Tak punya uang, perempuan di Bantul nekat kremasi sendiri pasangan kumpul kebonya
Merdeka.com - Seorang perempuan berinisial NR (32) warga Kecamatan Umbulharjo, Kota Yogyakarta, membakar pasangan kumpul kebonya, I Gede Suka Negara (52) karena tak memiliki biaya buat mengkremasi. Saat membakar pasangan kumpul kebonya, NR mengajak JR (12) yang merupakan anaknya.
KBO Reskrim Polres Bantul, Iptu Muji Suharjo mengatakan korban meninggal pada Selasa (6/11) sekitar pukul 19.00 WIB. Korban, kata Muji, meninggal karena penyakit diabetes yang dideritanya.
Muji menyebut jika korban sudah pernah menjalani perawatan di RSPAU Hardjolukito karena penyakitnya. Korban bahkan sebelum meninggal juga sempat akan dibawa ke rumah sakit tetapi korban lebih dulu meninggal dunia.
-
Apa yang dibakar oleh anak di Temanggung? Penanganan kasus anak bakar sekolah di Temanggung, Jawa Tengah oleh polisi menuai kritik dari Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI).
-
Apa yang dibakar? Petugas Balai Taman Nasional Tesso Nillo menemukan pondok yang dibangun perambah kawasan dilindungi. Tanpa basa basi, pondok itu langsung dibakar.
-
Kenapa pelaku membakar di Depok? Diduga pelaku membakar saat sedang lewat di depan rumahnya.'Iseng kayaknya, orang lewat, enggak tahu tujuannya. Jam 4 kurang, dia (pelaku) jalan sendirian. Saya ngga ngerti modusnya,' akunya.
-
Siapa korban tewas terbakar? Nasib tragis menimpa Anton (40), warga Dusun Darungan, Desa Kandangan, Kecamatan Srengat, Kabupaten Blitar, yang tewas dalam kebakaran rumahnya.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
Usai mengetahui korban meninggal, tersangka NR pun berencana mengkremasi korban sesuai dengan adat Bali. Namun setelah tahu biaya kremasi mahal, tersangka NR yang tak punya biaya pun memiliki inisiatif untuk melakukan kremasi sendiri. Tersangka NR pun mengajak anaknya untuk mengkremasi korban.
"Jenazah korban kemudian dibawa tersangka ke Bumi Perkemahan Karanganyar, Gadingharjo, Kecamatan Sanden, Bantul. Tersangka berinisiatif mengkremasi korban di sana karena pernah mengantar anaknya kemah di sana," ujar Muji di Mapolres Bantul, Sabtu (10/11).
Muji menerangkan saat akan mengkremasi korban, jenazah korban dibawa ke Bumi Perkemahan Karanganyar. Jenazah korban, lanjut Muji, dibungkus dengan kasur dan dibawa tersangka NR menggunakan sepeda motor ke Bumi Perkemahan Karanganyar.
"Tersangka NR membawa pertalite sebanyak 3 liter untuk mengkremasi korban. Tapi karena hanya memakai 3 liter pertalite, jenazah tidak menjadi abu. Bekas luka bakar di wajah, selangkangan, dan kaki. Jadi identitasnya masih bisa diketahui," urai Muji.
Muji menambahkan jenazah korban yang terbakar itu kemudian ditemukan oleh warga pada Rabu (7/11) pagi. Petugas pun kemudian melakukan penyelidikan dan akhirnya pada Kamis (8/11) berhasil mengamankan tersangka NR dan JR di sebuah losmen di Kecamatan Kretek, Bantul.
"Korban dan tersangka ini bisa dibilang hubungan kumpul kebo. Tinggal serumah tapi tidak ada ikatan. Sudah 1,5 tahun tinggal bersama. Sedangkan JR adalah anak kandung dari tersangka," tutup Muji.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Peristiwa itu, terjadi di Banjar Munduk Asem, Desa Cupel, Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana, Bali.
Baca SelengkapnyaTak hanya istri, pelaku juga membakar rumahnya di Musi Rawas
Baca SelengkapnyaSuami istri tersebut mengalami luka bakar. Sementara mertuanya tewas
Baca SelengkapnyaSaat tiba di lokasi, polisi membawa pelaku yang sebelumnya sudah menyerahkan diri.
Baca SelengkapnyaTerduga pelaku kemudian memborgol tangan kiri Briptu RDW dan dikaitkan di tangga yang berada di garasi.
Baca SelengkapnyaSebelum ditangkap, RK sempat ke Lampung untuk mencari temannya Dio yang disebutnya menawarkan tantangan minum jamu itu.
Baca SelengkapnyaSaat peristiwa pembunuhan itu terjadi, kedua anak korban yang masih balita berada di dalam rumah kontrakan
Baca SelengkapnyaPelaku bertindak normal setelah melakukan pembunuhan, sehingga warga tidak curiga.
Baca SelengkapnyaSyahduddi menjelaskan, berdasarkan aturan yang tertuang dalam Hukum Acara Pidana (KUHAP), maka perkara ini pun resmi dihentikan.
Baca SelengkapnyaBriptu Fadhila diduga membakar hidup-hidup suaminya, Briptu Rian Dwi (27).
Baca SelengkapnyaSetelah berhubungan badan, RM menagih uang tambahan sebesar Rp100.000 karena menilai pelayanan yang ia berikan memuaskan
Baca SelengkapnyaHasil penyelidikan polisi diketahui pembunuhan sadis itu dilatarbelakangi persoalan ekonomi dan sakit hati.
Baca Selengkapnya