Bayinya sempat hidup selama satu hari. Saya sudah telepon suami untuk segera pulang. Sempat teriak minta tolong tapi enggak ada yang mendengar," ujar Sukatmi.
Saat mengetahui bayinya meninggal, Sukatmi mengaku tidak mau meminta tolong tetangga. "Nunggu suami aja karena enggak ada biaya."
Salah satu tetangga Sukatmi, Robiah, mengatakan jika dirinya tidak mengetahui jika Sukatmi melahirkan, yang dia tahu, suami Sukatmi jarang ada di rumah. "Memang sudah beberapa hari terakhir Sukatmi tidak terlihat, saya kira dia masih jualan seperti biasa," kata Robiah. (mdk/bal)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tampak seorang ibu tanpa dibantu tenaga medis melahirkan di pelabuhan Pantai Kartini.
Baca SelengkapnyaBuruh migran ini sedih sekaligus bahagia dalam satu waktu. Usai dideportasi dari Malaysia, ia justru dikarunia seorang bayi lucu dalam perjalanan pulang
Baca SelengkapnyaKondisi bayi lahir prematur dengan panjang 47 centimeter dan berat badan 2,8 kilogram.
Baca SelengkapnyaKaryawan sebuah minimarket di Surabaya tiba-tiba melahirkan saat tengah bekerja. Ujungnya miris.
Baca SelengkapnyaPerjuangan manusia silver cari uang untuk bayar biaya melahirkan istrinya ini viral, bikin haru.
Baca SelengkapnyaMomen ayah adzanin kelahiran anaknya dengan panggilan video curi perhatian. Sang ayah tengah kerja jarak jauh.
Baca SelengkapnyaJasad sang bayi disimpan sang ayah di dalam kulkas karena syok mengetahui anaknya meninggal dunia sementara istrinya juga harus menjalani pengobatan.
Baca SelengkapnyaSeorang ibu berinisial I (39), warga Semanu, Gunungkidul, DIY, tega membunuh bayinya sendiri karena alasan faktor ekonomi.
Baca SelengkapnyaTersangka awalnya berdalih melahirkan dan membuang bayinya karena mendengar bisikan gaib
Baca SelengkapnyaDalam surat tertulis bagaimana cara merawat sang bayi dan kebiasaannya.
Baca SelengkapnyaSeorang bayi bernama Aditya harus mengalami masalah kesehatan yang hampir merenggut nyawanya.
Baca SelengkapnyaArif menceritakan bahwa dirinya orang tidak punya (miskin), tinggal di kilometer 68, Sukawijaya, Kabupaten Muaro Jambi.
Baca Selengkapnya