Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Tak seperti NU, muktamar Muhammadiyah bebas intervensi parpol

Tak seperti NU, muktamar Muhammadiyah bebas intervensi parpol Saleh Partaonan Daulay. ©dpr.go.id

Merdeka.com - Mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah Saleh Partaonan Daulay meyakini Muktamar Muhammadiyah ke-47 di Makassar bebas dari kepentingan partai politik karena sistem pemilihannya yang ketat.

"Muktamar Muhammadiyah dipastikan bersih dari intervensi partai politik. Sistem pemilihan dan kedewasaan Muhammadiyah dalam berdemokrasi sudah teruji," kata Saleh dikutip dari Antara, Minggu (2/8).

Menurut dia, sistem pemilihan yang diterapkan dalam muktamar merupakan salah satu kunci muktamirin selalu kelihatan riang dan gembira serta jauh dari kasak-kusuk. Saleh menambahkan, kelahiran tokoh dan pemimpin Muhammadiyah selalu terjadi secara alami sehingga jika ada yang terlihat kasak-kusuk dan ambisius maka akan ditinggalkan peserta.

Orang lain juga bertanya?

"Tidak ada pemimpin karbitan yang tiba-tiba muncul begitu saja," kata anggota Panlih Muktamar Muhammadiyah ke-47 itu.

Selain itu, sistem dan mekanisme pemilihan berjenjang dan panjang juga dinilai menyebabkan sulitnya intervensi parpol untuk masuk. Sebelum muktamar, sistem dan mekanisme pemilihan telah dibicarakan pada sidang tanwir satu tahun sebelum muktamar dan jika ada yang perlu disempurnakan maka akan dibicarakan pada sidang tanwir itu.

Selanjutnya, pada saat peserta datang ke arena muktamar biasanya tidak ada lagi yang mempersoalkan kandidat ketua umum Muhammadiyah karena persoalan itu sudah diatur sebelum muktamar dilangsungkan.

Persoalan yang lazim dalam sebuah pemilihan pemimpin suatu organisasi biasanya banyak mengemuka seperti pengusulan calon, pemilihan bakal calon sampai pemilihan formatur. Karena itu, lanjut dia, persaingan yang terjadi dalam bursa calon ketum Muhammadiyah biasanya selalu berjalan dengan santun. Prinsip berlomba dalam kebaikan disebutnya menjadi dasar dalam persaingan.

"Karena itu, tidak ada kampanye hitam. Kalaupun ada yang coba-coba, biasanya tidak akan didengar. Apalagi, muktamirin sudah mengenal rekam jejak masing-masing kandidat," kata Saleh yang juga Politikus PAN ini.

Muktamar Muhammadiyah juga memilih 13 orang calon formatur dan dengan memilih formatur yang akan menunjuk ketua umum tentu sulit bagi siapapun untuk ikut campur. Saleh mengatakan, terdapat 2.500 orang yang memilih formatur dan tentu sangat sulit untuk mengarahkan para pemilih kepada kandidat tertentu. Alasannya, suara itu hanya akan diarahkan pada pemilihan formatur saja.

Di sisi lain, muktamar yang digelar Nahdlatul Ulama (NU) berjalan sangat panas. Isu intervensi partai politik sampai kabar penculikan perserta menghiasi penyelenggaraan muktamar yang digelar di Jombang itu.

Pengasuh Pondok Pesantre (Ponpes) Tebuireng, Jombang, Jawa Timur, KH Sholahuddin Wahid, mencium adanya intervensi partai politik (Parpol) di Muktamar ke 33 Nahdlatul Ulama (NU). Bahkan, dia juga mengindikasi adanya iming-iming untuk memuluskan sistem Ahlul halli wal aqdi (Ahwa) dalam proses pemilihan rois aam.

"Saya mengimbau, stop pihak yang mengiming-imingi (money politics) di pemilihan rais aam, karena itu akan menghancurkan NU. Banyak yang bertanya pada saya, Muktamar NU apa PKB, banyak yang tanya itu," terang Gus Sholah, sapaan akrab KH Sholahuddin Wahid dalam konferensi persnya, Minggu (2/8).

Menurut adik kandung almarhum KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) itu, saat ini, NU pelan-pelan kehilangan ruh jihadnya, justru yang muncul adalah semangat pragmatisme.

"Kalau mau pragmatisme, ya jangan ke NU, ke partai saja. NU itu ormas, kemudian jadi partai, kembali lagi jadi ormas, lalu membuat partai. Sehingga banyak ke partai. Paradigma Parpol harus dipisahkan dengan NU. Itu (paradigma parpol masuk NU) harus kita cegah," tegas calon Ketua Tanfidz PBNU ini.

(mdk/rnd)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Ketum Tegaskan Muhammadiyah Netral Terkait Hak Angket Kecurangan Pemilu
Ketum Tegaskan Muhammadiyah Netral Terkait Hak Angket Kecurangan Pemilu

Menurut dia, pandangan Muhammadiyah sebagai organisasi terhadap Indonesia masih sama yaitu netral dan independen dari kekuatan politik.

Baca Selengkapnya
Muhammadiyah Tegaskan Netral, Bantah Klaim Ikut Kawal Suara AMIN di Pilpres 2024
Muhammadiyah Tegaskan Netral, Bantah Klaim Ikut Kawal Suara AMIN di Pilpres 2024

Muhammadiyah tak terlibat timses mana pun di Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya
Muhammadiyah Silakan Pengurusnya Jadi Caleg: Tak Perlu Mundur Hanya Nonaktif Sementara
Muhammadiyah Silakan Pengurusnya Jadi Caleg: Tak Perlu Mundur Hanya Nonaktif Sementara

"Hanya nonaktif saja untuk periode waktu tertentu selama mereka kampanye,"

Baca Selengkapnya
Khofifah Tegaskan Muslimat NU Tak Berafliasi dengan Parpol di Pemilu 2024
Khofifah Tegaskan Muslimat NU Tak Berafliasi dengan Parpol di Pemilu 2024

Khofifah menyebut Muslimat NU hanya membangun politik kebangsaan yang hanya berorientasi pada penegakan konsensus bangsa.

Baca Selengkapnya
Ketua PBNU Tahu Dalang Muktamar Luar Biasa NU: Mereka Gerombolan Pengangguran
Ketua PBNU Tahu Dalang Muktamar Luar Biasa NU: Mereka Gerombolan Pengangguran

Ketua PBNU Abdullah Latopada menegaskan wacana MLB NU diisukan hanya dari segelintir orang

Baca Selengkapnya
Respons Cak Imin, Menkumham Supratman Jamin Pemerintah Tidak Cawe-cawe Urusan Partai Politik
Respons Cak Imin, Menkumham Supratman Jamin Pemerintah Tidak Cawe-cawe Urusan Partai Politik

Menkum HAM Supratman menjamin pemerintah bersifat objektif terkait urusan parpol.

Baca Selengkapnya
Cak Imin: Digembosi Yahya dan Saipul di Pemilu, Malah Perolehan PKB Meningkat Tajam
Cak Imin: Digembosi Yahya dan Saipul di Pemilu, Malah Perolehan PKB Meningkat Tajam

Cak Imin menilai, pernyataan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf seperti tidak didengar.

Baca Selengkapnya
Din Syamsuddin: Saya Haqqul Yakin Warga Muhammadiyah Dukung Anies-Cak Imin
Din Syamsuddin: Saya Haqqul Yakin Warga Muhammadiyah Dukung Anies-Cak Imin

Din menyatakan keyakinannya bahwa warga Muhammadiyah dukung Anies-Cak Imin depan Ketua Umum PKS.

Baca Selengkapnya
NasDem: PBNU Tak Bisa Larang Kader Berpartai dan Dukung Pasangan Capres-Cawapres
NasDem: PBNU Tak Bisa Larang Kader Berpartai dan Dukung Pasangan Capres-Cawapres

NasDem menilai PBNU sebagai organisasi struktural tentu tidak dapat melarang masyarakat NU untuk berpolitik

Baca Selengkapnya
Blak-blakan Cak Imin Ungkap Ada Partai Subsidi Rp20 M buat Kader Maju Caleg: Ketumnya Sahabat Saya
Blak-blakan Cak Imin Ungkap Ada Partai Subsidi Rp20 M buat Kader Maju Caleg: Ketumnya Sahabat Saya

Pria yang juga Ketum PKB menegaskan tradisi di internal partainya itu yang harus dipertahankan sebab tantangan politik di era terkini sudah tidak lagi mudah.

Baca Selengkapnya
Soal Kans Masuk Kabinet Prabowo-Gibran, Ini Kata Muhammadiyah
Soal Kans Masuk Kabinet Prabowo-Gibran, Ini Kata Muhammadiyah

Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir menegaskan organisasinya bukanlah organisasi politik meski aktif dalam mendirikan dan mengawal kemajuan bangsa

Baca Selengkapnya
Cak Imin Pamer PKB Bukan Partai Tak Mudah Diadu Domba dan Digoyang
Cak Imin Pamer PKB Bukan Partai Tak Mudah Diadu Domba dan Digoyang

Cak Imin pun mengungkapkan, alasan Muktamar ke-VI PKB dilakukan di Bali yakni sebagai hadiah bagi para DPC yang telah bekerja keras saat pelaksanaan pemilu 2024

Baca Selengkapnya